Ruang Bk

752 51 4
                                    

Happy Reading guys
Maapin kalau banyak typonya, maklum masih belajar😂😂

Ananta sedang duduk dikursi taman sekolah sambil membaca novelnya, Intan tidak menemaninya karena dia sedang bertemu dengan Doni, mungkin lagi ada masalah. Reo ada di ruang Band sedang latihan, Ananta membolak balik bukunya tapi tanganya terhenti saat ada seseorang menggenggam lengannya. Ananta langsung menoleh dan itu adalah Rose dengan tatapan kebencian.

'' Lo pacaran sama Reo?'' dengan nada keras.

Ananta terdiam, dia sedikit gugup bagaimana tidak Ananta telah berani membangunkan induk singa yang baru saja melahirkan.

'' Berdiri lo.'' perintah Rose, Ananta berdiri keringat dingin membasahi punggungnya.

'' Lo pacarankan sama Reo!'' bentak Rose.

Ananta mengangguk pelan. Ananta tidak tau apakah dia harus mengangguk atau menggeleng semua serba salah namun dari pada harus mengecewakan Reo lebih baik Ananta menghadapi amukan Rose. Rose mendorong Ananta kuat, Ananta semakin takut, ketika Rose hendak menampar Ananta seseorang berhasil menepisnya dan itu adalah Intan.

'' Eh belatung, lo itu harus sadar diri dong Reo gak suka lagi sama lo.'' sambil menatap Rose tajam.

'' Diam lo ya!!'' membalas perkataan Intan, Rose meninggalkan keduanya, Rose tidak ada urusan dengan Intan jika dia melukainya bisa jadi Reo akan membencinya karena Intan sudah seperti saudara bagi Reo.

'' Lo gak papakan? Lo itu jangan diem aja harus ngelawan kalau gak Rose akan nyakitin lo terus.''

'' Gak papa kok, makasih ya.'' Memberikan senyuman.

'' Yaudah, yuk kekelas.''

Jam pelajaran Matematika yang membosankan lebih lagi gurunya pergi meninggalkan tugas, katanya sih ada rapat Intan terlihat mamainkan pulpennya, sedangkan Ananta berusaha keras untuk mencari jawaban dari tugas tersebut.

'' Woy... Daniel berkelahi.'' teriak seorang siswa dari luar.

'' Hah?'' Ananta terkejut mendengarnya. Semua siswa keluar dari kelas untuk melihat adegan bahaya yang tidak dipungut biaya. Semua siswa berjalan menuju ruang band keadaan semakin kacau saat Ananta ada diruang tersebut dia melihat Reo disudut ruangan dengan muka lebam, ditahan oleh Angga dan Doni didepannya Daniel yang tidak kalah kacau dipegangi Bapak kepala sekolah. Ini kedua kalinya Reo berantam di sekolah dan kali ini Reo masuk Ruang Bk.

'' Kok bisa sih?'' lirih Ananta.

''cGak tau tiba-tiba Daniel datang dan teriak kalau Reo berani macarin lo.'' jelas Doni.

'' Hah? Trus?'' tanya Ananta dengan suara agak parau.

'' Mereka awalnya adu mulut doang, tapi Daniel gak bisa nahan yaudah berantam.''

Mata Ananta berkaca-kaca dia merasa semua itu karena kesalahannya, Intan memeluk Ananta dan menenangkannya guru Bk memanggil Ananta untuk kedalam ruangan. Semua semakin rumit dan kini Ananta ikut-ikutan Ananta masuk dengan perasaan yang campur aduk.

'' Ananta duduk.'' guru Bk mempersilahkan. Reo masih sempatnya tersenyum dan terlihat biasa-biasa saja.

'' Ananta kamu ada masalah sama Daniel?'' tanya guru Bk lembut.

Ananta menggeleng. Melihat reaksi Ananta yang ketakutan Reo merasa kasihan seharusnya Reo tidak membawa nama Ananta.

'' Bener ni? Daniel dan Reo berantam karena hal sepele Daniel bilang kamu bodoh Reo bilang gak, trus berkelahi.'' jelas guru Bk yang membuat Ananta ingin tertawa, namun ditahan.'' Kalau ada masalah sama Daniel diselesaikan baik-baik aja ya Nak, jangan sampai saling menghina gini.''

Ananta tidak tau apa yang harus dia lakukan, ingin rasanya Ananta berlari keluar ruangan dan melepaskan tawanya. Ini pasti kerjaan Reo dan Daniel tidak bisa berkutik kalau Daniel bicara yang sejujurnya dia akan malu cuma gara-gara Ananta gak suka dia, dia berkelahi dengan Reo.

'' Yaudah, Ananta keluar dulu ya!'' Ananta keluar ruangan sedikit menjauh dari ruangan tersebut, Intan, Doni, dan Angga mengikutinya. Ananta melepaskan tawanya yang tadi dia pendam.

'' Eh emosional Ananta gak stabil kayaknya.'' ujar Angga.

'' Nta, lo kenapa?'' tanya Intan sedikit khawatir.

'' Itu lo, masa Reo bilang ke guru Bk mereka berantam karna Daniel bilang aku bodoh dan Reo gak terima.'' masih dengan sisa tawanya.

'' Tu bocah mah udah gelo.'' lanjut Angga.

'' Tapi kok Daniel bisa tau kalau aku pacaran sama Reo.''

'' Yah, siapa lagi kalau gak si Belatung kurang ajar itu.'' sinis Intan.

'' Rose?'' tanya Doni. Intan mengangguk.

'' Eh lo pacaran sama Reo?'' Angga menoleh kearah Intan dan Doni. Ananta tersipu malu kemudian mengangguk.

'' Yaelah Pj kali Nta.'' senggol Intan.

Ananta tersenyum simpul. Kemudian seseorang mengacak rambutnya dan itu adalah Reo.

'' Ngomong apa sih sayang.'' sapa Reo lembut.

'' Apaan sih.'' singkat Ananta dengan pipi memerah.

'' Hmm..Kayaknya kekasih baru ingin waktu berdua, yuk pergi.'' ketiganya menjauh dari Ananta dan Reo.

'' Kok kamu suka berantam sih?'' tanya Ananta lembut.

'' Daniel duluan.''

'' Aku gak mau kamu kayak gini lagi.''

'' Iya.''

'' Aku serius.''

'' Iya sayang.''

'' Jangan berantam lagi ya, janji?'' memberikan jari kelingkingnya ke Reo, Reo menyentuh kelingkingnya untuk berjanji ketika sedang berbincang-bincang Daniel menarik lengan Ananta, Ananta sedikit meringis.

'' Jangan kasar!!!'' bentak Reo, Ananta memegang tangan Reo untuk menahan emosinya.

'' Ada apa?'' tanya Ananta.

'' Gue mau ngomong sama lo! Berdua.''

'' Dia pacar gue, gue gak ngizinin.'' balas Reo dengan nada kasar.

'' Dia belum gue putusin.'' lanjut Daniel tidak kalah kasar.

Deg...Jantung Ananta berdetak kencang Ananta tidak pernah senang dengan kehadiran Daniel. Mata Ananta berkaca Reo yang melihatnya tidak tahan namun, dia berusaha untuk tidak membuat kekacauan, itu hanya akan membuat Ananta sedih.

'' Bentar ya yo.'' sambil mengelus pipinya dan berjalan diikuti Daniel dibelakangnya.

'' Kamu mau nya apa?'' tanya Ananta dengan suara parau.

'' Lo masih pacar gue Nta.''

'' Kamu gak puas nyakitin aku Niel, kamu bilang aku pacar kamu saat aku udah ada Reo. Selama ini kamu kemana? Kamu mau mainin perasaan aku?''

'' Denger, gue cinta lo tapi bukan berarti gue slalu bersama lo.''

Ananta menghembuskan nafasnya kasar.'' Aku gak bisa, aku cinta Reo dan aku bahagia bersamanya.'' Ananta beranjak pergi dari tempat berdirinya namun terhenti saat Daniel berbicara.

'' Denger Nta, kalau lo masih berhubungan dengan Reo pekerjaan Papa lo ilang.'' teriak Daniel. Ananta tidak menoleh tapi air matanya mengalir. Daniel egois membawa keluarga dalan urusan cintanya.

Suka mana? Reo atau Daniel?
Stay with me guys😘

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang