Tidak terasa seminggu telah berlalu. Selepas kejadian di mana Niko mempermalukan Fifi di sekolah, Fifi tidak pernah lagi berusaha menemui atau mencoba meyakinkan Niko melainkan fokus mencari bukti kejahatan Ana bersama Dion.Bahkan, Fifi tidak tinggal di rjmahnya melainkan di rumah Dion. Tidak ada yang masalah mengenai hal itu, baik orang tua Fifi maupun Dion sudah mengizinkan asal tidak melakukan perbuatan yang merugikan.
Niko? Kemaren Fifi mendapat kabar bahwa Niko kecelakaan dan kakinya lumpuh sementara. Sedangkan Ana? Gadis licik yang begitu dibanggakan Niko tersebut tidak ada lagi menampakkan diri atau dalam kata lain menghilang di telan bumi.
Selepas dari itu, Fifi sudah berhasil mengumpulkan bukti-bukti dan ternyata Ana memang sering melakukan tindakan kriminal. Niko belum tahu sebab Fina dan Dion masih menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua kejahatan gadis licik itu.
Tidak hanya bukti, bahkan dengan bantuan teman-teman Dion mereka berhasil melacak keberadaan Ana. Tinggal kapan mereka akan mengkap nya saja yang masih belum ditentukan.
Dengan susah payah mengalahkan egonya, hari ini Fifi akhirnya ke rumah sakit menjenguk Niko bersama Dion tentunya.
Sesampainya di ruang inap Niko, perlahan Fifi membuka pintu dan terlihat lah Niko dengan perban yang masih melekat di kepalanya sedang melihat ke arah pintu.
Ada tatapan kerinduan di sana, sangat jelas terlihat di mata Fifi. Tanpa menunggu waktu Fifi langsung berlari menubruk badan Niko dan memeluknya erat juga dibalas dengan tak kalah erat oleh Niko sambil merapalkan kata maaf berkali-kali.
"Bang hiks, maafin Fifi yang terlambat nyari bukti kejahatan Ana bang. Fifi gatau kalo Ana bisa sejahat ini sampai membuat abang kecelakaan."
"Abang pasti ga percaya kan, ini bang Fifi punya buktinya." Ucap Fifi sambil mengambil Flashdisck dan menyalakan video juga rekaman suara di mana Ana merencanakan semuanya.
***
Saat di mana Fifi memberi tahu Niko sifat Ana yang sebenarnya, Niko langsung memeluk erat Fifi dan berulang kali mengatakan kata maaf .
Niko juga sudah kembali ke sikapnya yang dulu dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama lagi. Sedangkan Ana? Wanita licik itu sudah mendekam di penjara atas gugatan penipuan juga pembunuhan berencana dibalik kecelakaan yang Niko alami.
Serta perihal kaki Niko yang sempat lumpuh setelah selama satu bulan ini Niko terus berusaha melakukan terapi dan hasilnya memuaskan, semua kembali normal. Baik kaki Niko atau hubungan saudara antara mereka sudah kembali seperti semula.
"WOYYY CEPETANN KITA UDAH TELAT INI YA ALLAHHH." Teriak Fifi kepada dua makhluk tak kasat mata eh canda dua pria yang gesreknya 11 12 seperti Fifi.
"SABAR WOYYY, GOSAH TERIAK NAPA SIH." Sahut Niko dari kamarnya.
"LU JUGA TERIAK ANJER." Ucap Fifi dari bawah.
Sedangkan Dion hanya mengusap dadanya bersabar dan mengusap telinganya yang akan tuli jika terus mendengarkan teriakan kakak beradik itu.
Beberapa saat kemudian, Niko dan Dion turun menghampiri Fifi di meja makan untuk sarapan bersama.
Setelah selesai sarapan, mereka bergegas pergi kesekolah menggunakan mobil milik Niko.
Kini mereka sudah tiba di sekolah dan Niko pun memarkirkan mobilnya lalu mereka turun bersamaan dan membuat para murid yang berada di parkiran menatap takjub dan ada juga yang menatap bingun.
Eh itu Dion kapten basket kelas x kan
Eh iya, kok bisa bareng mereka sih
Wah harus kasih tau bella nih

KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Couple [END]
Teen FictionAwalnya semua masih berjalan begitu baik. Semua masih sesuai apa yang diekspektasikan oleh Fifi maupun Dion. Harapan mereka tentang hubungan yang akan bertahan selamanya pun semakin besar. Impian mereka untuk selalu bersama pun masih terus diangank...