12 : Curious

6.4K 668 51
                                    

Semua itu karena penasaran.

Ya, anggap saja begitu.

Jeon Jungkook tengah menguntit seseorang sore ini. Dari balik fedora hitam juga kacamata sama hitamnya, dia duduk di salah satu kursi taman dekat sungai Han. Hanya untuk menyaksikan betapa bahagianya dua pemuda yang tengah bermain-main dengan seorang anak kecil di sepanjang jalannya itu.

Awalnya, dia murni karena rasa ingin tahu yang tinggi, terlepas dari siapa itu Hoseok dan Kim Taehyung sendiri. Apa jangan-jangan selama ini dirinya dibohongi? Apa jangan-jangan ucapan Taehyung tempo hari hanyalah dusta? Atau bisa saja pemuda itu sudah lelah karena terus disakiti dan berpaling kepada pria lain pada akhirnya.

Ah, Jungkook tidak suka dengan yang terakhir itu.

Bagaimanapun, Taehyung pernah menyatakan bahwa dia sangat mencintai Jungkook. Meski ada setitik rasa percaya yang dibumbui serbuk bahagia di dasar hati, entah sejak kapan titik itu berubah menjadi sebesar bola kasti. Bahkan mulai menguarkan api yang terasa panas di sana karena merasa dipermainkan.

"Hoseok-hyung, belikan aku cutton candy!"

"Kau sudah besar masih saja merengek makanan bocah? Yang benar saja?"

"Memangnya kalau sudah besar tidak boleh, ya?"

"Jangan membalas ucapanku."

"Hyung tidak mau mengabulkan permintaanku?"

"Aaah ... baiklah-baiklah. Dimana tempatnya?"

"Yeay! Sebelah sini!"

Yang Jungkook lihat, Taehyung tersenyum lebar sore itu. Senyuman sampai sudut bibir hingga seluruh giginya terlihat. Matanya bersinar cerah sekali. Rambut cokelat gelapnya menari-nari lembut setiap kali tertiup angin dan membuat syal yang melilit di lehernya ikut terbang ke arah yang sama.

Dan Hoseok selalu membenarkan letaknya lagi. Selalu merapikan rambutnya lagi. Selalu membuatnya tersenyum lebih lebar lagi.

"Taehyung-ah, kau berbohong? Kau berbohong kan, bahwa hanya aku satu-satunya yang kau suka?" batinnya melirih. Tertawa miris yang menggema langsung menembus kulit.

Atau mungkin inikah namanya karma?

"Sial!" Jungkook memukul batang pohon keras itu sekali. "Sial-sial!!!" Lalu memukulnya kemudian berkali-kali hingga kulit tuanya terkelupas, berikut dengan kulit tangannya.

Dadanya sakit, kepalanya juga. Meski begitu dia masih belum bisa mengartikan dengan benar apa yang sedang dia rasakan saat ini. Dia hanya merasa marah, kesal, marah, kesal, marah dan juga kesal.

Sebelum akhirnya malah melukai dirinya lebih serius lagi, Jungkook memilih pergi dari sana. Meninggalkan Taehyung juga Hoseok yang tengah duduk di dekat sungai Han, saling berbincang dan tertawa bersama.

Dia bertekad akan mencari tahu sendiri. Mungkin, saat ini dia hanya merasa kecewa karena terlanjur percaya bahwa Taehyung hanya mencintai dirinya saja. Ya, untuk sementara anggap saja memang begitu

Besok atau lusa, atau bahkan beberapa jam kemudian pun, semua rasa aneh ini akan hilang dan kemudian dia lupa.

Pasti begitu.

-----

"Aku tidak cemburu pada Jimin atau Bogum-hyung. Aku sedikit pun tidak pernah cemburu kepada mereka,"

"Lalu kenapa kepada Hoseok-hyung kau begitu? Dia sudah ku anggap---"

"Hentikan sayang, jangan membela Hoseok-hyung di depanku seperti ini, ku mohon. Aku tidak suka melihat wajahmu selalu berubah menjadi sekecewa ini setiap kali membahas tentang dirinya."

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang