Makan Malam

1K 49 9
                                    

Happy reading guys
Sorry for typo💞

Sore tadi Kak Riza dan suaminya datang mengunjungi rumah baru Ananta. Sekaligus berjalan-jalan mengelilingi kota malam ini keluarga Daniel mengundang keluarga Ananta makan malam bersama disebuah restoran, katanya sih ada yang akan dibicarakan. Ananta tidak takut ataupun khawatir karena urusannya dengan Daniel sudah selesai.

'' Nta siap-siap.'' kata Kakaknya dari luar kamar.

'' Ananta gak ikut.'' sahut Ananta.

'' Eh kok gitu?'' Riza mendekati Ananta.

'' Ananta males.''

'' Ntar Papa marah lho Nta, jangan gitu. Siap-siap ya Dek.'' elusnya lembut. Ananta mengangguk, udahlah cuma makan malem doang kok gak ada yang perlu dimalesin. Ananta memakai dress pink lembut dengan rambut dibiarkan terurai satu jepit rambut disebelah kiri. Ananta terlihat begitu manis dan anggun.

'' Katanya gak mau pergi, tapi siap-siapnya kok cantik gini.'' goda Kak Riza.

'' Gak kok, Ananta siap-siapnya biasa aja.''

'' Yuk ahh.'' ajak Kakak Ipar Ananta.

Keluarga Ananta menaiki mobil dikendarai Bang Dana. Ananta duduk disebelahnya sambil menoleh kejalanan yang lumayan ramai, tampak beberapa orang duduk dibawah lampu sorot jalanan sambil bercengkerama. Ananta merindukan Reo sepertinya, Ananta memejamkan matanya dan membayangkan lekat-lekat wajah kekasihnya itu.

'' Ananta kamu kerasukan?'' sapa Bang Dana dengan memukul bahunya.

'' Apa sih Bang. Ganggu orang aja.''

'' Turun udah nyampe.''

Ananta dan keluarganya turun dari mobil dan menuju ke restoran yang tempat duduknya sudah dipesan Papa Daniel. Tidak berapa lama menunggu keluarga Daniel datang, Daniel tampan dengan baju kemeja merah maroon satu kancing dibuka itu lebih terlihat cool. Daniel duduk disebelah Ananta.

'' Lo cantik Nta.''

'' Makasih.'' sambil memberikan senyumanya. Menu makan malam sudah datang, Ananta melahap makannya begitu juga Daniel sesekali Daniel bertanya tentang Reo, Ananta menjawab seadanya.

'' Gini kami kesini mau minta maaf atas kesalahan Daniel.'' nada suara Papa Daniel mulai serius.

Papa dan Mama Ananta terkejut, mereka tidak tau apa kesalahan yang telah dilakukan Daniel kepada mereka setaunya Daniel dan Ananta baik-baik saja.

'' Emang Daniel kenapa?'' tanya Mama Ananta.

'' Daniel ngancam Ananta agar mau jadi pacarnya, kalau Ananta menolak, Daniel akan meminta saya memberhentikan Bapak.'' Daniel menunduk merasa malu atas kesalahannya.

'' Benar itu Ananta?'' nada suara Bang Dana terdengar kasar. Ananta mengangguk, Bang Dana berdiri dari kursinya namun ditahan oleh Mamanya.

'' Saya takut jika masalah ini terus-terusan disembunyikan, bisa-bisa hubungan kekeluargaan kita bisa hancur, dan saya tidak mau itu terjadi makanya kami kesini selaku orang tua Daniel ingin meminta maaf atas perilaku Daniel.''

'' Yaudah, kan udah berlalu. Daniel juga udah nyesel kok.'' ujar Mama Ananta. Papa Ananta tidak banyak bicara sepertinya dia sedang memendam amarah. Bang Dana dan Kak Riza masih geram dengan tingkah Daniel. Sebelum pulang Daniel meminta maaf kepada keluarga Ananta dengan menyalam tangan mereka.

'' Nta, temanin beli peralatan basket dong.'' ajak Daniel didepan keluarganya.

Ananta terdiam, Ananta tidak tau harus merespon apa.

'' Nta ditanya Daniel tu.'' ujar Mamanya Ananta.

'' Kalau mau pergi, pergi aja tapi pulangnya jangan kelamaan.'' sambung Papanya, itu berarti dia mengizinkan Ananta jalan bareng Daniel. Ananta mengangguk, keduanya meninggalkan mereka yang masih sibuk berbincang-bincang.

'' Lo gak izin ke Reo dulu?'' tanya Daniel.

'' Gak usah. Kan cuma nemenin.''

'' Oke.''

Ananta dan Daniel tiba di salah satu Mall. Mereka berjalan beriringan selagi Daniel mencari barang-barang yang dia inginkan Ananta berkeliling Mall.

'' Eh Ananta.'' sapa Intan yang bersama dengan Doni.

'' Ngedate ya?'' goda Ananta.

'' Gak juga, lo bareng siapa? Reo?''

Ananta hendak menjawab namun tiba-tiba Daniel datang.

'' Yuk Nta, eh ada lo Tan.'' ujar Daniel.

'' Lo bareng dia Nta?'' tanya Doni.

Ananta mengangguk, dia merasa tidak enak harus bertemu dengan Doni dan Intan dalam keadaan seperti itu, bisa-bisa terjadi kesalah fahaman nanti.

'' Yaudah, Tan Don kita duluan ya.'' lanjut Ananta sambil berjalan keluar diikuti Daniel.

Selama diperjalanan Ananta merasa khawatir, Ananta takut jika Doni mengatakan pada Reo kalau dia bertemu dangan Ananta di Mall bersama dengan Daniel. Ananta ingin dia menjelaskan semuanya kepada Reo, agar Reo mengerti. Ananta duduk disebelah Daniel tanpa berbicara dengannya. Ananta hanya melihat kesebelah kaca, dia tidak ingin hubungannya menjadi rumit karena masalah ini. Sesekali Daniel mencoba membuat Ananta berbicara, namun Ananta tetap berusaha agar biasa-biasa saja.

'' Niel pelanin.'' Daniel mengikuti keinginan Ananta. Ananta membuka kaca mobilnya, dan menatap lekat-lekat punggung seorang pria yang memeluk Rose dipinggir jalan.

'' Itu Rose.'' ujar Daniel yang juga melihatnya.

'' Reo.'' lirih Ananta. Daniel yang melihat Ananta merasa kasihan. Daniel berdiri dari tempat duduknya untuk mendekati Reo dan Rose yang kini berdiri dihadapan mereka.

'' Daniel, please! Bawa aku pulang.'' dengan nada suara parau.

'' Tapi Nta..'' Daniel tidak melanjutkan perkataanya karena Ananta sudah mulai menangis, Daniel membanting stirnya dan memajukan mobilnya. Dalam perjalanan Ananta terus menangis. Daniel mengelus punggungnya untuk mengkuatkannya.

'' Gue langsung pulang Nta, lo istirahatnya.'' menyeka air mata dipipi Ananta. Ananta mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Sesampainya di kamar Ananta menangis sejadi-jadinya. Ananta sudah berfikiran buruk tentang Reo.

'' Reo kamu bilang kamu gak bakal nyakitin aku, tapi sekarang kenapa kamu ngecewain aku, harus ya pelukan sama Rose.'' lirih Ananta memejamkan matanya bersama tetesan air mata yang jatuh kebantalnya.

Go follow ig ku mulyarahma11
Tetap slalu setia dengan Ananta ya guys💞

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang