10 : Smell

6.6K 730 34
                                    

Drrrtt!

---
Aku hampir bersiap, tapi kucingku tiba-tiba hilang di rumah. Sepertinya aku harus menunggu kucingku ketemu baru bisa ke sana.

Masalahnya, itu kucing pacarku. Kalau sampai hilang, bisa mati aku!

(Jackson)
---

Drrrrt!

---
Maag-ku kambuh. Aku juga mual. Absen satu hari bisa, kan?

(Jenny)
---

Dua getaran bersama-sama dari ponsel yang berbeda. Jungkook dan Taehyung, duduk berhadapan menghadap sebuah meja dengan canggung.

Pasalnya, setelah Irene mengajukan untuk pindah kelompok, Jungkook langsung masuk menggantikan wanita itu ke dalam kelompok Taehyung. Keduanya mengira semua akan berjalan sangat normal, mengerjakan tugas bersama-sama untuk membuat Song-ssaem puas dan mendapatkan nilai yang sama memuaskannya satu minggu lagi.

Tapi ...

Bahkan Jackson dan Jenny malah absen dipertemuan pertama.

Apartemen Jungkook sangat sepi sore ini. Dan keduanya terjebak dalam situasi canggung dari lima menit yang lalu.

"Sepertinya kita harus membatalkan pertemuan kali ini. Besok mungkin mereka sudah bisa datang dan mengerjakannya bersama-sama." Taehyung memberi usul dengan suaranya yang rendah. Kemudian mengambil sebuah buku hasil pencariannya siang tadi di perpustakaan sekolah, bersiap akan pergi.

"Tunggu Tae!"

Jungkook bahkan ikut berdiri ketika Taehyung berdiri. Maju beberapa langkah untuk sedikit memperpendek jarak.

"Tugas ini harus dikumpulkan satu minggu lagi, dan kita tidak punya cukup waktu lagi jika terus diulur. Bagaimana kalau kita mengerjakannya lebih dulu, lalu besok setelah sepulang sekolah, kita merefisi bersama-sama hasilnya?"

Taehyung berpikir keras, menimbang-nimbang.

" ... sedikit-sedikit?" Jungkook melanjutkan kembali kelimatnya. Kalimat yang malah membuat jantungnya berdebar, hanya karena aroma yang Taehyung miliki memikat hati. "Kita hanya akan mengerjakannya sediki demi sedikit. Setelah lelah, kita bisa langsung mengakhirinya. Bagaimana?"

Jungkook cemas, rasa aneh yang dia pikir kekanak-kanakan.

"Baiklah. Kita akan memulainya dari mana?"

Jungkook tersenyum lega, lalu duduk seperti bocah di karpet berbulu dengan riang dan memilah-milah buku yang sudah mereka siapkan. Kemudian mencatat teori yang penting dan membandingkannya dengan teori yang mereka dapatkan di buku lainnya. Setelah itu mereka akan mulai menyalin di file komputer saat hasilnya sudah benar-benar rapi. Terus begitu berulang kali, terkadang keduanya akan saling berdebat atau mencari solusi bersama-sama dari internet. Sungguh tugas yang cukup menguras tenaga dan juga pikiran.

Dan tidak terasa, waktu yang mereka habiskan cukup banyak. Saat itu hampir pukul sembilan malam ketika Taehyung mendapatkan penggilan telepon dari ibunya.

"Eomma, sebentar lagi aku pulang setelah tugasnya selesai. Apa Eomma sudah makan? Apa Jimin sudah pulang? ... Ne, aku usahakan akan pulang cepat. Makanlah Eomma, tidak perlu menungguku. Lalu pergi tidur. Ada Jimin yang menemani Eomma malam ini. ... Setelah ini aku akan langsung makan, jangan khawatir. Selamat malam, Eomma. Aku sayang Eomma,"

Panggilan telepon diputus. Setelah itu Taehyung kembali memfokuskan matanya ke arah dua lembar kertas dan mencerna isinya baik-baik.

"Aku pikir, ini lebih baik daripada yang satunya. Coba kau baca, Kook."

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang