Aneh

11.1K 858 37
                                    

*AUSTIN'S POV*

Memperhatikan dirinya bersolek dari cermin membuatku menggelengkan kepala.

Hampir setiap hari dia melakukan itu.
Tapi sepertinya ada yang berbeda dengan penampilannya hari ini.

Tidak terlihat tegas seperti biasanya, yang selalu ditunjukkan dengan warna bibir yang mencolok mata.

Kali ini...
Sepertinya ada sesuatu?
Terlihat sedikit lebih calm.
Warna di bibirnya... senada dengan warna kulit. Lebih merah sedikit saja.

Hal ini menggangguku sedikit karena penampilan dia hari ini sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya.

"Kau tampak berbeda hari ini. Apa ada sesuatu yang special?" tanyaku.

"Bertemu keluargamu?" pertanyaanku kembali dijawab dengan pertanyaan.

"Memang kau tidak pernah bertemu dengan keluarga partner bisnismu sebelumnya?"

Ioanis melirikku, sambil tetap mengulas kuas pada wajahnya, "Aku anggap keluargamu special."

"Kenapa?" aku menghampirinya dan duduk di atas meja rias itu.

"Sekaligus aku bertemu dengan calon mertuaku bukan?" lagi-lagi, dijawab dengan pertanyaan.

Aku menghela napas.
Aku harus menghentikan dirinya.

"Ioanis...."
"Me-mengenai hubungan kita..."

Tiba-tiba Ioanis menaruh kuas makeupnya di atas meja dengan kasar.
Membuatku berhenti melanjutkan apa yang ingin kukatakan.

"Aku sudah tahu, Austin. Tidak perlu diingatkan lagi. Okay?" dia menjawab kali ini dengan tatapan membunuh. Sosok calmnya menghilang tiba-tiba, berubah menjadi Ioanis yang biasanya.

Aku tersenyum, "Baiklah."

Belakangan ini Ioanis semakin aneh.
Aku pun begitu.
Kami aneh.
Apa yang membuat kami aneh?
Aku gak tahu.

Sembari menunggu Ioanis menyelesaikan dandanannya, aku merebahkan diri.
Memutar isi otak bagaimana caranya bicara pada ayah dan ibuku supaya tidak mencurigai Ioanis.

Aku teringat artikel online tentang kami yang menjalin hubungan waktu.
Ah bikin pusing!

Memang kecil kemungkinan berita yang ada di luar negeri bisa sampai ke Rusia kecuali berita tentang politik, tapi.. gosip tentang mega investor seperti Ioanis.. sepertinya tidak mungkin tidak dibaca oleh para bussiness man di sini kan?

Sesungguhnya kekuatan Ioanis di dunia ini sangat fantastis. Aku akui itu.
Aku pernah sampai mendapatkan tawaran untuk menjadi model untuk pakaian suatu brand terkenal.
Hanya karena artikel itu ada foto kami bersama sampai menarik perhatian industri fashion juga.

Bisakah aku laporkan artikel itu dengan dasar pencemaran nama baik?
Entah kenapa aku malah malu melihat diriku ada dimana-mana.

Sebenarnya takut.
Takut kalau...
Ada yang mengetahui banyak tentangku.

Tapi tak ada hal yang lebih gawat dibanding jika orangtuaku yang tahu kalau aku pacaran dengan Ioanis!

Bisa-bisa dia diusir mentah-mentah.
Mau kujelaskan bagaimanapun mereka tidak akan terima.
Mereka masih trauma dengan kejadian Elaine.
Mereka amat sangat tidak suka jika melihat aku dekat dengan seorang perempuan. Meski hanya sebagai teman.

Sepertinya orangtuaku akan lebih senang jika anaknya menjadi seorang gay dibanding menjalin hubungan dengan seorang wanita.

"Kalau aku tahu kau akan tidur seperti ini..."

Messed Up(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang