Happy Reading
***
Setelah Fildan membayar semua administrasi Randa, kini Randa tengah berada diruang ICU setelah tadi para suster membawa Randa dari IGD menuju ICU, dan Putri cs pun masih tidak diijinkan masuk ke ruang ICU oleh suster tersebut."Ih kenapa sih kita gak dibolehin masuk kak?"tanya Putri pada Lesty yang mana dia masih berada dipelukan Lesty.
"Kakak juga gak tau Mput"jawab Lesty pelan.
"Eh Fildan belum dateng kesini yak?"tanya Ridwan yang selesai dari kamar mandi.
"Belum"jawab Tasya.
"Kalo Rafly?"tanya Ridwan kembali.
"Katanya sih masih dijalan ke arah rumah sakit dan kejebak macet katanya"jawab Ega yang mana tadi Rafly sempat mengabarinya.
"Oh yaudah gyus makan dulu yuk"ajak Irwan kali ini kepada para sahabatnya.
"Ayok"ucap semua kecuali Lesty, Putri dan Ega.
"Loh kalian gak mau makan? Ini udah sore loh? Kita kan tadi gak sempet makan di rumah Rafly kan?"tanya Tasya kepada Lesty, Ega, dan Putri.
"Kalian ajah, oh iya nanti gue titip makan ajah yak buat gue, Ega, sama Mput, dan satu lagi sama Fildan juga yak"jawab Lesty.
"oke. Yaudah kalo gitu kita ke kantin rumah sakit dulu yak"izin Rara pada Lesty, Ega, dan Putri.
"Iya"ucap Lesty, Ega dan Putri kompak.
Setelah Irwan, Ridwan, Tasya, Aulia dan Rara pergi, kini Fildan pun sudah berada diluar ruang ICU dan segera duduk disamping Lesty.
"Gimana yang kata dokter keadaan Randa?"tanya Lesty sambil melap keringat Fildan yang bercucuran dikeningnya.
"Iya gimana Fil?"sahut Ega menambahkan, sedangkan Putri hanya menundukkan kepalanya saja.
"Kata dokter Randa koma karena mengalami perdarahan yang cukup banyak"ucap Fildan lemah sedangkan Putri kini hanya menangis kembali setelah mendengarkan ucapan Fildan.
"Hiks..hiks...Randa..."tangis Putri kembali histeris setelah mendengar ucapan Fildan.
"Mput udah jangan menangis harusnya kamu berdo'a supaya Randa cepat sembuh dan bisa berkumpul sama kita lagi..."ucap Ega menenangkan sang sahabatnya dengan merangkul bahunya.
"Hiks...hiks..kenapa harus Randa yang koma sih kak? Kenapa gak Mput ajah yang koma? Mput tersiksa kak kalau melihat Randa yang terbaring lemah gitu di brankar hiks.."ucap Putri dengan masih menangis sesegukkan.
"Mput kamu gak boleh ngomong gitu, itu adalah takdir Randa Mput. Yang kita bisa lakukan hanya berdo'a dan percaya bahwa Randa akan cepat sadar dan baik-baik saja oke..."ucap lesty yang kembali menenangkan Putri dengan mengelus pucuk kepala Putri, sedangkan Fildan hanya berdiam diri dengan menenangkan pikirannya.
"Fil..."ucap seseorang membuat semua menatap siapa yang barusan memanggil Fildan.
"Bunda"ucap Fildan pada seseorang itu, yang tak lain adalah Dewi sang bunda dari Randa dan Rafly.
"Gimana keadaan Randa Fil?"tanya Dewi berusaha tegar, yang mana tadi dia sudah mendengar dari Rafly bahwa sang kakak mengalami kecelakaan.
"Randa koma bund, karena tadi pas Randa kecelakaan Randa mengalami perdarahan yang cukup banyak bund"jawab Fildan pasrah dan langsung menghamburkan dirinya kepelukan Dewi.
"Huft...terus di dalem ada siapa?"tanya Dewi lagi dengan tegar dan mengeratkan pelukannya kepada Fildan.
"Masih ada dokter bund"ucap Ega dan dibalas anggukkan oleh Dewi, yang kini sudah melepas pelukannya dari Fildan.
![](https://img.wattpad.com/cover/172276442-288-k124475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fotografer Cinta Ranput [Proses Revisi]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] . . . . . . Bruk! "Aduh... ih kalo jalan matanya dipake dong!" ujar Putri (si mahasiswa ceria dan bawel) dengan ngegas. "Ada juga jalan pake kaki kali, bukan pake mata." ujar Randa (si fotografer muda yang dingin dan cuek) dengan datar. ...