19 : How Much do You Love Me?

7.8K 627 36
                                    

Setelah pertengkaran dengan ibunya, Jungkook memilih bermalam di rumah Taehyung. Suasana rumah benar-benar sepi begitu mereka tiba. Dan saat ditanyai lewat telepon, Nyonya Kim hanya berpesan agar keduanya bersenang-senang.

Ambigu.

Sebetulnya, Taehyung tengah menahan gugupnya setengah mati. Setelah Jungkook mengajaknya 'bercinta' beberapa saat yang lalu, dia jadi sedikit cemas. Tapi, semenjak satu menit pertama mereka berdua, Jungkook tidak melakukan permulaan apapun. Pemuda itu hanya berbaring di sofa dengan sebelah tangan menutup mata.

"Kook, bangun dulu. Aku sudah membuatkanmu cokelat hangat."

"Apa ini yang kau inginkan?"

"Hemh?"

Jungkook yang tiba-tiba membuka suara, membuat Taehyung terkejut. Berikut pertanyaan aneh yang tidak dia mengerti. Perlahan, pemuda itu duduk di karpet berbulu tebal, di samping kepala Jungkook yang masih tersembunyi pandangan matanya.

"Apa maksudmu, Kook?"

Jungkook menghela napas berat. Akhirnya meluruhkan tangannya dan menatap Taehyung dalam jarak dekat.

"Soal cinta."

"Cinta?"

"Apa ini yang dulu aku inginkan? Apa seperti ini yang dulu aku inginkan? Bertengkar dengan ibuku hanya sekedar memperjuangkan cinta seperti ini?"

Oh?

Jangan lagi ....

"Jungkook~~~" Taehyung bergumam, pelan sekali.

Perlahan, Jungkook menegakkan tubuhnya. Raut mukanya masih keruh dan lelah. Aroma manis cokelat membuat emosinya perlahan-lahan melunak. Dipandanginya Taehyung yang berubah sendu. Tangannya otomatis terulur untuk menyentuh puncak kepala dan mengelus surai pemuda itu, menenangkan.

"Kemari," ucapnya halus, memaksa Taehyung untuk duduk di atas pangkuannya, dengan menepuk pahanya beberapa kali.

Sontak saja Taehyung memerah, namun ketika melihat ekspresi Jungkook yang tidak berubah, dia tidak berani berteriak seperti biasanya setiap kali Jungkook melakukan trik-trik nakal. Sinar matanya yang tegas membuatnya patuh, merangkak perlahan ke atas pangkuan Jungkook dan duduk dalam posisi koala.

Jungkook memajukan tubuhnya, agar Taehyung bisa dengan mudah melingkarkan sepasang kakinya di sekitar pinggang, dan membuat jarak mereka semakin dekat.

"Aku pasti membuatmu khawatir lagi, Taengie," Jungkook berucap, dengan suara serak dan mendebarkan. Tangannya dengan penuh kelembutan menyentuh punggung dan tengkuk Taehyung bersama-sama, lalu mengusap di kedua tempat itu menyalurkan rasa nyaman. "Aku mungkin lupa, tentang seberapa besar rasa cinta yang aku miliki untukmu. Dulu aku bahkan sampai tidak peduli dengan pandangan masyarakat, pandangan semua orang, bahkan dari pandangan ibuku sendiri. Aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang aku inginkan darimu dengan menukar semua rasa maluku itu. Dengan menukar kepercayaan ibuku, semuanya, hanya untuk memperjuangkan cinta yang diagungkan semua orang."

Tubuh Taehyung menegang dalam rengkuhan Jungkook. Dia tidak berani membuka mata di balik ceruk leher Jungkook dan memilih menghirup aroma tubuh kekasihnya itu dengan rakus, seiring rasa takut menyergap hatinya di setiap kalimat yang Jungkook ucapkan.

"Pada awalnya, aku berpikir terlalu mudah. Semua yang ibuku katakan memang benar---memang. Makanya, kau bertekad membiarkanku untuk memilih jalanku sendiri setelah aku melupakanmu waktu itu, ya kan? Kau sudah berkorban terlalu banyak. Diam di sudut kelas, dan memperhatikan orang yang kau cintai bersama orang lain tepat di depan mata. Berpura-pura baik-baik saja setelah mendapat penolakan dan mengatasinya seorang diri."

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang