Panitia

373 21 0
                                    

Biasanya kalau punya sahabat cowok itu lebih ngerti dari pada punya sahabat cewek, Ananta memang wanita yang beruntung mempunyai sahabat seperti Daniel.
Yaudah, yuk lanjut bacanya😊😊

Hari ini adalah Ujian Nasional terakhir bagi siswa kelas 3 Sma 1 Nusa, jadwal pelajarannya adalah Matematika. Sangat membuat otak Ananta berputar 7 keliling, Ananta memang tidak suka hitung-hitungan apalagi jika pelajaran itu Matematika tidak ada materi sedikitpun. 120 menit didalam ruangan Ujian bersama dengan soal-soal Matematika itu terasa 1000 tahun, lebay sih tapi kenyataannya memang begitu. Ananta keluar dari ruang Ujian, jika biasanya waktu Ujian sengaja Ananta lebihkan 5 menit kali ini Ananta malah kekurangan waktu. Ananta keluar dengan wajah masamnya, diluar Daniel sudah menunggu. Daniel sudah seperti bodyguard bagi Ananta karena setiap saat slalu menunggunya selesai Ujian.

'' Kok muka lo masam gitu?'' tanya Daniel saat Ananta keluar dari ruangannya.

'' Tau tuh soal Matematika bikin pusing banget.'' dengan muka yang masih ditekuk.

'' Yaelah Nta, cuma gara-gara itu doang.''

'' Itu Ujian Nasional, emang kamu jawabnya sambil tutup mata.''

'' Eh Matematika Ips gak sesulit Matematika Ipa.'' ujar Daniel.

Saat Ananta dan Daniel berbincang-bincang salah satu teman sekelas Ananta memanggilnya.

'' Nta, ketua Osis manggil lo. Katanya semua anak XII Ipa 1 ngumpul di ruang Osis.'' sahutnya itu adalah Mita, teman sekelas Ananta.

'' Ngapain?'' tanya Ananta.

Mita mengangkat bahunya pertanda tidak tau.

'' Yaudah kamu duluan aja, ntar aku nyusul.''

Mita meninggalkan Ananta dengan Daniel.

'' Jadi gimana?'' tanya Ananta.

'' Gimana apanya?'' Daniel balas bertanya karena tidak mengerti dengan pertanyaan Ananta.

'' Kamu nunggu aku sampai selesai, atau kamu duluan aja.''

'' Yah duluan lah, kayak gak ada kerjaan aja nunggu lo.'' pernyataan Daniel membuat Ananta merasa malu, seharusnya Ananta sudah tau kalau Daniel akan duluan dan gak mungkin nungguin dia.

Ananta menunduk, pipi nya merah karena malu. '' Yaudah, aku keruang Osis dulu ya.''

'' Gue nunggu lo sampe selesai, ntar lo ke kantin aja gue nunggu disana.''

'' Ihhhh, kamu ya!'' geruru Ananta, Daniel berlalu dengan memberikan senyuman. Daniel memang jengkel karena dia tau Ananta itu terlalu percaya diri mengatakan sesuatu.

Ananta menuju ruangan Osis, disana sudah ada beberapa orang seluruh kelasnya juga sudah ada disana termasuk Intan. Reo, Doni, dan Angga juga ada disana selebihnya Ananta tidak kenal kata Intan sih anak Osis.

'' Yaudah, berhubung Ananta sudah ada disini mari kita mulai rapatnya.'' ujar Beni ketua Osis Sma 1 Nusa.

'' Ini acara apa sih?'' tanya Ananta ke Intan yang berada disebelahnya.

'' Kata Doni sih persiapan acara perpisahan sekolah kita.'' jelas Intan dengan suara yang dikecilkan.

'' Truss kita ngapain?''

'' Bisa diam gak sih Nta, dengerin aja tuh ketua Osis.''

Beni adalah teman sekelasnya Daniel, dia ketua Osis di Sma 2 Nusa berwibawa sih, anaknya rapi, tegas, dan lumayan pinter juara 2 terus dikelasnya. Cowok yang kayak gini tu jarang banget ada di dunia tapi masalahnya cuma satu tampang Beni kurang mendukung, manis sih tapi masih belum bisa dikategorikan cowok perfect. Denger-denger Intan pernah naksir dia, tapi Reo ngelarang katanya Beni gak bisa dibawa pake pesawat bisanya cuma didarat doang, yah karena tampang Beni.

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang