32 : First Snow

6.1K 590 67
                                    

"T-Taehyung?!"

.

Benarkah itu Taehyung? Atau hanya halusinasinya saja?

Jungkook tidak kuasa menahan gelinya sendiri. Merasa prihatin dengan isi kepalanya. Dia mungkin sudah benar-benar gila. Inikah batasnya? Baiklah, tidak apa-apa. Gila karena bisa melihat Taehyung setiap saat, bukan hal yang buruk juga.

Setelah tergelak, Jungkook berjalan menghampiri 'Taehyung' yang masih berdiri di depan pintu masuk. Matanya bergetar, terseok pula membawa kedua kakinya menapaki setiap ubin yang dingin. Ah, setidaknya ... dia memakai baju yang berbeda kali ini.

Dengan menggunakan sebelah tangannya, Jungkook bertumpu di dinding sekat, tersenyum.

"Pulanglah lagi, Kang. Berbahaya untukmu datang ke sini. Aku sudah gila sekarang. Aku takut tidak bisa mengendalikan diriku dengan baik."

Taehyung itu hanya diam. Seulgi yang ini benar-benar berbeda dari biasanya.

"Pergilah cepat, Seulgi. Aku bahkan sudah tidak bisa membedakan siapa-siapa lagi. Semua orang yang ku lihat sekarang terlihat seperti Taehyung. Bahkan seluruh indraku hanya bisa merasakan Taehyung. Berbahaya sekali, bukan? Ini tasmu, jadi pulanglah."

Jungkook mengulurkan tas Seulgi yang tertinggal. Namun, Seulgi masih tetap diam di sana tanpa mengucapkan apa-apa atau memberikan respon sedikitpun. Dia hanya berdiri seperti patung, menatapnya dengan bingung.

Jungkook terkesima, menikmati lebih lama pahatan wajah yang dia rindukan meski hanya dalam bayangan. Ingin berlari dan memeluknya, tapi dia sadar bahwa dia tidak seharusnya kehilangan kendali. Dengan kedua tangannya yang terkepal erat, sebisa mungkin, pemuda itu menahan hasratnya yang menggebu.

Dalam keheningan yang menyergap itu, suara tombol kunci yang sekali lagi terdengar teratur menjadi pemecah keheningan. Kemudian pintu terbuka perlahan.

"Jungkook, tasku ketinggalan di sini! Oh, ya Tuhan!" Belum sempat orang itu menutup pintu kembali, tubuhnya terhempas ke belakang. Terbelalak dengan kedua mata dan mulut yang terbuka lebar. Perhatiannya terfokus pada seseorang yang baru dia lihat, dan dengan suaranya yang gemetar dia mulai berkata, "Kau ... Taehyung kau---?"

Seperti mendapatkan harta luar biasa tak terhingga dan berharga, Seulgi yang baru datang itu bergegas, memeluk Taehyung dengan erat.

"Terima kasih sudah kembali, terima kasih sudah kembali. Oh, Ya Tuhaan ... terima kasih, Tae. Terima kasih,"

Orang itu memang benar adalah Taehyung. Dia tidak bisa duduk dengan tenang atau berpura-pura baik-baik saja setelah mendengar kabar buruk yang dikatakan ibunya tentang Jungkook. Taehyung pikir, Jungkook sudah bahagia karena bersama Nancy makanya dia memilih pergi. Tapi kenapa malah hal buruk yang Jungkook dapatkan selama kepergiannya? Apa yang sebenarnya terjadi? Dengan begitu, kemudian dia kembali ke Seoul setelah mendapat persetujuan dari Nyonya Kim. Sendirian sebatas mencari kebenaran. Taehyung hanya ingin memastikan bagaimana keadaan Jungkook yang sebenarnya, pada awalnya. Tapi begitu melihat pemuda itu sekarang ...

Taehyung sangat terkejut saat mendapati Seulgi yang tiba-tiba memeluknya. Dia tidak tahu mengapa, hanya kemudian membalas pelukan wanita itu sekedar memberikan penenang tanpa tahu penyebabnya.

"Sudahlah, jangan menangis lagi. Kita bisa meminta kopi di sini untuk menenangkan dirimu, ya?" gumamnya, dengan sebelah tangan menepuk punggung gadis itu pelan.

Dan lagi, ada apa dengan sikap Kang Seulgi yang jadi begini?

Tiba-tiba tubuhnya terhentak dengan kuat, pelukannya terlepas dan Taehyung terhuyung hampir terjatuh. Tubuh Seulgi membentur dinding karena hal itu, tapi untung saja tidak terjadi hal yang benar-benar serius sepertinya. Tubuh Taehyung yang semula dingin karena duduk lama di dalam bus dan berjalan kaki dari halte menuju gedung apartemen ini, seolah telah dilingkupi hangat api yang menangkannya. Membuatnya rileks dan bernapas lega. Ketika kesadarannya perlahan kembali, dia baru tersadar bahwa kini tengah berada dalam pelukan seseorang.

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang