39. Jodoh dadakan

3.3K 105 21
                                    

"Jangan menghindari tantangan tetapi lompatlah ke dalamnya dan taklukanlah"




Hari yang cerah ini Saudah berniat ingin kepasar untuk belanja keperluan dapur sekalian menghilangkan bosannya saat liburan smester, sedangkan Ummi sedang pergi bersama Abi.

Saudah pun berkeliling untuk mencari sesuatu yang untuk ia beli, melihat ada keributan di depan sana membuat Saudah penasaran, lalu berjalan menuju keramaian itu.

"Ada apa ini?"

Lalu Saudah melihat luka tusukan dari perut wanita paru baya itu membuat Saudah langsung bergerak cepat untuk menolong ibu paru baya itu.

"Ayoo cepat bantu saya bopong ibunya, kalau kalian hanya bisa melihatnya saja, saya yakin ibu ini tidak diselamatkan, karena kalian lebih mementingkan update story kalian dari pada menolong  nyawa seseorang"
Kata Saudah dengan penuh emosi.

Mendengar penuturan Saudah membuat orang disekitar sana dengan cepat membantu Ibu paru baya itu  menuju mobil Saudah.

~~~

"Dok tolong selamatkan ibu ini ya"
Kata Saudah dengan mata yang berkaca-kaca"

"InsyaAllah kita doa bersama-sama"

Lalu Ibu paru baya itu di dorong menuju ruangan UGD.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, Dokter keluar. Dan langsung disambut oleh Saudah.

"Gimana Dok"

"Keadaan pasien sudah siuman   tapi keadaan pasien cukup lemah, dan sekarang kami membutuhkan transfusi darah,karena stok darah kami dirumah sakit sedang kosong"

"Maaf Dok, kalau saya boleh tahu golongan darah pasien apa?"

"Golongan darah pasien B  plus, kalau gitu saya permisi dulu sebentar"

Lalu Saudah pun masuk setelah Dokter pergi dari hadapannya.

Ceklek

Setelah masuk, wanita paru baya itu masih bisa tersenyum dengan wajahnya yang pucat, dan langsung dibalas Saudah dengan senyuman manisnya.

"Sini nak"
Kata wanita paru baya itu sambil menepuk-nepuk pinggir ranjang.

Saudah pun langsung duduk dan menggenggam tangan wanita paru baya itu.

"Ibu mau apa? masih ada yang sakit bu?"

Wanita itu tersenyum dengan bibir pucatnya.

"Ibu mau kamu telfonin anak ibu"

Saudah pun mengiyakan permintaan wanita itu,dan mengambil handphonenya di nakas.

"Nama anak ibu siapa?"

"Namanya Rian"

Rian?? Ya Allah apakah???.....
Batin Saudah.

~~~

Tasya yang sedang memasak di dapur terkejut saat ada tangan memeluknya dari belakang, dan siapa lagi kalau bukan Fattah.

"Masak apa?"
Kata Fattah sambil mengelus perut Tasya yang mulai menonjol.

"Masak sup Mas"

Tasya yang sedang sibuk mengiris wortel terganggu dengan kedatangan Fattah.

"Mas duduk aja dulu"

"Biar Mas bantu"

Tasya hanya mengangguk.

MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang