Perpisahan

950 54 1
                                    

Happy reading😍
Sorry for typo

Jalanan tidak terlalu macet, hanya beberapa orang yang lalu lalang sebelum keDanau Ananta, Amel dan Anggun menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan ringan dan minuman bersoda. Akhir-akhir ini ketiganya nampak slalu bersama mungkin karna Ananta akan pindah dan berpisah dari mereka. Selang beberapa jam sampailah mereka di Danau. Danau adalah tempat rekreasi yang cukup menyenangkan udara sejuk, keheningan, dan pepohonan yang rindang menyegarkan paru-paru saat menghirup udara. Ananta, Amel dan Anggun duduk didekat Danau,bercengkrama dan sesekali bermain game, Ananta mungkin akan melupakan sejenak masalah pindah rumahnya.

'' Gimana kalau satu malam kita nginap di rumah lo Nta.'' sambil mengunyah makanan ringannya.

'' Boleh, kamu mau kan Nggun?'' tanya Ananta yang duduk di sebelahnya.

'' Mau asal sebelum tidur kita harus nonton Drama Korea dulu.'' memperlihatkan gigi putihnya.

'' Apa pun demi kamu Nggun.'' goda Ananta sambil mencolek dagu Anggun.

Angga
Beb, kamu dimana?

Amel
Di Danau, sama Ananta dan Anggun

Angga
Oke..oke..Pulangnya jangan lama-lama ya!
I Love U

'' Jijiksssss.'' gumam Anggun yang sengaja melihat chat Amel dan Angga.

'' Sirik aja lo.'' ledek Amel.

Pengunjung Danau semakin sepi.Matahari juga terlihat akan terbenam,senja kini memperlihatkan pesonanya di atas langit biru didampingi awan yang menawan. Setelah membersihkan sampah makanan dan minuman ketiganya bergegas pulang.

'' Ananta pulang.'' berjalan kedalam rumah, di ruang tamu hendak kekamar Ananta mendapati kakak,kakak ipar dan abangnya. Ananta langsung menyalam ketiganya.

'' Ananta kok baru pulang?'' tanya Riza, anak sulung keluarga Ananta.

'' Tadi main keDanau dulu.'' jelas Ananta.

'' Yaudah, ganti baju sana biar makan malam.'' lanjut Mamanya.

Ananta bergegas ketas menyusuri anak tangga, Ananta sudah yakin bahwa mereka akan membahas tentang pindah rumah, mau bagaimana lagi Ananta harus menerima keputusan yang tidak sama sekali ia inginkan. Setelah bersih-bersih Ananta melangkahkan kakinya keluar kamar, Akan tetapi langkah Ananta terhenti karena dering handphonenya berbunyi.

'' Halo?'' sapa Ananta.

'' Lo masih kenal gue?'' dengan nada suara yang terbilang songong.

'' Reo.'' singkat Ananta.

'' Mana mungkin lo lupa sama makhluk setampan gue.''

'' Iya.'' balas Ananta yang tidak ingin berlama-lama dengan ocehan Reo.

'' Lo mau pindah?''

'' Iya.''

'' Ke Sma gue?''

'' Hmm.''

'' Lo bisu?''

Ananta tertawa.'' Udah ya, mau makan nih.''

'' Selamat ya, lo udah jadi cewek yang beruntung bisa satu sekolah sama gue.'' jawab Reo dengan nada suara yang lantang dan cukup percaya diri.

Tut..tut..tut....

'' Kepedean, omongkosong.'' gerutu Ananta yang sengaja memutuskan telfonnya, rasanya Ananta sangat geram dengan prilaku Reo apalagi sebentar lagi mereka akan berdekatan Ananta menghembuskan nafasnya kasar dan berjalan menuju ruang makan, disitu sudah ada keluarganya plus makanan makan malam yang bervariasi. Makan malam berlangsung biasa saja, hanya ada percakapan untuk menambah kehangatan keluarga, semua malahap makanan masing-masing.

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang