33 : Love

6.5K 560 23
                                    

Hari perlahan berlalu dalam hitungan waktu. Karena kondisinya yang memburuk, Jungkook sempat dirawat di rumah sakit selama tiga hari dengan lambungnya yang sudah terluka cukup parah. Nyonya Kim kembali lagi ke Daegu di jemput Hoseok dan Jimin, berhubung Taehyung sibuk mengurusi kekasihnya selagi dirawat.

Dalam waktu itu, dia tidak melihat Nyonya Jeon sama sekali. Meski beberapa kali Seulgi selalu datang berkunjung, masih tidak ada percakapan yang panjang setelah pertemuan pertama mereka.

"Kita sudah melewatkan waktu sekolah cukup lama. Bisa saja kita sudah dikeluarkan, Kook."

Taehyung tengah melipat selimut rumah sakit dan merapikannya. Jungkook diperbolehkan pulang hari ini omong-omong.

"Hanya tidak masuk dua minggu lebih, tidak akan sampai dikeluarkan. Tugas yang menumpuk, iya, tapi kalau sampai dikeluarkan itu mustahil. Lagipula kalau dikeluarkan pun, kita bisa pindah ke sekolah lain yang sama."

Setelah dirasa semuanya sudah rapi dan bersih, Taehyung tinggal mengurusi Jungkook yang keras kepala tidak ingin memakai bajunya sendiri. Beralasan pergelangan tangannya yang sakit bekas jarum infus.

"Ulurkan tanganmu." Meski sedikit kesal, Taehyung tetap merawat pemuda itu sampai akhir seperti merawat bayi. Di tambah lagi, pertumbuhan Jungkook selama dirawat ini benar-benar mengalami perubahan ekstra. Kedua pipinya yang semula hanya tinggal tulang, kini bertambah lapis lagi dengan daging. Sinar wajahnya yang kuyu, berubah dengan adanya sinar kehidupan. Yang jelas, Jungkook yang ini seperti seseorang yang hidup kembali setelah tidur panjangnya.

Saat tengah mengatur rambutnya yang kembali lembut, Jungkook tiba-tiba saja memeluk Taehyung lagi. Cukup erat namun halus. Dalam detakan yang sama keduanya kembali menikmati pagi dingin membeku, serta salju yang tercurah dari langit dan berkerlip di luar jendela rumah sakit.

Jungkook akhirnya bisa mendapatkan miliknya kembali, dan Taehyung akhirnya bisa meraih Jungkooknya kembali.

Perjalanan panjang dan memakan emosi serta perjuangan, pada akhirnya dianugerahi Tuhan dengan kebahagiaan yang setimpal. Telah cukup air mata dan rasa sakit yang mereka keluarkan. Kali ini, giliran tawa bahagia yang semestinya melambung tinggi ke awan.

Seseorang baru saja memasuki ruangan. Jika Taehyung terkejut dan spontan melepaskan diri dari pelukan Jungkook, Jungkook malah semakin mengeratkan pelukannya sendiri. Seolah sama sekali tidak terganggu dengan apa yang tengah dia lakukan. Tatapan matanya menajam serta lengkung bibir tipis yang membuat orang yang baru masuk itu dongkol seketika.

"Tenang di sini, Jim."

Dia adalah Hoseok, yang diikuti Jimin di belakangnya.

Jimin yang langsung disuguhi pemandangan semacam itu tentu saja emosi, mengingat betapa tidak sukanya dia kepada Jungkook. Ingin sekali menarik Taehyung jika saja Hoseok tidak menahannya.

"Eomma Kim sudah kembali ke rumah, Tae."

"Oh, Hyung?" Taehyung terkejut, mencoba lagi peruntungan dalam melepaskan dirinya sendiri namun hasilnya kembali gagal. "Lepaskan dulu Jungkook. Aku ingin menyapa mereka."

Jungkook tidak peduli. Dia semakin menekan tengkuk Taehyung untuk semakin tenggelam dalam perpotongan lehernya. "Tidak, sebelum mereka benar-benar pergi."

"Yak, bodoh! Ada apa denganmu yang memperlakukan kita seolah kita adalah penjahat!? Bukankah kau adalah penjahat yang sebenarnya!? Seharusnya kau berterima kasih karena kami mau mengembalikan Taehyung padamu lagi!"

"Hussstt, Jiminie ... ini di rumah sakit. Kita bisa mengganggu orang-orang."

Hoseok segera menarik kembali Jimin dan menyeretnya keluar dari ruangan. Sebelum dia menutup pintu, Hoseok sempat memberi peringatan.

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang