25. Tiga Hati Satu Cinta

2.8K 128 21
                                    

"Cinta itu bukanlah berusaha menemukan  sosok pasangan sempurna, namun belajar melihat
ketidak sempurnaan pasangan
kita dengan sempurna"

Hari ini Tasya akan mengembalikan jaketnya Fattah sudah 3 hari yang lalu tragedi saat es teh itu tumpah.
Dan Tasya berniat mengembalikan jaketnya sembari menunggu Fattah di Halte depan kampus.

Setelah duduk selama 20 menit seseorang duduk di sebelah Tasya, Tasya masih fokus memainkan ponselnya tanpa melihat siapa yang baru saja datang.

Laki-laki itu pun berniat ingin mengejutkan Tasya.

Duarrr

"AstagFirullahhalAzim"
kata Tasya sambil mengelus dadanya kaget.

"Ihhh Kak Rian apaansih"
kata Tasya kesal.

Rian Hanya terkekeh geli

"Maaf-maaf kamu sih serius banget hehe"
kata Rian sambil memegang perutnya.

"Assalamu'laikum"
seseorang datang dan berdiri di depan Tasya

"Wa'laikumsa-lam Kak Fattah?"
kata Tasya sedikit terkejut.

Rian hanya menatap Fattah dengan senyum manisnya, saat Fattah melemparkan tatapan tajam nya.

"i-ini Kak ja-ketnya, Makasih"
kata Tasya gugup, sambil menyodorkan jaketnya.

Fattahpun menerima jaket itu, seraya mengangguk. Dan berlalu pergi begitu saja.

Lama berdiam Rian pun bersuara.

"Siapa sih Tas?"

"Dia- laki-laki yang menta'aruf itu"
Kata Tasya sambil memilin jilbab panjangnya.

Rahang Rian langsung mengeras saat tau siapa laki-laki tadi.

"Terus kenapa kamu balikin jaket dia?"
kata Rian sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Waktuu itu aku ketumpahan es teh, terus tiba-tiba Kak Fattah ngasih aku jaket katanya biar engga kedinginan"
kata Tasya polos.

Rian hanya mengusap wajahnya kasar, lalu ia bangkit. Entah kenapa Rian ada rasa aneh saat Fattah perhatian kepada Tasya.

"Hm Tasya maaf saya mau kembali kerumah sakit"

"Iya engga papa Kak"
kata Tasya.

"Assalamu'ailakum"

"Wa'ailakumsalam"

Setelah mengucapkan salam Rian pun berlalu dari hadapan Tasya.
Tasya masih bergeming di tempat.
Entah kenapa Rian, dan Fattah mengeluarkan aura permusuhan.

~~~~

Malamnya Tasya sedang berjalan menuju minimarket dekat rumahnya,   lampu jalan  di pinggir jalan sedang mati, namun orang yang lalu lalang cukup ramai.
Saat melewati Pos kamling   seseorang berjalan  menuju Tasya.
melihat ada seseorang yang mengikuti Tasya berjalan cepat dan sedikit berlari, tiba-tiba.

Srrekkkk

Tas selempang Tasya di jambret, Tasya pun terkejut, lidah  Tasya seakan kelu untuk bertiak kakinya seakan lemas seperti jely. Lalu ada motor ninja merah yang berhenti di pinggir jalan.

"Tasyaaa!!"

"Kamu kenapa???"

"Aku di jambret"

Mendengar perkataan Tasya laki-laki itu langsung melajukan motor ninjanya dengan kecepatan kencang. Laki-laki itu adalah Muhammad Fattah ia tahu pasti itu adalah anak-anak jalanan yang sering berlalu lalang.
Dengan kecepatan tinggi Fattah mengejar anak laki-laki itu.
Saat menemukan anak laki-laki itu yang sedang berada di semak-semak saat ingin membokar tas Tasya. Fattah pun langsung turun dari motornya dan berjalan pelan kearah anak itu lalu merampas tas Tasya.
Anak laki-laki  sekitar 12 tahun itu terkejut.

MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang