31. Bertemu

2.9K 136 23
                                    

"Rasanya kita seperti berada di kota yang sama namun di waktu yang berdeda"

Disini Tasya duduk di kantin bersama Mia, semenjak Tasya keluar dari ruangan Bossnya sikap Tasya menjadi  lebih diam. Membuat Mia sedikit kesal.

Flashback on

"Kak Fattah"

"Tasya"

Fattah menelan salivanya kasar karena kegugupan yang melanda.

Begitu juga dengan Tasya yang gugup,

sedari tadi hanya diam membuat Tasya sedikit kesal.

"Maaf ada apa ya  Ka-pak dengan laporannya?"
Kata Tasya sedikit gugup, bingung ingin memanggil Fattah dengan sebutan apa.

"Hm hanya masalah sedikit tidak apa-apa"
Kata Fattah yang awalnya ingin menegur karena kesalahan laporan ia urungkan.

"Hm ka-kalau begitu saya-"

"Tasya"
Panggil Fattah.

Tasya pun  mendongak untuk menatap wajah Fattah lalu ia menunduk kembali.

"Selamat atas pernikahan  kamu Tasya maaf saya waktu itu tidak bisa datang karena ada urusan pekerjaan"

Tasya hanya menghembuskan nafasnya kasar matanya kini sudah berkaca-kaca  sebenarnya Tasya sudah ingin melupakan semuanya, membuat Tasya kembali mengingat kenangan pahitnya.

"Maaf pak sebentar lagi waktunya makan siang permisi Assalamu'laikum "

"Wa'ailakumsalam"

Lalu Tasya meninggalkan Fattah dengan raut kebingunganya.

Flashback of

~~~

Setelah sholat zuhur Tasya melihat Fattah yang baru saja keluar dari Musholla saat mata mereka bertemu Tasya langsung memutuskan pandangannya.

Lalu Tasya berjalan menuju Lift

Ting!

Bunyi pintu lift terbuka

Baru saja pintu lift itu akan tertutup seseorang masuk membuat Tasya lagi-lagi hanya diam sambil merasakan jantung yang berdegub sangat cepat.

Melihat ada Tasya, Fattah menelan salivanya kasar kenapa selalu kebetulan  bertemu?

Suasana canggung pun mulai melanda tiba-tiba Lift yang awal nya bergerak keatas kini menjadi turun membuat Fattah dan Tasya bergoyang karena tidak seimbang lampu  lift pun mulai redup.

Saat Fattah memencet tombol tidak berfungsi sama sekali.

Lalu tiba-tiba

Lift berhenti mendadak dan lampu lift mati.

Fattah melirik Tasya yang panik dan ingin menangis terlihat  dari  raut wajah Tasya yang memerah.

"Tasya kamu engga papa kan?"
Kata Fattah sambil memiringkan kepala.

Tasya hanya menggeleng ketakutan.

Tasya takut gelap.

Fattah pun mulai mengambil handphonenya.

Sial! Lowbat
Batin Fattah.

Fattah pun melirik ke  Tasya yang keringat sudah membasahi khimarnya. Fattah mengusap wajahnya kasar.

Uhuk uhuk

Tasya mulai batuk.

"Tasya kamu engga kehabisan oksigen kan?"
Kata Fattah.

MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang