Happy reading❤❤❤
Sorry for typo.Semurat merah mulai terlihat, hangat mentari mulai terasa, bau embun mulai tercium Ananta bersiap-siap untuk berangkat kesekolah barunya dengan menguncir rambutnya memakai kaus sampai lutut diikuti dengan seragam sekolahnya.
'' Ananta hari ini kamu sama Daniel ya!'' jelas Papanya yang sedang sarapan pagi bersama dengan Mama, Abang dan Ananta. Ananta menoleh kearah Bang Dana dan Mamanya, sebenarnya Ananta mau menolak tapi Ananta tidak bisa, Ananta hanya mencoba melahap sarapannya tanpa mengiyakan Papanya. Suara mobil memasuki rumah jelas saja itu adalah Daniel, Ananta sangat enggan pergi sekolah dengan Daniel karena hal kemaren masih membebaninya. Daniel tanpa basa basi masuk kedalam rumah, Ananta sangat risih dengan prilakunya.
'' Yuk Ananta.'' ajaknya.
Ananta meneguk susunya dan menuju ke mobil Daniel tanpa berpamitan kepada kedua orang tuanya karena masih kesal.
'' Om Tante pamit ya.'' dan langsung mengikuti langkah Ananta. ''Gue bukain ya.'' mendahului langkah Ananta untuk membukakan pintu mobil.
'' Gak usah.'' sambil menepis tangan Daniel untuk mengisaratkan bahwa dia menolak, Daniel tersenyum sinis.
Di perempatan jalan, mobil Daniel mogok entah kenapa biasanya mobil mewah tidak akan mengalami mogok tapi kenapa dengan mobil mewah Daniel, jam menunjukkan 07.15, 5 menit lagi bel sekolah berbunyi.
'' Shit.!! menendang ban mobilnya.
'' Bengkel mobil jauh ya?'' tanya Ananta yang berdiri di pinggir mobil.
'' Lo naik taxi aja, ntar gue yang ngurus mobil ini.'' jelas Daniel yang masih mengutak atik mesin mobilnya.Ananta duduk di trotoar sambil menopang dagu, sepertinya tidak akan ada taxi dipagi hari seperti ini.
'' Mogok niel?'' tanya seseorang yang suaranya tidak asing. Ananta menoleh dan benar itu adalah Reo.
'' Lo ada boncengan gak?'' tanya Daniel ke topiknya. Reo menggeleng, awalnya Ananta merasa Daniel akan meninggalkannya dan pergi bersama Reo, tapi Daniel ternyata menumpangkan Ananta, Daniel tidak seburuk itu terkadang dia pria yang bertanggung jawab.
'' lAnanta lo sama dia dulu ya, ntar gue kekelas lo.''
Ananta mengangguk dan naik kesepeda motor Reo, itu sepeda motor ninja yang dimodif, knalpotnya terdengar sedikit nyaring tidak seperti ninja pada umumnya.Ananta dan Reo menyusuri jalanan dengan kecepatan standar.
'' Gue udah bilang kan kalau hari pertama sekolah lo gue yang ngantar.'' sambil tersenyum.
Ananta tidak menghiraukan perkataan Reo, Ananta hanya memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Pagar sekolah hampir ditutup tapi untung saja Reo dan Ananta tidak terlambat masuk kegerbang.
'' Lo keruang kepala sekolah dulu, kesana yang cat abu-abu.'' sambil menunjukkan ruang kepala sekolah.Ananta berjalan tanpa berterima kasih, mungkin Ananta lupa kalau bukan karna Reo nama baik Ananta sebagai anak baru sudah tercoreng gara-gara telat.
'' Ananta, sama-sama.'' tersenyum sinis, untuk mengingatkan Ananta bahwa dia belum berterima kasih.
'' Oh iya, maaf ya! Makasih.'' sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya, dan kembali berjalan.
Ananta bersama wakil kesiswaan berjalan menuju kelasnya yaitu XII Ipa 1, Ananta sedikit gugup menghadapi teman-teman barunya.
'' Sini nak.'' ajak wakil kesiswaan dia baik, tidak kalah dari Pak Awal Ananta memasuki kelasnya.
'' Anak-anak mohon perhatiannya, kita kedatangan murid baru namanya Lia,Lia perkenalkan dirinya.''
'' Hai, perkenalkan nama aku Aulia Rananta, teman-teman bisa manggil Lia.'' sambil memberikan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen Fiction(CERITA SELESAI) (Belum direvisi) Semua hal yang pernah membuat luka dahulu, semua hal yang membuat tangisan dahulu, mari kita ubah menjadi bahagia dengan lembaran baru. Aku bahagia, jika air matamu tidak menetes lagi di pipimu -Reo- Jangan cari aku...