Part 2

101 14 7
                                    


Setelah mendengar penjelasan Fifi, Dion dengan entengnya malah menarik tangan Fifi menuju uks.

Fifi pun bingung dengan sikap Dion yang seenak jidatnya membawa Fifi ke UKS padahal bel masuk sudah berbunyi, tapi Fifi hanya menurut saja.

"Ngapain ke uks sih Yon." Tanya fifi bingung.

"Duduk." Perintah Dion pada Fifi.

Fifi pun hanya manut dan duduk dikasur UKS.

Dion pun mencari kotak P3K dan mulai mengobati benjolan Fifi yang sedikit membiru itu sambil meniup nya lembut.

"Auu ish pelan pelan napa, sakit ini." Ucap Fifi

"Iyaa, kamu kenapa bisa nabrak pintu sih, makanya kalo jalan tuh hati-hati hadeh kamu mah ceroboh mulu perasaan." Ucap Dion

"Ish kan tadi terkejut abisnya bunda bilang udah jam 7 ya aku loncat aja gak nyadar ada pintu dan brak ke jedot deh, tamaat demikian terimakas-auu." Ucap Fifi terpotong karena Dion tak sengaja menekan benjol itu.

Sedangkan Dion hanya nyengir tanpa merasa bersalah dan jangan lupakan wajah polosnya pada Fifi bahkan tanpa meminta maaf lalu melanjutkan kembali mengobati Fifi.

"Udah, sekarang kamu disini aja aku temenin deh biar bisa bolos sekalian hehe." Ucap Dion.

"Idih kesempatan dalam kesempitan, tapi ini gak sakit lagi kok." Ucap Fifi karena jujur dia malas berada di UKS ini.

"Udah nurut aja, tidur sono istirahat ntar aku bangunin kok." Ucap Dion dan mengusap kepala
Fifi perlahan. Karena merasa nyaman dengan perlakuan Dion tidak lama deru nafas Fifi mulai teratur dan menandakan Fifi sudah tertidur.

Beberapa menit berlalu Dion juga ketiduran disamping kasur Fifi dengan keadaan tidur sambik duduk dan sambil menggenggam tangan Fifi.

Itulah sifat Dion, dia emang dingin dan cuek bahkan sering dibilang Fifi seperti triplek berjalan. Namun, dibalik itu Dion sangat menyayangi Fifi dan akan melindungi Fifi semampu yang dia bisa.

2 jam kemudian Fifi mulai mengerjapkan matanya, dan merasakan tangannya digenggam oleh seseorang diapun menengok dan melihat Dion yang tertidur di sampingnya.

Lalu tangan Fifi pun terulur mengusap ralat menjambak sedikit rambut Dion hingga Dion pun sadar dari tidurnya.

"Eh kejambak ya hehe, cie raja kebo dah bangun." Ucap Fifi nyengir.

Dion pun hanya memutar matanya malas lalu menuyentil jidat Fifi yang tidak benjol.

"Kamvret." Omel Fifi

Setelah itu hanya keheningan yang ada.

"Yon." Panggil Fifi namun Dion hanya diam

"Yon Yon nya simi." Masih tak ada sahutan.

"WOY DION KODOK, KEBO, SOMPLAK, ES BATU, denger ga woy, dipanggil juga." Teriak Fifi di samping telinga Dion lalu terbahak melihat ekspresi kaget bercampur cengo Dion yang menurutnya lucu

"Ckck!, apa." Tanya Dion kemudian.

"Laper ih." Rengek Fifi.

"Terus?."

"Kalo terus nabrak dong." Ucap Fifi

"Belok." Ucap Dion

"Ada jalan buntu, trus putar balik eh nabrak tembok, trus benjol tamaat, ish serius laper inii." Ucap Fifi yng mulai kesal.

"Yaudah, kuy lah makan kasian abang kamu ga ada temennya." Ucap Dion lalu berjongkok di depan Fifi.

Fifi yang bingung pun hanya diam saja tanpa melakukan apapun.

Weird Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang