"Rasanya kita seperti berada di kota yang sama namun di waktu yang berdeda"
Disini Tasya duduk di kantin bersama Mia, semenjak Tasya keluar dari ruangan Bossnya sikap Tasya menjadi lebih diam. Membuat Mia sedikit kesal.
Flashback on
"Kak Fattah"
"Tasya"
Fattah menelan salivanya kasar karena kegugupan yang melanda.
Begitu juga dengan Tasya yang gugup,
sedari tadi hanya diam membuat Tasya sedikit kesal.
"Maaf ada apa ya Ka-pak dengan laporannya?"
Kata Tasya sedikit gugup, bingung ingin memanggil Fattah dengan sebutan apa."Hm hanya masalah sedikit tidak apa-apa"
Kata Fattah yang awalnya ingin menegur karena kesalahan laporan ia urungkan."Hm ka-kalau begitu saya-"
"Tasya"
Panggil Fattah.Tasya pun mendongak untuk menatap wajah Fattah lalu ia menunduk kembali.
"Selamat atas pernikahan kamu Tasya maaf saya waktu itu tidak bisa datang karena ada urusan pekerjaan"
Tasya hanya menghembuskan nafasnya kasar matanya kini sudah berkaca-kaca sebenarnya Tasya sudah ingin melupakan semuanya, membuat Tasya kembali mengingat kenangan pahitnya.
"Maaf pak sebentar lagi waktunya makan siang permisi Assalamu'laikum "
"Wa'ailakumsalam"
Lalu Tasya meninggalkan Fattah dengan raut kebingunganya.
Flashback of
~~~
Setelah sholat zuhur Tasya melihat Fattah yang baru saja keluar dari Musholla saat mata mereka bertemu Tasya langsung memutuskan pandangannya.
Lalu Tasya berjalan menuju Lift
Ting!
Bunyi pintu lift terbuka
Baru saja pintu lift itu akan tertutup seseorang masuk membuat Tasya lagi-lagi hanya diam sambil merasakan jantung yang berdegub sangat cepat.
Melihat ada Tasya, Fattah menelan salivanya kasar kenapa selalu kebetulan bertemu?
Suasana canggung pun mulai melanda tiba-tiba Lift yang awal nya bergerak keatas kini menjadi turun membuat Fattah dan Tasya bergoyang karena tidak seimbang lampu lift pun mulai redup.
Saat Fattah memencet tombol tidak berfungsi sama sekali.
Lalu tiba-tiba
Lift berhenti mendadak dan lampu lift mati.
Fattah melirik Tasya yang panik dan ingin menangis terlihat dari raut wajah Tasya yang memerah.
"Tasya kamu engga papa kan?"
Kata Fattah sambil memiringkan kepala.Tasya hanya menggeleng ketakutan.
Tasya takut gelap.
Fattah pun mulai mengambil handphonenya.
Sial! Lowbat
Batin Fattah.Fattah pun melirik ke Tasya yang keringat sudah membasahi khimarnya. Fattah mengusap wajahnya kasar.
Uhuk uhuk
Tasya mulai batuk.
"Tasya kamu engga kehabisan oksigen kan?"
Kata Fattah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MenjemputKu Dengan KhitbahMu
Spiritual"Tasya saya janji akan menikahi kamu, Tunggu, saya benar-benar siap dengan semuanya" "Jika kamu Memang serius, datanglah kerumahku, saat kau benar-benar siap.Jangan menjajanjikan pernikahan bila kamu tak mampu memberikan kepastian, lelaki manapun bi...