Part 43 : Curiga

619 114 19
                                    

Happy Reading


***

Setelah selesai dengan urusannya bersama denga pak Brams dosen killer yang mengajar di kelas Putri, kini Putri kembali bergabung bersama para sahabatnya.

"Hello gyus"sapa Putri dan langsung duduk di samping Tasya yang tengah mengusap perutnya.

"Hello"balas semuanya.

"Lu kenapa Sya megangin perut gitu?"tanya Putri kepada Tasya.

"Kekencangan gue cil, makanya jadi buncit gini perut gue"jawab Tasya dengan sesekali mengusap perutnya.

Sedangkan Alif hanya tertawa melihat kelakuan Tasya yang mengusap perutnya seperti ibu hamil, sedangkan Jane dia tetap melihat Alif dengan bingung, Putri yang baru sadar akan tingkah Alif kini dia pun ikut-ikutan ketawa sontak hal itu membuat Tasya dan Jane saling melirik satu sama lain.

Tasya yang menaikan alisnya bermaksud bertanya 'ada apa?' hanya dijawab gelengan dari Jane.

"Pourquoi tu rigoles comme ca? (Kalian berdua kenapa sih kok jadi ketawa gitu?)"tanya Jane kepada Alif dan Putri.

Saat akan menjawab pertanyaan Jane, tiba-tiba saja suara sendawa dari Tasya mengundang gelak tawa lagi bagi Alif, Putri dan kali ini Jane pun ikut-ikutan tertawa karna sendawa Tasya yang menurutnya sangat lucu.

"Euuuuuu, alhamdulillah"sendawa Tasya lagi dengan sesekali menutup mulutnya.

"Whaahahahaha wkwk"tawa Putri, Alif dan Jane pecah, kebetulan sekali suasana kantin hari ini sepi jadi mereka berempat aman dari pusat perhatian penghuni kantin.

"Pourquoi tu rigoles aussi avec Jane? (Lah, kok lu juga ikut-ikutan ketawa si Jane?)"tanya Tasya bingung

"Wkwkwk...desole, l'expiration de votre rotule est drole alors ca me fait rire, non (Wkwkwk..maaf, habisnya sendawa lu lucu sih jadi bikin gue ketawa gini kan)"jawab Jane dengan diselingi tawanya.

"Bentar-bentar sekarang gue connect nih, jangan bilang lu berdua tadi ngetawain gue gara-gara gue sendawa iya kan? Ngaku gak lu berdua?"ucap Tasya dengan menunjuk Alif dan Putri.

"Haha iya-iya kita ngaku, eh bukan karna sendawa lu ajah kita ketawa. Tapi karna gue sama Putri lihat lu ngusap-usap perut kek ibu-ibu hamil, wkwkwkw kocak tau gue lihatnya"ucap Alif dengan masih tertawa sedangkan Putri hanya menyengir gaje kepada Tasya.

Sedangkan di kantor, kini Randa tengah rapat dengan kliennya dengan ditemani sang sekretaris baru yang hampir beberapa jam ini selalu memperhatikan Randa, tanpa disadari oleh Randa, bahkan sekretaris itu nampak tidak perduli dengan rapat yang diadakan itu.

"Si notre reunion se termine, merci aux PrisContructions qui souhaitent rejoindre Dirgantara Company, encore une fois en tant que Le CEO souhaite la bienvenue au monde des affaires de Dirgantara Company (Baik rapat kita akhiri, terimakasih untuk PrisContructions yang sudah mau bergabung dengan Dirgantara Company, sekali lagi saya selaku CEO mengucapkan selamat datang kedunia bisnis Dirgantara Company)"ucap Randa dengan mengakhiri rapatnya dan ditutup dengan tepukan tangan dari para klien dan pegawainya.

Setelah selesai rapat Randa mengajak para kliennya untuk makan siang bersamanya di restoran yang berada tak jauh dari lokasi kampus Putri, yang menurutnya restoran itu adalah restoran terenak dan ternyaman yang pernah ada di Paris.

Fotografer Cinta Ranput  [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang