12. Truth or Dare

3.4K 140 0
                                    

"Jangan khawatir, sekelam apapun Dosamu di masa lalu namun Allah selalu mengampuninya jika Umatnya, mau bertaubat"

💕💕💕💕

Saat ini Tasya dan Sahabatnya berada di kantin, mereka tengah membicarakan tentang hadist atau fiqih wanita, menurut Tasya membicarakan seperti ini sangatlah menyenangkan dari pada bergosip yang ujung-ujungnya akan Ghibah

"Hm main truth or dare yuk"
Ajak Ina

"Ayok"

Tasya pun mengeluarkan botol minumnya dari tasnya, lalu memutarkan botol minum itu diatas meja

Khadijah,Ina,Ayu,Aisya,dan Tasya sangat takut Permainan,Truth or dare memang membuat jantung pemainnya akan copot ketika botol itu mengarahkan kepada salah satu pemainnya

Deg!
botol minum itu mengarah ke Aisya, seketika mereka ber empat melihat ke Aisya dengan pandangan iba

"Ya Allah kenapa harus Aisya yang pertama sih"
kata Aisya sedikit kesal

"Takdirmu"
kata ina sambil terkekeh

"Truth or dare?"
kata Tasya sambil menaik turun kan sebelah alisnya

Aisya sangat bingung ia tak mau mengambil dare, nanti sahabatnya ini malah menyuruh yang tidak-tidak dengan terpaksa Aisya memilih

"Truth"

mereka  ber empat membuka mulutnya, jarang-jarang Aiysa berbicara soal privasinya atau pribadinya jadi ini kesempatan besar untuk membongkar menurut khadijah

"Okay! karena kamu milih truth jadi rahasia apa yang kamu belum pernah cerita dari kami, maupun orang tua kamu?"

semua mata melotot saat Khadijah memberi pertanyaan yang cukup privasi

"Khadijah kok kamu nanya gitu sih"
kata Ayu kesal

"Yah ga papa lah ya engga Aisya?"

Sungguh Aisya sangat bingung apa dia harus membocorkan rahasianya sama bertahun-tahun orang tuanya saja tidak tahu Aiysa mempunyai masa lalu yang cukup kelam, Aiysa takut saat membicarakannya takut saat papanya marah besar

"Hei"
kata Khadijah sambil menjentik jari nya di wajah Aisya

"oke jadi gini"

☆Flashback on☆
Aisya dan Roy sudah berpacaran saat mereka kelas 1 SMP, sekarang mereka duduk di kelas 3 SMP jadi mereka sudah berpacaran selama 3 tahun.

"Yang"
kata Roy sambil mencubit pipi Aisya gemas

"Apa? jangan cubit ah sakit"
kata Aisya sambil menepis lembut tangan Roy

"Yang mana? di sini"
kata Roy sambil mencium pipi Aiysa

Cup

Aisya yang sudah biasa dengan perilaku Roy hanya diam dan tersenyum

"Roy jangan cium ah aku malu"
kata Aisya menutupi wajahnya dengan tangannya

"Ngapain malu? kan udah terbiasa juga"
Kata Roy sambil mengangkat dagu Aisya, Aisya pun mendongak melihat perilaku Roy kepadanya

"Hm pulang yuk ah udah sore"
kata Aisya mengalih pembicaraan Roy dan menarik tangan Roy untuk berdiri
~☆☆~
Aisya menghela nafasnya kasar saat lagi-lagi orang tuanya pergi ke luar kota tanpa mengajaknya Aisya tahu itu pasti karena pekerjaan Papa nya yang mengharus mereka pergi.
Melihat itu Roy hanya merangkul bahu Aisya

"Masuk gih"
kata Roy sambil menganggukkan kepalanya

mata Aiysa berkaca-kaca kenapa hidupnya seperti ini pikir Aisya

"Jangan nangis"
kata Roy sambil mengusapkan air mata di pipi Aisya

"Kamu tidur dirumah aku aja"
kata Aisya dengan wajah yang menyedihkan
melihat itu Roy pun mengIyakan ajakan Aisya

"Iya tapi aku pulang dulu yah"

"Iya jangan lama-lama"

Cup

Roy mengecup kening Aiysa

"Hati-hati"

~☆☆~
"Duh mana sih Roy katanya cuman sebentar, sekarang udah jam 9 malam ih!"
Kesal Aisya sambil memukul bantal nya kesal

Ting Tong!

Pasti Roy Pikir Aisya, Aisya pun cepat-cepat membuka pintu rumahnya dan

Brukk!!
Roy terjatuh,  melihat itu Aisya langsung menangkap Roy dan memboponnya ke dalam rumah dan duduk di sofa
Aisya mencium bau Alkohol dari nafas Roy

"Kamu minum Roy!!"
bentak Aiysa

"....."

"Kenapa Diam!!"

"....."

"Roy-mmphh"

Roy langsung melumat bibir Aisya kasar dan dari ciuman itulah kesalahan besar terjadi.
☆Flashback off☆

Tes!
Air mata Aisya bercucuran, semua sahabatnya tak menyangka selama ini Aisya menyembunyikan rahasia besar sampai-sampai orang tuanya saja tidak tahu

"Aku benci sama dia aku benci"
teriak Aisya menggelegar di kantin, yang tadinya ribut menjadi sunyi akibat teriakan Aisya

"Udah-udah sya Ikhlasin aja semuanya udah terjadi"
Kata Tasya sambil memeluk Aiysa
dan, setelah itu mereka pun pergi dari kantin

Tanpa mereka ketahui ada 1 prempuan yang mendengarkan semua masa lalu kelam Aisya.

💕💕💕💕








MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang