38. Hati yang baru

3.1K 104 4
                                    

"Jika rindu bisa bicara, mungkin tidak ada
Yang tahu cara menghentikannya"



"Ummi lihat nih Abang"
Kata Saudah kesal saat Fattah mencolek tepung ke wajah Saudah.

"bentar lagi jarang loh Abang kamu kayak gini sama kamu"
Kata Citra sambil mengaduk adonan kue.

"Tuh dengarin kata Ummi"
Kata Fattah.

"Ish ck yaudah Ummi Saudah mau ke minimarket dulu mau beli cemilan"
Setelah  itu Saudah  pergi keluar Rumah dan berjalan  menuju minimarket.

Saat berjalan, mata Saudah menyipit melihat laki-laki yang sangat familiar tapi siapa?

Kak Rian?..

Lamunan Saudah terhenti saat Ummi datang.

"Ngelamunin apasih?"
Kata Citra lalu meminum tehnya.

"Ha eng-nga kok Ummi Citra cumann..."

"Cuman apaa??"

"Ihh Ummi"
Kata Saudah sambil menutup wajahnya yang memerah.

Citra hanya tertawa melihat anak bungsunya yang mulai dewasa.

~~~

Saat ini Saudah tengah mengendarai mobilnya dipertengahan jalan tiba-tiba mobil itu berhenti secara tiba-tiba, dan saat Saudah ingin menghidupkannya kembali mesin mobil itu berbunyi lalu kembali mati. Saudah hanya melirik arlorji di tangannya yang menunjukkan pukul 09.00 malam.
Lalu Saudah keluar dari mobil nya dan melihat bagasi depannya mengeluarkan asap hitam. Saat mengecek ponselnya lowbet.

"Ck gimana ni"
Gumam Saudah.

Lalu mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan mobil Saudah membuat Saudah takut, saat membayangkan yang keluar itu adalah penjahat yang ingin menculikknya.

Saudah hanya memejamkan matanya takut saat suara langkah kaki itu semakin mendekat.

"Butuh bantuan"

"Astagfirullahal'adzim"
Pekik Saudah.

Dahi laki-laki itu berkerut tanda kebingungan melihat gadis di depannya ini .

"Maaf saya bukan penculik"
Kata laki-laki itu saat melihat reaksi Saudah yang ketakutan.

Lalu Saudah membuka matanya dan..
Saudah terkejut laki-laki di depannya ini adalah Rian.

"Heyy"
Kata Rian sambil mengadahkan tangan ke depan mata Saudah.

"Eh"
Kata Saudah gelagapan saat menatap Rian terang-terangan.

"Mobilnya kenapa?"

"Ah- ini kayak nya.. modok, eh maksudnya mogok hehe"
Kata Saudah sambil menggaruk leher belakangnya grogi.

Rian hanya  terkekeh geli.

"Lucu juga"
Batin Rian.

"Hm coba saya lihat siapa tahu saya bisa bantu"

Setelah di perbaiki Rian dan mesin mobil Saudah berhasil hidup.

"Makasih Kak"

"Iya sama-sama, kalau gitu saya duluan"

"Hmm iya kak, sekali lagi terimakasih"

Rian hanya mengangguk lalu berjalan menuju mobilnya.

"Sekali lagi kita bertemu aku do'akan kita jodoh"
Batin Saudah. Lalu terkekeh geli melihat dirinya yang seperti orang gila.

~~~

"Mas ih kalau udah mandi itu pakai bajunya dikamar mandi"

Fattah tersenyum miring.

"Terus kalau di kamar kenapa?"
Kata Fattah sambil berjalan mendekat, dan membuat Tasya melangkah mundur.

Tasya menelan salivanya kasar.

"Ha eng-"

Dukkk

Pungung Tasya terbentur dinding membuat Tasya hanya membeku ditempat saat Fattah mendekat dengan keadaan hanya memakai handuk dengan rambut yang masih basah.

"Mau kemana hm??"

Tasya hanya menunduk ia takut melihat mata Fattah saat itu juga pasti jantungnya akan bergerak lebih cepat.

Lalu Fattah memegang dagu Tasya dan mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Tasya.

"Masssss ihh"

"Hhaaaa"

~~~

"Kita mau kemana Mas"
Kata Tasya saat Fattah menyuruhnya bersiap.

"Kita mau ke mana?"

"Kok Mas nanyain lagi sih"
Kata Tasya sedikit kesal.

"Yahh Mas juga bingung mau kemana"
Kata Fattah.

Tasya hanya memanyunkan bibirnya lalu pergi menuju Muezza kucing kesayanganya itu.
Dan di susul Fattah.

"Kamu mau kemana hm?"
Kata Fattah sambil merangkul Tasya.

Tasya pun berfikir.. dan..

"Mall, aku mau nonton bioskop, terus mau main, terus mau belanja terus mau makan disana ter-"

"Yaudah yuk, apa yang kamu mau Mas akan ikut"
Kata Fattah sambil menggengam tangan Tasya.

~~~

Sekarang mereka sedang menonton film horor itu Tasya yang memintanya, dan sekarang ia hanya menutup matanya dan berteriak saat adegan hantu itu muncul.

"Kalau kamu takut kenapa pilih nonton horor sih"
Kata Fattah.

"Hmm dedeknya pengen"
Kata Tasya sambil mengelus  perutnya.

"Jadii kamu ngidam horor??"

"Iyaaa"
Kata Tasya lalu bersembunyi di bahu Fattah saat hantu itu muncul tiba-tiba.

~~~

Tasya tertidur karena kecapekan mulai dari nonton bioskop, bermain, belanja.
Lalu Fattah menggendong Tasya ke kamar.

Saat membaringkan Tasya ke ranjang, Tasya membuka matanya lalu mengucek matanya.

"Mas kok udah sampai aja"

"Iya kamu kan tadi ketiduran sayang"

Tasya hanya tersenyum lalu memeluk Fattah, dan menenggelam wajahnya di dada bidang Fattah.

Fattah hanya mengelus rambut dan sesekali mengecup kepala Tasya.

Lalu Tasya mendongak dan..

Cup

Tasya mengecup bibir Fattah, membuat Fattah terkejut.

"Mas main dandan nan yuk"

"Mau nyogok ternyata"
Batin Fattah.




















♡ Gimana Guys??
♡ Sorry yak lama updatenya:v

MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang