Happy Reading
***
Setelah 5 hari berada di rumah sakit, kini randa sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tentu saja hal itu membuat Randa kembali tersenyum karna dia bisa kembali berkerja seperti biasanya."Kau ini dari tadi senyum mulu, awas entar gila loh kalo kebanyakan senyum-senyum gaje gitu"cibir Putri yang sedang memasukkan baju dan keperluan lainnya ke koper milik Randa.
"Berisik, komen ae ke netizen!"seru Randa kesal dengan cibiran kekasihnya.
"Yak ssg lah, ini kan mulut-mulut saya bukan mulut situ!"cibir Putri membalas.
"Tau ah aku bete sama kamu!"ucap Randa kesal dengan sambil membuang mukanya kearah yang lain.
Sedangkan Putri yang berhasil mengerjai sang kekasih kini hanya tertawa saja melihat tingkah kesal kekasihnya, setelah 15 menit berberes Randa dan Putri pun berlalu dari rumah sakit itu, selama diperjalanan Putri terus-terusan bersandar dibahu Randa sedangkan Randa selalu menggenggam tangan Putri. Sampai akhirnya mereka pun sudah berada di dalam mobil dengan Putri yang mengemudi sedangkan Randa hanya mengerucutkan bibirnya sebal karna tidak diizinkan oleh Putri untuk mengemudi dengan alasan Randa yang masih harus banyak beristirahat.
"Udah gak usah dimajuin gitu bibirnya, kaya bebek tau"ucap Putri dengan sesekali menoleh kearah Randa.
"Bodo, abis aku kesel sama kamu, orang aku baik-baik ajah, kok malah jadi kamu yang ngemudi sih. Harusnya tuh dimana-mana cowok yang ngemudi bukan cewek"gerutu Randa dengan sesekali mengerucutkan bibirnya.
"Sayang dengar yak, kondisi kamu ini masih lemah, emang kamu gak inget apa tadi dokter nyuruh kamu untuk beristirahat dulu dan jangan melakukan aktivitas berat dulu, ngertikan ucapan dokter apa"ucap Putri lembut sedangkan Randa hanya menghela napas saja mendengar penuturan kekasihnya.
"Oh iya aku mau ngomong sesuatu sama kamu"ucap Putri dengan menoleh sekilas ke Randa.
"Ngomong apa?"tanya Randa dengan menatap Putri.
"Jadi gini, mulai minggu depan aku bakal sibuk sama skripsi jadi kamu jangan ajak aku pacaran dulu yak, pacarannya kita pending sampai aku udah nyelesaiin skripsinya oke"jawab Putri dengan senyum manisnya dan mengusap rambut Randa dengan tangan kiri.
"Ih kok gitu sih, kita baru baikkan loh, yakali pacarannya dipending, emang kamu gak kangen manja-manja sama aku apa? Aku gak setuju yak kalo pacarannya dipending"ucap Randa tak terima dengan ucapan Putri.
"Sayang dengerin yak, ini itu buat kebaikan kita berdua, anggap ajah waktu ini kita pakai buat masa depan kita. Kamu fokus sama kantor dan aku fokus sama kuliah, kalau kita udah sama-sama berhasil aku janji akan balik lagi ke kamu"ujar Putri dengan sesekali menoleh kearah sampingnya.
Sedangkan Randa yang mendengar hanya mengangguk pasrah saja menerima ucapan kekasihnya.
***
Setelah hari dimana Putri meminta Randa untuk fokus dengan kantornya, kini keduanya semakin sibuk. Bahkan keduanya pun sangat jarang menghabiskan waktu berdua, sekalinya Randa mengirim pesan kepada Putri pasti akan dibalas Putri 2 hari berikutnya. Saat ini di kantor Randa tengah disibukkan dengan beberapa file kerja sama dengan kantor lainnya, setelah menghilangnya kabar dari Annalis. Kini Randa tak pernah mencari sekretaris baru lagi, menurut Randa bekerja tanpa sekretaris itu membuat dia hidup semakin mandiri, karna percuma saja dia mempunyai sekretaris kalo akhirnya sekretaris itu membawa masalah dalam hidupnya. Randa cukup trauma dengan adanya sekretaris dihidupnya, walaupun Fikry sempat memaksa ingin mencarikan dia sekretaris baru Randa tetap kekeh dengan pendiriannya yang tidak ingin mempunyai sekretaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fotografer Cinta Ranput [Proses Revisi]
Fanfiction[COMPLETED] . . . . . . Bruk! "Aduh... ih kalo jalan matanya dipake dong!" ujar Putri (si mahasiswa ceria dan bawel) dengan ngegas. "Ada juga jalan pake kaki kali, bukan pake mata." ujar Randa (si fotografer muda yang dingin dan cuek) dengan datar. ...