34. Pernikahan ini

3.3K 135 26
                                    

"Cinta perlu  di jaga dan dipupuk. Dan lahan terbaik untuk menjaga dan memupuknya


Persiapan pernikahan Tasya dan Fattah sudah 99%  mulai dari baju pengantin, dekorasi dan catering.
Besok adalah hari dimana mereka tunggu-tunggu.

"Ummi lihat nih Abang"
Kata Saudah kesal saat Fattah mencolek tepung ke wajah Saudah.

"bentar lagi jarang loh Abang kamu kayak gini sama kamu"
Kata Citra sambil mengaduk adonan kue.

"Tuh dengarin kata Ummi"
Kata Fattah.

"Ish ck yaudah Ummi Saudah mau ke minimarket dulu mau beli cemilan"
Setelah  itu Saudah  pergi keluar Rumah dan berjalan  menuju minimarket.

Saat berjalan, mata Saudah menyipit melihat laki-laki yang sangat familiar tapi siapa?

~~~

Hari ini tiba, konsep pernikahan Tasya dan Fattah adalah Walimah Syar'i yang Akhwat dan Akhi dipisah kan tempat duduk, agar tidak bercampur baur. Tamu-tamu undanganpun cukup banyak mulai dari rekan bisnis Fattah dan teman-teman Tasya dan Fattah.

"Sayang kamu udah siap Nak?"

Tasya mengangguk, dilihatnya cermin,Tasya memakai gaun yang sangat cantik berwarna putih tulang dengan hijab yang cukup syar'i untuk resepsi.

"Ibu"

Lalu Wita menarik Tasya kedalam pelukkanya.

"Maafin Tasya Ibu, Terimakasih sudah merawat Tasya sampai sekarang hiks"

"Udah ah engga usah nangis"
Kata Wita sambil mengusap air mata Tasya.

~~~

Dengan Lancar  Fattah mengucap ijab kabul, di dalam hati Fatah beribu-ribu kali mengucap kata Syukur.

"Sekarang tanggung jawab ku sudah pindah ke tanganmu Nak"
Kata Wiranto, dan membuat Fattah tersenyum.

Setelah itu Fattah melangkah menuju kamar Tasya untuk menjemput sang istri.

Ceklek

Lalu Tasya menoleh dan tersenyum, dan menyambut Fattah dengan uluran tangannya dan mencium tangan Fattah sebagai tanda hormatnya sebagai Istri.

Setelah itu Fattah mencium kening Tasya dengan lembut, dan meletakkan tangannya di kepala Tasya  sembari berdo'a

"Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: “Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa“. (HR. Bukhari).

Doa memegang ubun ubun istri setelah akad:

“ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA MIN KHAIRIHA WA KHAIRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI. WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MA JABALTAHA ‘ALAIHI,”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepadamu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya,”

Setelah itu Fattah tersenyum dan kembali mencium kening Tasya dengan lembut.

Lalu Fattah mengeluarkan sesuatu, cadar, ia ingin Tasya memakainya.

"Apa ini Kak?"

"Cadar, saya engga mau kamu dipertontonkan, banyak orang"

Tasya tersenyum malu, lalu Fattah mulai mengikat cadar itu , dan memeluk  Tasya dari belakang membuat badan Tasya menegang.

"Ka-k Fat--"

Fattah terkekeh melihat tingkah  Tasya yang sangat lucu baginya.

"Masih panggil Kak hm?"
Kata Fattah masih memeluk Tasya.

Tasya menelan salivanya kasar, sungguh ia sangat  gugup.

Tok tok

Fattah pun melepaskan pelukannya, dan terlihatlah Ummi.

"Asik banget yang udah halal mah"
Kata Citra terkekeh geli.

"Tamu udah pada  nungguin tuh"

Fattah dan Tasya pun mengangguk, lalu ikut keluar bersama Ummi.

Alhamdulillah
Batin Tasya.

~~~

Acara resepsi pun telah selesai dengan banyaknya para tamu, membuat Fattah dan Tasya kewalahan menyambutnya.
Semua sahabat Tasyapun datang menghadiri acara dan, Ina yang sebentar lagi juga akan menikah.

Semuanya pamit karena mereka juga besok akan bekerja, apa lagi Ayu yang sedang hamil anak kedua yang kehamilan keduanya ini sangat membuat ia sensitif.

Sekarang Fattah dan Tasya sementara waktu tinggal bersama Wita dan Wiranto. Karena besok mereka akan pindah ke apartement Fattah.

"Mas udah mandi?"

"Be- kamu panggil aku Mas?"
Saat menyadari panggilan Tasya untuknya.

"Sekarang aku-kamu?"
Kata Tasya tak mau kalah.

Lalu mereka berdua tertawa.

"Udah ah mandi sana"

Lalu Fattah pun mandi setelah mencium pipi Tasya, dan membuat si empunya merona.

Tasya pun mempersiapkan  baju Fattah dan menaruhnya di atas ranjang lalu, ia keluar untuk menghilangkan rasa gugupnya yang semakin menjadi.

~~~

Ceklek

Tasya membuka pintu kamarnya, dan melihat Fattah yang sudah memakai piyama yang sama dengannya membuat Mereka semakin lucu.

Lalu Tasya pun duduk di tepi ranjang melihat apa yang diketik Fattah di laptopnya.

Fattah tersenyum ke arah Tasya kemudian menutup laptopnya.

"Tasya"

Dengan berani Tasya menatap mata laki-laki itu yang sekarang sudah menjadi suaminya.

"Boleh?"
Kata Fattah sambil menarik pelan ujung Khimar  Tasya yang masih ia pakai.

Dengan gugup Tasya mengangguk, dengan sekali tarikan Khimarpun telah terlepas dan memperlihatkan rambut Tasya yang lurus dan bergelombang berwarna alami kecoklatan, yang sangat cocok dengan warna kulit Tasya yang kuning langsat.

Fattah pun membenarkan rambut Tasya yang agak kusut karena tarikan khimar tadi.

"Cantik"

Lagi Tasya dibuat merona oleh Fattah.

Dan Fattah pun menyelipkan rambut  Tasya di telinganya.
Dan menangkup kedua pipi Tasya gemas.

"Gemes"
Kata Fattah dan langsung menarik Tasya kedalam pelukannya.

"Tasya?"

"I-iya Mas?"

Fattah tersenyum mendengar panggilan itu.

Lalu mereka melepaskan pelukannya.

"Boleh?"

Tasya tak mengerti arah bicara Fattah, membuat alis Tasya mengerut  tak mengerti.

"Maksudnya-"

"Melakukannya"

Damn! Pipi Tasya merona, dan detakan jantungya bergerak 2 kali lebih cepat.

"Kalo kamu tidak mau jug-"

"InsyaAllah Tasya siap melakukan tugas kewajiban Tasya"
Kata Tasya sambil menunduk.

Lalu Fattah menarik dagu Tasya dengan lembut dan membuat mata mereka berdua bertemu, dan.

Cup

Fattah mencium pipi Tasya.

"Sholat sunnah dulu yuk"
Bisik Fattah.











♡Gimana Guys??
♡Sorry ya agak lama ngupdatenya😆
♡lanjut kagak ( kasih semangat dung )


MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang