48

863 15 0
                                    

Apa aku harus kasih kesempatan buat Mike, yah? Tapi ini sulit banget. Sejak Brent udah nggak ada, semuanya jadi berubah.

Pikir Adira merenungkan antara dirinya dan Mike.

Sementara itu, Mike sedang teleponan dengan Andre buat curhat layaknya abg. Ehh...

Kok merasa si Mike kayak cewek yah?

Mike dengan segala keluh kesahnya, mengeluh ke Andre sahabatnya yang selalu dengan setia mendengar ocehannya yang kalau dihitung-hitung mungkin udah setinggi gunung Everest.

"Tadi, gue sudah sempat buat ngomong sama dia. Aku mau kita in relationship. Tapi dia nggak nanggepin. Aku udah kasih kode keras"

Andre mencoba menenangkan Mike yang udah nyeloteh kayak burung berkicau.

"Ia-ia. Kamu tenang dulu. Mungkin aja dia belum siap buat in relationship karena tunangannya barusan meninggal"

"Ia. Kamu juga ada benarnya sih. Tapi kan Brent udah lama mati"

"Otak batu loh disuruh bekerja dikit napa?!" Ketus Andre kesal.

"Maksudnya?"

"Brent baru mati sebulan yang lalu, itu terhitung baru. Bayangin aja mereka udah sama-sama berapa lama. Bahkan setahun pun mungkin kayak baru kemarin kalau lihat orang hubungannya model gitu"

Tiba-tiba Mike merasa kalau Andre ada benarnya setelah selama ini selalu salah. "Ia yah. Loh benar juga sih. Apa gue harus nunggu dia yah?"

"Ya-iyalah, o'on. Itu ngerinya cinta. Nyata dan sakit"

"Ia. Gue tau, kok"

"Oh. Gua pikir loh itu anti sakit" Ngakak Andre bercanda.

"Rese loh. Pikir gue ini baja" Protes Mike penuh penekanan.

"Sempat mikir gitu sih. Baja karatan, kan?" Terang Andre kembali ngakak. 

"Ia. Udah yah. Bye..."

"Bye...."

Sementara....

Untung aja besok weekend. Aku bisa istirahat dan jalan-jalan ke Central Park buat nenangin diri. Akhir-akhir ini, ada banyak hal yang terjadi. Rasanya aku perlu berpikir banyak. Apalagi tentang Aku dan Mike.

Renung Adira sambil berpikir.

●●●●●
08.00 am

Suasana taman yang masih segar di pagi hari, seolah membuat Adira bisa berpikir jernih dengan duduk disalah satu kursi taman untuk bersantai dan berpikir.

Disatu sisi aku sempat berpikir banyak. Tentang apa yang terjadi dalam beberapa bulan ini. Mulai dari kepergian Brent yang membuat aku shock dan trauma, lalu Mike yang tiba-tiba datang dan ajak aku buat menjalin hubungan.

Sementara itu, Mike yang sama Adira lagi stress sedang sibuk jalan-jalan di taman yang sama untuk berpikir dan merenung. Eh, salah. Lagi berpikir dan menggalau.

Apa harusnya aku terang-terangan aja? Tapi gimana kalau Dira nolak aku? Apa aku bakal bisa nerima itu? Mengingat kemaren aja aku kasih dia kode keras, sama sekali nggak ada respons.

Tanpa sengaja, Mike melihat Dira sedang duduk di kursi taman. "Hey, Dir" Sapanya menghampiri Adira.

Adira yang awalnya sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri, langsung tersadar setelah mendengar sapaan Mike. "Hi, Mike. Kamu kok bisa disini?"

Adira & Mike (COMPLETE✔✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang