33. Jawaban

2.9K 133 32
                                    

"Jangan pernah menyatakan aku sedang menanti siapa, karena kamu adalah jawaban dari pertanyaanmu sendiri"

Hari ini adalah hari pernikahan Mia dan Bima, kebingungan Mia pun terbalaskan dengan Bima yang menyatakan cintanya kepada  Mia di depan orang tuanya, walaupun  mereka dijodohkan, karena dari perjodohan itulah benih-benih cinta itu mulai tumbuh.

"Sayang ada Nak Fattah"
Kata Wita Ibu Tasya dari dapur.

"Iya buuu"

Tasya pun berjalan dengan gaun sepanjang mata kakinya, dengan jilbab yang senada dengan gaunnya, dan sedikit polesan make up di wajahnya.
Tasya pun tersenyum  ke arah Fattah, membuat Fattah terpana melihat kecantikan Tasya.

"Kak?"

"Eh ud-udah"
Kata Fattah sambil mengelus tengkuk lehernya grogi.

Tasya hanya mengangguk, Tasya pun juga baru menyadari Fattah yang sangat ganteng dengan setelan batik, dan celana bahan warna hitam, dan rambut yang disisir kebelakang membuat jiwa tegasnya keluar.

Tasya hanya menelan salivanya grogi.

~~~

Di dalam mobil hanya keheningan  yang ada, bosan dengan keadaan seperti ini, Fattah pun menghidupkan radionya.

Mereka telah sampai di gedung dimana acara pernikahan Bima dan Mia di adakan.
Setelah mereka berdua turun dari mobil, tatapan para tamu undangan terpana melihat betapa cantik dan gantengnya sepasang manusia itu yang baru saja turun dari mobil yang rata-rata tamu undangan itu adalah Karyawannya Fattah.

Tasya berjalan sambil menunduk risih dengan tatapan-tatapan para lelaki di sekitarnya, Fattah pun tersenyum tipis melihat tingkah Tasya yang lucu baginya.

"Tasya kamu mau makan?"

"Ha-hm iya"
Kata Tasya sedikit terkejut  dengan Fattah berdiri cukup dekat dengannya, karena para tamu undangan yang sama sama mendesak.

Setelah mereka mengambil makanan masing-masing, mereka pun duduk di kursi tamu undangan, melihat Mia tersenyum bahagia membuat Tasya ikut tersenyum memandangi mereka.

"Kamu mau kita seperti mereka?"

Tasya menoleh dan tersenyum  malu.

"Tasya saya-"

"Kak nanti aja bahasnya ya"
Tau arah kemana pembicaraan  tersebut degan cepat  Tasya menyelanya.

Fattah pun hanya mengangguk.

~~~

Setelah mereka makan, Fattah dan Tasya pun berjalan menuju pelaminan untuk mengucapkan  selamat.

"Tasyaaaa"
Kata Mia lalu memeluk erat Tasya.

"Kamu kapan nyusul ih, kesian pak boss kamu gantung terus"
Kata Mia yang cukup keras dan dapat di dengar oleh Fattah.

Tasya hanya tersenyum.

Lalu berlanjut dengan Bima

~~~

Tasya masih memikirkan sindiran Mia, apakah ia sejahat itu menggantungkan Fattah?

"Tasya?"

"Ha- maaf"
Kata Tasya yang terkejut akibat melamun.

"Maaf?"
Kata Fattah dengan menaikkan alisnya bingung.

Tasya merutuki kebodohannya dengan lancarnya ia keceplosan apa yang sedang ia pikirkan.

"Kamu kenapasih?"

"Kak maaf karena saya- telah menggantungkan  Kak Fattah selama  ini"
Kata Tasya sambil menunduk memainkan jari-jarinya.

MenjemputKu Dengan KhitbahMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang