Prolog

17.3K 1.1K 10
                                    

Semuanya terjadi terlalu cepat. Apa yang kita inginkan pada akhirnya telah menajdi kenangan. Cinta yang dahulu diagungkan, telah menjadi bumerang.

Taehyung memberikan bunga terakhir di dalam vas pemuda yang tengah tertidur lelap di atas brankar. Setangakai bunga matahari lain, yang menggantikan bunga sebelumnya yang telah layu.

Dia tidak berani mendekat lebih jauh. Setelah bunga itu berada dalam posisi yang tepat, dia kemudian pergi. Seperti biasa. Menghilang bagai angin dan mengais kehampaan seorang diri setelahnya.

"Kau tahu apa yang ingin aku bicarakan, bukan?"

Taehyung duduk dengan tubuh tegak. Membalas tatapan Nyonya Jeon yang mengarah tepat padanya. Pada akhirnya memang hal seperti akan terjadi suatu saat.

"Aku mengerti," Taehyung menjawab, berupa gumaman halus dengan porsi tingkat ketabahan tinggi.

"Ketika Jungkook kembali, apa yang harus kau lakukan?"

"Berpura-pura tidak mengenalnya."

Nyonya Jeon mengangguk. Menyesap teh chamomile-nya dengan ekspresi puas. Kemudian meletakkannya kembali di permukaan meja kaca.

"Jangan menganggapku jahat, Tae. Ini semua demi kebaikan Jungkook, putraku. Kau tahu, hubungan sesama jenis bukanlah hal yang baik dalam pandangan masyarakat. Kalian akan selamanya hidup tanpa penerus. Baiklah, kita anggap itu persoalan cinta. Tapi untuk kali ini," wanita itu menautkan kedua jemarinya di atas lutut, "beri Jungkook kesempatan untuk memulainya lagi dari awal. Jika setelah ini dia berlari kembali padamu lagi, maka aku tidak akan ikut campur lebih jauh urusan percintaan kalian. Tapi sekali lagi ku mohon, beri Jungkook waktu berpikir sehat untuk sementara."

Taehyung tahu. Taehyung mengerti.

"Sebaiknya Anda membawa Jungkook pergi jauh dari kehidupanku, Nyonya. Tidak ada jaminan jika dia akan jatuh cinta padaku lagi."

Nyonya Jeon tertawa sumbang, mencemooh. "Ini yang aku suka darimu, anak muda. Kau terlalu pongah dan percaya diri. Jika kau tidak menggoda Jungkookku, dia tidak akan pernah jatuh kepadamu. Aku tidak akan memberi jarak yang terlalu lebar pada kalian, tenang saja. Bukankah itu bagus? Kau masih bisa melihatnya setiap kali merindukannya."

Taehyung diam-diam mengulum senyum. "Kau akan menghancurkanku kalau begitu, Nyonya. Tapi, jika itu kemauanmu sendiri, aku akan berperan dengan baik." Dia kemudian berdiri dari tempat duduk. Sebelum beranjak dari sana, pemuda itu kembali berujar. "Aku akan memegang janjiku, Nyonya. Jadi, pegang juga janjimu. Selamat sore,"

.

.

~~~💜~~~

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang