36. Kembali

3.3K 117 24
                                    

"Saat sesuatu telah berubah, segalanya takkan pernah kembali sekalipun kembali, segalanya takkan pernah sama lagi"




Hari ini rencananya Tasya ingin ke toko buku, sudah lama sekali ia tidak melihat novel dan aroma buku yang harum.

"Mas nanti aku mau ke toko buku ya"
Kata Tasya sambil mengancing kemeja Fattah.

"Biar Mas antar"
Kata Fattah sambil menarik pinggang Tasya agar lebih mendekat.

"Engga papa Mas biar aku sendiri aja"

Lalu dengan secepat kilat Fattah mengecup bibir Tasya, membuat Tasya terkejut lalu mencubit perut Fattah.

"Awss sakit"
Kata Fattah sambil mengelus perutnya.

"Mas sih"

"Kenapa udah halal juga"

"Iya tap-"

Fattah menarik hidung Tasya.

"Udah nanti malam aja lanjutnya"
Kata Fattah dengan senyum miringnya.

~~~

"Mas hati-hati ya"

"Iya, yaudah kalo gitu Mas berangkat yah"

Lalu Tasya mencium tangan Fattah, dan setelah itu Fattah mencium lembut kening Tasya.

"Assalamu'laikum"

"Wa'ailakumsalam"

Setelah Fattah pergi, Tasya pun memasak, dan setelah itu memebereskan rumah dan pergi ke toko buku.

~~~

Sekarang Tasya telah sampai ke toko buku, baru saja ingin masuk ke dalam toko, seseorang menabrak dari samping membuat Tasya mengaduh, yang untungnya tidak jatuh ke lantai.

Saat Tasya melihat siapa yang menabraknya, mata Tasya membulat terkejut.

"Ka- kak Rian?"

"Tasya"

~~~

Setelah pertemuan tadi Tasya langsung meminta penjelasan kepada Rian. Dan sekarang mereka berada di kafe.

Banyak yang berubah dari Rian, sekarang ia memakai kaca mata, dan badan yang dulunya berisi kini menjadi kurus.

"Jelasin semuanya"

Rian hanya memandang Tasya dengan senyum tipisnya.

"Maaf"

"Kenapa Kak?
Kata Tasya dengan suara bergetar.

"Aku engga bisa jelasin"

" engga bisa maksudnya?"

Rian hanya diam tak berniat untuk menjawab

"Kakak ngerti ngga selama 3 bulan aku mengunjungi rumah Kak Rian dan 3 tahun aku menunggu kabar engga ada yang bisa kudapati Kak, aku menelfon Rita sama tante Ratna semuanya engga aktif hiks hiks"
Kata Tasya dengan air mata yang mulai megalir.

"Dan sekarang Kak Rian bilang kayak gini, seolah itu semua hal yang kecil"
Kata Tasya sambil tersenyum.

"Ya udah kalau gitu aku mau pa-"

"Huftt oke saya jelasin semuanya"
Kata Rian sambil menghembuskan nafasnya kasar.

Flasback on

3 Jam berlalu Dokter pun keluar, dan langsung disambut oleh ketiga wanita itu.

"Bagaimana Dok??"

Dokter itu mengusap wajahnya kasar.

"Maaf bu saya sudah berusaha semaksimal mungkin, pasien tidak bisa di selamatkan maaf kan saya bu, karena maut hanya Allah yang tahu, Pasien mengalami cidera yang cukup parah, jantung pasien melemah saat kami selesai operasi"

Setelah Dokter itu pergi Ratna Ibu Rian langsung masuk kedalam ruangan, dan melihat Tasya yang sudah terbaring di lantai membuat Ratna terkejut lalu, memanggil Wita Ibu Tasya, setelah Tasya di bawa ke ruang UGD.

Ratna memeluk anaknya yang sudah terbaring kaku, baru saja ia akan menelfon Kusuma suaminya, jari tangan Fattah bergerak seolah mengatakan kalau ia belum meninggal dan sontak membuat Ratna terkejut dan langsung memencet tombol merah itu.

Setelah Dokter itu datang dan memeriksa keadaan Rian, dan membuat Dokter itu tersenyum dan mengatakan bahwa jantung Rian berhenti sejenak dan membuat Dokter itu memvonis kalau Rian telah meninggal.
Mendengar itu Ratna langsung bersyukur dan meminta izin untuk anaknya di pindahkan ke Singapore untuk perawatan yang lebih baik.

Saat berada di Singapore ponsel Ratna dan Rita hilang di jambret saat ingin menuju bandara, dan membuat semua kontak hilang dan mereka sama-sama tidak mempermasalahkan itu, dan pada saat itu mereka hanya memiki kondisi Rian.

Dan pada saat di Singapore Dokter mengatakan bahwa mata Rian tidak berfungsi dengan baik, dan membuat Rian memakai kaca mata untuk membantu melihat, dan Rian pun pada saat itu tidak mengingat siapa-siapa, yang di ingatnya hanyalah sebuah kecelakaan yang membuatnya seperti ini, dan membutuhkan waktu 6 bulan untuk membatu menghilangkan amnesianya dengan kemoterapi.

Setelah 2 tahun lamanya di Singapore dan benar-benar sembuh total Rian, Ratna, dan Kusuma kembali ke jakarta kecuali Rita, yang pada saat itu ia pindah kuliahnya dan berkuliah di Singapore.

Dan setelah kembali merekapun tidak tinggal di rumah yang dulu, mereka membeli rumah yang baru, dan itu Rian yang memintanya agar mereka tidak tinggal dirumah yang lama, dan pada saat itu Rian di pindah tugaskan ke Rumah sakit Semarang, dan saat itu Rian sering melihat Tasya dan Fattah, seolah mereka sangat cocok di matanya, semua pergerakan Tasya Rian tahu, saat Tasya menikah dengan Fattahpun ia tahu, tapi Rian sudah merasa bahwa ia tak pantas bersanding dengan Tasya ia tahu selama ini ia hanya menjadi penghalang Tasya dan Fattah ia hanya tersenyum melihat mereka sering bersamaan dan membuat tekatnya waktu itu semakin yakin bahwa ia tak cocok bersama Tasya.

Flasback off

"Ja-jadi Kak Rian selama ini disini?"

"Iya, kamu tahukan Rumah sakit itu sangat dekat dengan perusahaan FoodIndo"

"Tapi kenapa Tasya engga pernah lihat Kak Rian?"

"Hhe ini kamu lihat kan?"

"Iya tap huekkk"
Tasya mual dan berlari menuju kamar mandi yang ada di kafe ini.

Sudah 20 menit Rian menunggu, Tasya juga tidak kembali perasaan khawatir kian menjadi lalu Rian berjalan menyusul Tasya dan terkejut bahwa sekarang Tasya telah terbaring di lantai depan kamar mandi yang memang sepi dan membuat orang tidak tahu bahwa ada seseorang yang pingsan, dengan ragu Rian pun mengedong Tasya menuju Rumah sakit.

Setelah sampai Tasya pun langsung diperiksa.

"Anda suaminya?"

"Bu-bukan saya temannya"

"Pasien hamil, dan usia kandungannya baru 5 minggu dan saya harap anda langsung memberi tahu suaminya, ada banyak hal yang harus saya bicarakan untuk masalah kandungannya"

"Kalau begitu saya permisi"

Rianpun mengangguk.

Lalu Rian pun masuk dan melihat Tasya yang masih terbaring, dan melihat wajah Tasya yang pucat membuat Rian ingin sekali memeluk Tasya tapi dengan cepat ia tepis rasa itu.

"Gimana Kak?"

"Kamu.... hamil usianya baru 5 minggu"

"Alhamdulillah Ya Allah"
Kata Tasya girang sambil mengelus perutnya.

"Tadi Dok-"

Ceklek


Merekapun menoleh ke arah pintu.
Dan Rian memandang dengan terkejutnya
Sedangkan laki-laki yang yang baru saja datang tadi menatapnya tak senang Ya dia Fattah.




♡Gimana Guys??
♡Sorry yak updatenya lama:v



MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang