Wajib vote n comment dulu, baru baca!😉
Sorry for typo ya guys!Ananta berjalan menuju kelasnya, dia diantarkan Bang Dana. Hari ini jadwal sekolah Ananta sampai sore karena ada tugas penelitian biologi yang harus dipresentasikan. Ananta menoleh kearah sepeda motor yang kini berjalan disebelahnya dan itu adalah Reo bersama dengan Rose. Mereka begitu kelihatan dekat sampai-sampai Rose hampir ingin memeluknya. Perasaan Ananta menjadi kacau, apa iya Reo hanya ingin mempermainkannya? Ananta berjalan dengan perasaan tertekan menuju kekelasnya.
'' Eh Nta, Rose boncengan sama Reo tadi pagi.'' ujar Intan mengawali percakapan.
'' Aku liat kok.''
'' Kok lo diem aja sih Nta?''
'' Aku gak tau harus gimana Tan, Rose butuh temen.''
'' Ya.. Gak gitu juga kali Nta.''
'' Aku lagi males bahas ini Tan.''
Ananta kembali melanjutkan tugas biologinya. Meskipun Intan terus-terusan menyadarkan Ananta tentang kelicikan Rose.
'' Aku ke toilet bentar ya.'' ujar Ananta meninggalkan tugas-tugasnya karena ingin ke toilet.
'' Berhenti lo!'' hardik seseorang dan itu adalah Rose bersama dengan mayang.
Ananta tidak menghiraukannya, dia melanjutkan langkahnya.
'' Gue bilang berhenti!!!!'' teriaknya lagi.
Kali ini dengan spontan Ananta berhenti dia kumpulkan semangatnya untuk melawan Rose.'' Iya, kenapa?'' tanya Ananta dengan nada lumayan keras.
'' Eh nyolot lo ya!'' bentak Rose.
'' Aku mau ketoilet.'' sambung Ananta menjauh dari Rose. Akan tetapi Rose menahannya.
'' Gue peringatin sama lo ya, Reo udah jadi milik gue dan lo harus menjauh dari dia. Reo udah gak peduli lagi sama lo Reo lebih mentingin gue, lo mau buktiin?''
'' Gak usah, kepercayaan aku gak permainan.'' Ananta menantang sorotan mata Rose.
'' Hahahaa...Ananta lo begok banget ya jadi cewek, kalau Reo peduli sama lo dia gak bakal ninggalin lo di Mall sendirian apalagi sudah larut malam. Lo tau kenapa Reo gak jemput lo? Itu karena gue gak ngizinin dia pergi. Reo sekarang udah nurut sama gue, dan hubungan lo sama dia bisa gue hancurin.'' lanjut Rose yang membuat hati Ananta hancur.
'' Iya aku tau, bagus kalau kamu udah bisa dapetin Reo. Selama ini kamu ingin dia kan? Dan sekarang kamu udah dapet dia, tapi kamu gak sadar Rose kamu cuma dapat fisiknya Reo doang tapi gak dengan hatinya.'' jelas Ananta dengan percaya diri.
'' Lo berani ngebantah gue!!!'' satu tamparan hampir mengenai pipi Ananta, tapi Ananta masih bisa menepisnya. Ananta melepaskan tangan Rose, Rose menjerit kesakitan.
'' Agghh.'' jerit Rose.
'' Lo apain dia?'' bentak Reo ke Ananta.
Ananta menatap lekat-lekat bola mata Reo, Ananta belum percaya kalau orang yang sedang membentaknya adalah Reo.
'' Ananta, lo nampar Rose?'' masih dengan suara yang agak keras.
Ananta terdiam. '' Menurut kamu aku lakuin itu?'' tanya Ananta dengan nada suara yang sedikit kacau dari biasanya.
Reo menarik lengan Ananta menjauh dari Rose. '' Ananta gue peringatin sama lo ya, lo jangan ngasarin Rose.'' teriak Reo.
Ananta menghembuskan nafasnya kasar. '' Kamu gak tau yang sebenarnya terjadi yo, makanya kamu bisa seenaknya berbicara gitu ke aku.'' lirih Ananta dengan menahan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen Fiction(CERITA SELESAI) (Belum direvisi) Semua hal yang pernah membuat luka dahulu, semua hal yang membuat tangisan dahulu, mari kita ubah menjadi bahagia dengan lembaran baru. Aku bahagia, jika air matamu tidak menetes lagi di pipimu -Reo- Jangan cari aku...