Happy Reading
***
Di tempat berbeda, lebih tepatnya di ruang musik. Randa yang sedang kesal tampak menenangkan dirinya dengan memasuki ruang musik. Sedangkan dari kejauhan Fildan cs mengikuti Randa dari belakang."Gue main piano ajah deh udah lama gak main..." gumam Randa yang beranjak mendekati sebuah alat musik piano.
Randa pun mulai memainkan piano itu, dengan diiringi sebuah lagu yang sangat disukanya itu yang tak lain adalah Dengan Caraku-Arsy Widianto ft Brisia Jodie. Sedangkan Fildan cs memperhatikan Randa dari belakang.
Tak mengerti apa yang telah terjadi...
Kau tak lagi sama engkau bukan engkau...
Yang selalu mencari dan menelponku...
Dering darimu tak ada lagi...
Walau kau menghapus, menghempas diriku, mengganti cintaku....
Semua tak mampu hilangkan cinta yang tlah kau beri....
Walau kau berubah akau kan bertahan di sepanjang waktu ku...
Biarkan aku mencintaimu dengan caraku....Randa selesai menyanyikan lagu tersebut dengan merdu, dan diakhiri dengan tepukan tangan dari Fildan cs.
Prokkk....
Prokkk....
Randa yang mendengar tepukan tangan itu, seketika menoleh ke belakang dan melihat Fildan cs yang tengah menghampirinya.
"Makin bagus aja suara lu kak!" seru Rafly pada Randa.
"Iya anjir ampe gue terhura tahu nda dengernya!!" sahut Ridwan lebay.
"Terharu anjir bukan terhura!" ujar Irwan membenarkan ucapan Ridwan, seraya menjitak kening Ridwan dengan keras.
"Adow sakit nying... lah udah ganti ternyata." ucap Ridwan mengeluh kesakitan.
"Dari dulu cemong katanya emang itu! Lu-nya aja yang ganti-ganti!!" ujar Irwan kesel, dan membuat yang lain tertawa.
"Hehehe. Bisa aja lu pada." ucap Randa dengan kekehannya. Iya, ini sikap Randa yang asli jika bersama sahabat-sahabatnya atau keluarganya.
"Eh tumben lu Nda main piano, yang gue tahu kalo lu lagi kesel pasti megang kamera foto-foto gak jelas gitu!!" seru Fildan, seketika membuat Randa menatap matanya tajam karena tak suka dengan ucapan Fildan tadi.
"Hehehe, gak usah dijawab Nda..." lanjut Fildan kikuk dengan tatapan takutnya.
"Hahaha... muka lu dan kek orang nahan berak aja lu!" ejek Irwan yang justru ketawa melihat ekspresi Fildan.
"Kurang ajar banget lu Wan!" seru Fildan pada Irwan yang masih tertawa ngakak padanya.
"Ya udah keluar yuk, yang jelas gue gak mau ke kantin lagi!" ujar Randa yang sekarang memasang muka datarnya kembali.
"Ya elah, tuh muka datar amat dah kaya tembok yang baru aja dicat!" cibir Ridwan yang justru membuat Randa kembali pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka.
"Ridwan cemong, gara-gara lu nih dia pergi lagi kan!!!" ucap Fildan kesel dengan cibiran Ridwan tadi.
"Tahu nih, si Uwan!!" sahut Irwan juga kesal dengan sahabat teranyingnya itu.
"Ya udah buru apalagi, kejar kak Randa sebelum dia ngamuk ke kita malah tambah gaswat nanti!!" seru Rafly yang sudah pusing ngadepin sikap kakaknya serta sahabatnya yang gaje itu.
Setelah Rafly berlalu pergi, Fildan cs pun kembali mengikutinya dan akhirnya mereka kembali menyusul Randa yang entah pergi ke mana.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fotografer Cinta Ranput [Proses Revisi]
Fanfiction[COMPLETED] . . . . . . Bruk! "Aduh... ih kalo jalan matanya dipake dong!" ujar Putri (si mahasiswa ceria dan bawel) dengan ngegas. "Ada juga jalan pake kaki kali, bukan pake mata." ujar Randa (si fotografer muda yang dingin dan cuek) dengan datar. ...