46

797 12 1
                                    

Mereka pun tiba didepan rumah Adira.

"Kalau gitu, yuk kamu masuk dulu kedalam rumah aku. Kan mau nunggu asisten kamu buat ngejemput, kan?"

"Ok deh Dir"

Mike pun hanya mengiyakan dan masuk kedalam rumah Adira.

"Ngomong-ngomong, kamu dirumah sebesar ini sendirian aja?"

Tanya Mike mengikuti Adira ke ruang tengah untuk duduk disofa.

"Ia, nggak juga sih. Aku punya maid yang biasanya ada bareng aku" Jawab Adira masih kelihatan agak lemas.

"Kamu masih sedih yah, Dir?"

"Ia. Aku nggak tau hidup aku bakal kayak gimana Mike buat selanjutnya. Biasanya aku selalu ditemenin sama Brent"

Mike memegang pundak Adira dengan lembut. "Kamu yang sabar yah. Semuanya pasti ada jalannya kok. Kamu nggak usah takut kalau kesepian, kan sekarang sahabat kamu ada disini. Jadi, kamu bisa panggil aku kapanpun dan dimanapun"

Adira langsung berbalik menatap Mike. "Serius? Biar 24 jam kayak Mc. D?"

"Ia. Aku serius. Masa bohongan"

"Makasih yah, Mike"

"Sama-sama"

"Ngomong-ngomong, besok pemakamannya. Aku udah suruh orang urus semuanya. Kamu bisa besok jemput aku?"

"Bisa lah. Aku bakal jemput kamu jam 7 agak lewat dikit. Nggak papa?"

"Ia. Nggak papa kok"

"Pip..pip..."

Terdengar suara klakson dari luar rumah.

"Dir, kayaknya itu asisten aku deh. Pamit yah... kamu take care. Jangan lemes gitu dan jangan lupa makan, minum, mandi dan juga jangan lupa beres-beres"

Pesan Mike agak panjang lebar sebelum pergi.

Adira hanya mengiyakan dan melambai kepada Mike. "Ia-ia. Da...."

Senyum Mike balas melambai.
"Bye..."

Mike pun pergi dan Adira masuk kembali kedalam rumah.

Sementara itu, Mike yang sudah berada didalam mobil langsung menelepon Mila.

"Hi, Mike. Ada apa? Tumben kamu nelpon?" Tanya Mila.

"Ia nih Mil. Aku mau ngabarin kalau Brent udah meninggal kemaren. Jadi, besok dia bakal di makamkan. Kamu bisa datang? Aku bakal kirim alamatnya ke kamu"

"Apa?!" Mila terkejut mendengar ucapan Mike.

"Ia. Aku boleh nggak minta tolong kamu bentar pergi ke rumah Dira buat hibur dia. Soalnya dia itu terpukul banget"

"Pasti. Aku bakal kesana setelah antar Lea ke sekolah. Kamu nggak usah khawatir"

"Kalau gitu, aku udah dulu yah. Bye.."

"Bye..."

Panggilannya pun terputus.

*********
"Ting...tong...ting..tong"

Bel rumah Adira terdengar menggema ke seluruh rumah.

Siapa sih? Nggak tau orang lagi sakit juga. (Sakit alias patah hati)

Adira pun akhirnya berjalan untuk membuka pintu rumahnya.

"Hi, Dira" Sapa Mila yang terlihat ramah tersenyum didepan pintu.

"Hi, Mil" Balas Adira agak lemas.

"Hey, kamu kok gitu sih?" Tanya Mila masuk kedalam rumah bersama Adira.

Adira & Mike (COMPLETE✔✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang