Part 21 : Marah

952 137 32
                                    

Happy Reading

***
Akhirnya Putri cs pun telah sampai di rumah Rafly, tepatnya mereka semua tengah berada di ruang keluarga Rafly.


"Yaudah kalian pada mau minum apa?"tanya Rafly mengawali pembicaraan, setelah semuanya duduk nyaman di sofa.

"Apa ajah deh Fly"timpal Irwan dan diangguki semuanya.

"Yaudah...BI...BIBI!!!"teriak Rafly memanggil sang pembantu yang berkerja di rumahnya.

Sampai akhirnya dari arah dapur, datanglah seseorang wanita paruh baya yang tak lain adalah bi Wala sang pembantu di rumah Rafly.

"Iya den, ada apa?"tanya bi Wala pada Rafly.

"Bikinin aku orange juice yak bi, bikinnya 9 plus sama cemilannya yak bi"ujar Rafly pada bi Wala.

"Iya baik den"ucap bi Wala mengangguk patuh kepada sang anak majikannya.

"Eh bi, bentar bunda belum pulang yak bi?"tanya Rafly yang menghentikan langkah sang pembantu.

"Nya den Si ibu teh ncan pulang"jawab bi Wala kali ini dengan logat sundanya.

"Kalo kak Randa sama ayah udah pulang?"tanya Rafly lagi.

"Tadi teh sebelumna sih aden pulang cuma mau ngambil kamera doang den, kalau si bapak belom pulang den ti kantor"jawab bi Wala dan dibalas dengan anggukan oleh Rafly.

"Eh kayanya gue ngerasa aneh sama sikap si Ridho belakangan ini tau"seru tasya mengawali pembicaraan setelah bi Wala pergi.

"Apaan sih kok lu jadi ngomongin si itu sih!"sewot Rafly tak suka mendengar nama Ridho.

"Weh-weh sabar dulu Fly...tenang...selow...eh tapi ada benernya juga lu Sya gue juga ngerasa aneh sama si Ridho belakangan ini"ujar Fildan agak serius.

"Aneh gimana Fil?"sahut Irwan nampak penasaran dengan ucapan Fildan.

"Lu tau sesuatu tentang dia Fil?"seru Ridwan menambahkan.

Sedangkan yang lain kini tengah menatap Fildan dengan pandangan yang penasaran, kecuali Putri yang tengah terdiam melamun dengan pikirannya.

"Gak tau pasti juga gue, tapi waktu itu pas mau ke toilet gue......"ujar Fildan nampak memulai menjelaskan maksudnya dengan pikiran yang tertuju ke arah kejadian diwaktu itu.

Flasback On
Setelah jam pergantian matkul, Fildan yang sedari tadi menahan buang air kecil, kini tengah berjalan tergesa-gesa menuju toilet.

"Anjir, gak tahan gue. Gini nih kalo minum jus mangga kebanyakan jadi kebelet gini kan gue"ujar Fildan nampak kesal dengan dirinya sendiri.

Saat tengah berjalan tiba-tiba saja dari arah berlawanan, seseorang itu menabrak bahu Fildan. Akibatnya Fildan dan si penabrak pun sama-sama terhuyung kebelakang dan terjatuh dilantai koridor secara bersamaan.

"Aduh pantat bahenol gue"rintih Fildan mengaduh kesakitan.

"Shit, anjir sakit"ujar si penabrak juga yang kesakitan.

"Woy kalo jalan tuh pake mata dan kaki napa, seenaknya bangat nabrak gu..."maki Fildan nampak terhenti ketika melihat siapa yang nabrak dirinya itu.

"Loh bang Fildan?"ujar si penabrak itu yang saat ini telah berdiri.

"Loh lu toh Dho yang nabrak gue"ujar Fildan pada si penabrak yang tak lain adalah Ridho.

"Hehehe, sorry yak bang, sini gue bantu"ujar Ridho meminta maaf dan mengulurkan tangannya untuk membantu Fildan berdiri.

"Iya-iya gue maaf'in, thanks ye"ucap Fildan dan menerima bantuan dari Ridho.

Fotografer Cinta Ranput  [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang