"Jika hidup ini bukan soal kebetulan maupun takdir, maka ini adalah soal pilihan"
"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA SAUDAH BINTI ZAKI DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT AlAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI"
"SAH?"
"SAH!!"
"Alhamdulillah"
Dengan saksi tiga orang, dan berbekali vidio call bersama Ummi dan Abi membuat suasana ruangan itu sangat khitmat.
Tasya tersenyum memandang sepasang suami istri yang baru saja sah itu.
Lalu Fattah mengenggam tangan Tasya lalu mengecupnya."Aku sayang kamu"
Kata Fattah sambil berbisik.Tasya tersenyum, ini pasti Fattah sedang cemburu kalau sudah bilang sayang, yang anehnya Rian sudah menjadi adik iparnya masih saja cemburu?
"Tasya lebih sayang"
Kata Tasya sambil mencubit pipi Fattah."Ekhemm, yang pengantin baru siapa sih?"
Kata Rian.Lalu semuanya tertawa mendengar lelucon Rian.
~~~
"Terima kasih ya sayang, udah kabulin permintaan mama"
"Iya ma"
Kata Saudah."Sekarang Mama istirahat duluu yaa"
Ratna hanya mengangguk lemah, setelah itu ia tertidur.
Lalu Saudah keluar ruangan untuk mencari dimana Rian, sedangkan Fattah dan Tasya sudah pulang 20 menit yang lalu.
Saudah pun berjalan menuju taman, siapa tahu disana ada Rian, dan benar saja disana ada Rian yang sedang melamun.
Saudahpun berjalan dan duduk di samping Rian, dan ikut memandang lurus kedepan.
"Kak Rian keberetan nikah sama aku?"
Rian menoleh lalu menatap lurus kedepan, dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Saya engga keberatan apa pun nikah sama kamu, yah mungkin ini memang takdir kita untuk berjodoh, saya belum cinta sama kamu, kamu pun juga kan?"
"A-aa i-yaa"
Kata Saudah lalu memegang tekuknya salah tingkah."Aku udah duluan cinta sama kamu Kak, dari awal kita bertemu di Taman rumah sakit"
Batin Saudah ingin rasanya Saudah bilang seperti itu,namun ia urungkan walaupun Saudah bilang seperti itu akan membuat keadaan akan sedikit canggung.Lalu Rian mengenggam tangan Saudah membuat Saudah tersentak saat Rian menggenggam tangannya.
"Saya janji akan bahagia in kamu semampu saya Saudah, mari kita sama-sama membuka lembaran baru"
Saudah hanya memenjamkan mata, lalu air matanya menetes begitu saja.
"Kamu kenapa nangis?"
Kata Rian sambil menghapus air mata Saudah."Hiks engga papa Kak, aku cuman engga nyangka aja kalau aku itu udah nikah"
Rian hanya tersenyum,lalu menarik Saudah kedalam pelukannya.
"Ajari saya, untuk melupakannya dan belajar mencintai kamu"
Bisik Rian.Di dalam hati Saudah, rasanya begitu sakit, bahwa Rian masih mencintai Tasya,
Cara tatapan Rian ke Tasya saja sangat berbeda dengan Rian menatap dirinya."InsyaAllah Kak"
~~~
"Sayang kamu hati-hati ya dirumah"
Kata Fattah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MenjemputKu Dengan KhitbahMu
Espiritual"Tasya saya janji akan menikahi kamu, Tunggu, saya benar-benar siap dengan semuanya" "Jika kamu Memang serius, datanglah kerumahku, saat kau benar-benar siap.Jangan menjajanjikan pernikahan bila kamu tak mampu memberikan kepastian, lelaki manapun bi...