Sorry for typo😊😊
Pilihan pertama tidak boleh lebih tinggi dari pada pilihan kedua, maksudnya gimana? Pusing nih mikirin itu aja.
Happy reading ya guys💙💚
Jangan lupa vote n comment dulu baru dibaca😅Persiapan perpisahan sudah berlangsung selama satu minggu, dan hari ini adalah hari terakhir Ananta dan panitia lainnya melakukan persiapan. Semua panitia berkumpul diruang Osis untuk mempersiapkan acara nanti malam. Semua barang-barang ditata dengan baik, dekorasi perpisahan kali ini sangat indah karena panggungnya dihiasi dengan ornamen-ornamen bintang, bulan, dan semua yang berkaitan dengan suasana malam. Ananta mengarahkan teman-teman panita yang lainnya untuk bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
'' Ruang tempat ganti pemain udah disiapin?'' tanya Ananta ke teman satu rekannya.
'' Udah Nta, tinggal masang tendanya doang.'' balasnya.
'' Lanjutin pekerjaan yang lain ya!''
'' Nta, list belanjaan untuk konsumsi mana?'' tanya Dian seksi konsumsi.
'' Kamu minta ke Mita aja ya, dia udah bikin list sekaligus uangnya.'' jelas Ananta.
Semua sibuk dengan acara perpisahan yang diselenggarakan nanti malam. Reo sedang latihan Band Ananta juga akan latihan tapi nanti setelah semua tugasnya di ruang Osis selesai. Selama Ananta menjabat sebagai sekretaris Osis di sekolahnya dulu Ananta tidak pernah melakukan hal yang sebesar ini, ini adalah pengalaman pertama bagi Ananta.
'' Nta, dekorasi panggung gimana?'' tanya Beni disela-sela kesibukan Ananta.
'' Amann..kamu persiapin keamanan aja Ben. Aku tanya ke anak-anak yang lain katanya belum diurus.'' balas Ananta.
'' Oke. Sukses lah buat kita semua.'' melangkahkan kaki nya untuk mengurus seksi keamanan.
Ananta tidak tau apa yang harus dia lakukan, Osis penting latihan nyanyi juga penting. Belum lagi dress yang akan dia pakai nanti, itu semua belum dia persiapkan.
'' Duhh..pusing nih.'' sambil berjalan menuju Intan.
'' Lo latihan aja sana, ntar malam lo bakal tampil lohh. Urusan disini biar aku yang urus.'' jelas Intan untuk menghilangkan masalah Ananta.
'' Serius ni?''
'' Iyaaa, Ananta.'' sambil menyubit pipinya.
Intan memang rekan yang baik, dia akan slalu membantu Ananta bagaimanapun keadaannya.
'' Hiasan panggung belum dipasang, meja konsumsi juga belum, eh jangan lupa ucapan selamatnya. Apalagi ya?'' tanya Ananta ke diri sendiri untuk diberi tau kepada Intan.
'' Gue bukan anak kecil Nta, gue tau apa yang harus dilakuin. Lo latihan sana.'' balas Intan.
Ananta berjalan menuju ruang Band, disitu Reo, Angga dan Doni masih latihan, takut jika mereka merasa terganggu Ananta duduk diluar untuk menunggu hingga latihan selesai. Selagi menunggu Ananta membuka handphonenya untuk melihat-lihat dress yang akan dia pakai nanti ketika tampil.
'' Yang putih bagus tuh!'' sahut seseorang, benar saja itu adalah Reo yang kini berdiri persis dibelakang Ananta.
Ananta menoleh. Berarti latihannya sudah selesai, Ananta tidak menghiraukan Reo dia berdiri dari tempat duduknya menuju ke ruang Band. Langkahnya terhenti saat Reo menahan lengannya. Ananta berusaha untuk melepaskannya, namun usahanya sia-sia.
'' Kamu mau apa sih?'' tanya Ananta.
'' Pakai yang putih, itu lebih baik untuk kamu.'' ujar Reo yang kini melepaskan lengan Ananta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen Fiction(CERITA SELESAI) (Belum direvisi) Semua hal yang pernah membuat luka dahulu, semua hal yang membuat tangisan dahulu, mari kita ubah menjadi bahagia dengan lembaran baru. Aku bahagia, jika air matamu tidak menetes lagi di pipimu -Reo- Jangan cari aku...