5 : Stay Here

8.4K 867 34
                                    

Taehyung dan Jungkook turun dari atap bersama-sama. Saat itu langit sudah merayap perlahan menuju malam. Keduanya hanya terdiam. Taehyung tidak bisa menunjukkan ekspresi wajahnya yang merona. Dia hanya menunduk, berjalan di belakang tubuh Jungkook. Kejadian beberapa saat yang lalu masih terbayang dalam kepalanya. Bahkan dadanya masih berdebar kuat.

"Ah, sial!"

Tubuh Taehyung tersentak ke belakang ketika dia terus melangkah antara sadar dan tidak. Wajah Jungkook sangat dekat saat itu. Membuat Taehyung kembali merona parah untuk kedua kalinya.

"Kenapa nenek sihir itu ada di sini?"

Wajah Jungkook sudah dipenuhi dengan raut cemas. Sesekali dia akan melongokkan sedikit kepalanya dan mengintip ke satu titik jauh di depan. Taehyung diam-diam menahan senyum. Posisinya yang dihimpit Jungkook di dinding membuatnya semakin bisa melihat wajah pria itu dari dekat. Semakin bisa mencium aroma mint yang masih tersisa. Juga parfum yang sudah bercampur dengan aroma miliknya.

Dan jangan lupakan, bekas kemerahan yang tertinggal di bibir bawahnya. Bekas gigitan Taehyung saat berciuman tadi.

Merasa diperhatikan, Jungkook akhirnya menghentikan acara mengumpatnya dan memilih memfokuskan pandangan matanya ke arah Taehyung. Sebelah alisnya terangkat menggoda.

"Berani mencuri pandang diam-diam, huh? Mencari kesempatan atau bagaimana?"

Masih memamerkan senyuman manisnya, Taehyung bertanya tanpa melepas kontak mata. "Bagaimana menurutmu? Kau ingin dekat-dekat denganku atau pergi bersama Kang Seulgi? Dia menunggumu dari tadi kurasa. Pergi sana sebelum dia mengadu macam-macam pada ibumu."

Kedua alis Jungkook saling merajut. Dengan tiba-tiba memajukan kembali wajahnya dan menggigit ujung dagu Taehyung menahan gemas.

"Ayo cari jalan lain. Aku benar-benar sudah muak harus bertemu dengan wanita itu lagi."

"Woaah Jungkook-ssi. Bukan aku lho, yang menggodamu. Bukan aku pula yang membuatmu mengatakan hal itu untuk Seulgi."

"Aku tahu, jadi cepatlah."

Taehyung tergelak, tidak kuasa menahan gelenyar bahagia di setiap pori-pori tubuhnya. Rasa panas semakin menyeruak di kedua pipi dan juga dadanya.

Sebetulnya, senyuman Jungkook terpatri lembut di permukaan bibirnya setiap kali dirinya berajalan lebih dulu dari pemuda yang beberapa saat lalu telah melakukan kontak fisik dengannya itu.

Jungkook suka.

Jungkook bahagia.

Lebih hebat dari ketika bersentuhan dengan Kang Seulgi untuk pertama kali.

Karena dengan Taehyung, dia selalu ingin menyentuhnya lagi, merasakan tubuhnya lagi, mendengar suaranya lagi, mengecap keseluruhan yang dimilikinya. Dia menginginkan Taehyung nyaris gila, nyaris memenuhi setiap ruang otak. Maka diam-diam, dia berucap pada dirinya sendiri untuknya di masa lalu.

'Seperti inikah? Jungkook, beruntung sekali dirimu,'

Tidak terasa, keduanya sudah berdiri saling merapat bersama orang-orang di pemberhentian bus. Diam-diam Jungkook mencengkeram tali ransel yang digunakan Taehyung. Merapatkan bahunya dalam jarak yang aman, yang bisa memelototi siapapun pria hidung belang di sekeliling mereka.

"Di mana kacamatamu?" Jungkook nyaris berbisik. Dia sengaja mendekatkan mulutnya di telinga Taehyung yang langsung melemparakan kepalanya hingga menciptakan cukup jarak.

"Ada di dalam tas. Kenapa?"

"Seharusnya kau memakainya sekarang."

"Aku tidak ingin. Kenapa aku harus memakainya?"

Mine #Memories of You (KOOKV) |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang