Pagi telah tiba, namun seorang gadis cantik masih setia bergelut dengan selimutnya, tak memperdulikan panggilan dari sang bunda yang sejak tadi menyuruh nya bangun."Fifi bangun udah siang,hari ini senin loh, noh udah jam 7 lagi." Ucap sang bunda.
"Ngghh.. iya bunda baru jam 7 juga, 5 menit lagi masih ngantuk ini." Ucap gadis yang bernama Fifi itu setengah sadar.
Satu
Dua
Tiga
"APA TELAT DONG AH KALO GITU." Teriak Fifi dan berlari ke kamar mandi.
Gubrak
Fifi tak sengaja menabrak pintu kamar mandi, sedangkat sang bunda hanya geleng geleng kepala meliat kelakuan anaknya yang naudzubillah itu.
"Huaa bunda, jidat Fifi benjol dah nih, sapa yang naroh pintu disini sih ahh." Dumel Fifi sambil mengusap usap jidatnya yang agak benjol.
20 menit kemudia dia sudah siap pakai seragam sekolah nya dan turun ke bawah menuju ruang makan, setelah sampai dia meliat jam baru jam 06:30.
Eh
"Allahuakbar, bunda mah gituu masa dibilang udah jam 7 aku lari lari sampai nabrak pintu, eh malah dikerjain, ah gak asik ah." Ucap Fifi marah marah.
"Fftthahahahahhaha, mampus." Ucap Niko sang abang yang jahilnya 11 12 sama Fifi.
"Kmvret abang mah, ketawa aja keselek mampus lu." Ucap Fifi.
Lalu..
Uhuk..uhuk,
Dengan sigap Niko langsung mengambil air dan meminumnya sampai habis.
"Nah kan, apa gue bilng mampus lu, mampus." Ucap Fifi
Pletak
"Wadaw, ah lu bang tega bener, gak liat noh jidat gue dah benjol malah dijitak." Ucap Fifi
Sang bunda yang mulai jengah meliat anak-anaknya yang berdebat pun langsung memisahkan mereka.
"Ehh udah udah kapan makannya ini, ntar telat beneran loh." Ucap sang bunda.
Setelah itu hanya keheningan yang terjadi, beberapa saat kemudian mereka selesai dan langsung pamit berangkat ke sekolah, sebelum berangkat mereka menyalimi sang bunda dulu.
Skip sekolah
Setelah sampai mereka pun turun dari mobil mereka bersamaan dan melihat ada kehebohan di koridor anak ipa.
"Eeh eh apaan tuh dek heboh heboh gitu." Ucap Niko
"Eh iya bang, susulin kuy." Ucap Fifi
Mereka pun berjalan ke arah gerombolan itu dan menerobos kedalamnya, setelah berhasil menerobos Fifi membulatkan matanya terkejut melihat sang pacar dikelilingi cabe cabean pasar minggu.
"Eeh woy woy ngapain kalian sama Dion." Teriak Fifi.
Cabe cabean itu pun menengok kearah Fifi dan menatap Fifi bingung seolah bertanya ada apa, yap para murid disekolah Fifi banyak yang tidak tahu bahwa Dion dan Fifi itu sudah berpacaran.
"Apa liat liat mau gue congkel tuh mata." Ucap Fifi
"Dan buat lo, lo, dan lo ngapain pada gerombolin Dion wei." Tanya Fifi
"Lah emang kenapa, salah kalo kita mau foto sama Dion, lo siapanya sih ikut campur aja." Ucap salah satu cabe itu sinis.
"Eh, yon gue siapa lo sih, eh iya kok gue marah." Bingung Fifi, viks lolanya kumat.
"Please Fifi, kamu jgn lola sekarang." Ucap Dion sambil memutar bolanya malas gemas dengan kelolaan sang kekasih.
"Ya allah kenapa lola adek gw kumat sekarang." Batin Niko.
"Eh." Fifi mengerjabkan matanya dan berfikir.
"Allahuakbar, aduh." Teriak Fifi setelah sadar dari kelolaannya dan tidak sadar menepuk jidatnya yang benjol tadi.
"Eh, gue lupa, iyalah gue ikut campur kan gue pacarnya Dion." Ucap Fifi sambil mengedipkan matanya kearahcabe cabean itu.
"Gosah ngayal deh pake ngaku ngaku Dion itu pacar lu." Sinis cabe cabean itu.
"Idih, pake ga percaya, emang beneran pacaran sama dion kok trus udah jalan 1 tahun, wlekk. Mau apa lu hah? Mau ngambil Dion? Cih, cabe aja songong. Ya mana mau Dion sama cewe modelan elu koplak." Ucap Fifi lalu memeletkan lidahnya pada cabe cabean.
"Ah udah ah yuk dok bang kita jalan." Ucap Fifi menarik tangan Dion dan Niko meninggalkan koridor tersebut.
"Dok?," Bingung Dion
"Iya kodok, ehehe." Ucap Fifi sambil nyengir.
"Eh aku itu dion ganteng tau." Ucap Dion sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangan.
"Dion ganteng?." Tanya Fifi
"Iya."
"Iya iya dion ganteng tampan imut gemesin, tapi boong wlek." Ucap Fifi lalu berlari secepatnya karena tau pasti Dion akan mengejarnya.
"Somplak kamu, sini kamu jangan lari, abis kmu hari ini." Ucap Dion sambil berlari mengejar Fifi meninggalkan Niko sendirian di koridor.
"Ckck, kebiasan klo dah ketemu lupa sama keadaan sekitar." Gumam Niko dan berjalan menuju kelasnya yang berada dilantai tiga.
Sementara dilain tempat, tepatnya di taman belakang sekolah ada dua pasangan aneh yang asik tertawa karena saling menggilitiki.
Ya begitulah mereka, pasangan yang satu ini emang rada aneh tidak seperti pasangan lainnya. Hari hari mereka juga hampir diisi dengan debat, saling ejek, tapi mereka saling sayang.
Kalo ditanya bagaimana definisi cinta menurut Fifi itu seperti "Definisi cinta menurut aku itu ya kamu, Dion yang datar tapi gemesin, Dion yang cuek tapi aslinya perhatian, Dion si dingin tapi ngangenin, cinta aku itu kamu, kelakuan kamu, sifat kamu itu cinta aku, kmu yng kadang nyebelin tapi selalu bisa bikin aku senyum, kmu emang ganteng, kamu emang kaya, tapi bukan itu yang aku liat dari kamu, tapi kenyamanan yang kamu kasih, perhatian kamu, candaan kamu, itu yang aku liat, aku juga siap nerima kmu apa adanya, siap klo berjuang sama-sama, aku percaya banget sama kamu, jadi please jgn ancurin kepercayaan yang aku kasih, jujur semakin kesini aku semakin takut kehilangan kamu, aku sangat sangat takut, bertahan lah sama aku apapun yang terjadi." Begitulah katanya.
"Hahahaha ampun Yon ampun huaa." Teriak Fifi sambil tertawa karena digelitiki oleh Dion.
"Hahaha mampus kamu." Ucap Dion juga sambil tertawa.
"Iihh udah udah, huaa dion udah." Ucap Fifi karena sudah tidak tahan menahan geli akibat ulah Dion.
Akhirnya Dion menghentikan aktivitasnya itu, dan membersihkan seragamnya juga membersihkan seragam Fifi.
"Udah bel tuh ay, masuk yuk aku anter sampe depan kelas kamu." Ucap Dion karena bel masuk sudah berbunyi.
"Kuyy." Ucap Fifi
Mereka pun berjalan beriringan sepanjang koridor, setelah sampai didepan kelas Fifi, Fifi berbalik lalu tersenyum.
Dion pun juga menepuk-nepuk kepala Fifi yang terlapisi kerudung, yang dibalas Fifi dengan jitakan di jidat Dion.
Pletak
"Wadaw, tega banget sih." Gerutu Dion sedangkan Fifi hanya cengengesan lalu mengusap dan meniup-niup jidat Dion
Dion hanya tersenyum tipis melihat kelakuan kekasih nya itu, tidak sengaja matanya nya juga melihat ke arah jidat Fifi meski tertutup kerudung tapi masih kelihatan sedikit benjol yang tadi pagi saat Fifi menabrak tembok.
"Eh, ini jidat kamu kenapa." Ucap Dion lalu mgusap dan meniup-niup benjolnya itu.
"Ssshh, au sakit ih, ini gegara tadi pagi gak sengaja nabrak pintu, ehehe." Ucap Fifi sambil nyengir.
***
Jan lupa tinggalin jejak voment yawww

KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Couple [END]
Teen FictionAwalnya semua masih berjalan begitu baik. Semua masih sesuai apa yang diekspektasikan oleh Fifi maupun Dion. Harapan mereka tentang hubungan yang akan bertahan selamanya pun semakin besar. Impian mereka untuk selalu bersama pun masih terus diangank...