part 7

47 10 0
                                    


***

Seorang gadis nampak melamun di balkon kamar rumah sakit tempat kekasihnya masih dirawat. Gadis itu adalah Fifi, ditemani bintang bintang yang malam ini sangat indah.

Dia menghela nafas berat, dia berharap ini terakhir kali Dion koma.

Beberapa saat setelahnya dia pun kembali masuk kedalam tidak lupa menutup pintu balkon agar angin malam tidak bisa masuk.

"Abis ngapain ay?." Tanya Dion pada Fifi.

"Abis liatin bulan sama bintang, bulan nya gede loh cantik juga." Jawan Fifi sambil berjalan kearah Dion dan tersenyum lebar.

"Hmm klo gitu bulannya cantik kaya kamu dan gede kaya cinta aku." Gombal Dion sambil menaik turunkan alisnya.

"Ish apaan sih, gembel deh." Ucap Fifi sambil menutup mukanya malu.

"Cie pipinya merah ciee." Goda Dion dan membuat wajah Fifi semakin memerah.

"Uh, au ah. Btw kamu dah minum obat Yon?." Tanya Fifi dan Dion hanya menggeleng sambil nyengir gaje. Dan akhirnya mendapat jitakan pelan dari Fifi.

"Uh ga asik ah main jitak jitak. Aku kan mau kamu yng minumin aku obat." Jawab dion

"Utututu sakit ya sini aku tiupin." Ucap Fifi.

"Nih nih sakit banget tau." Ucap Dion sambil senyum-senyum.

Pletak!

"Wadaww,, aku lagi sakit juga, bukannya ditiupin bekas jitakannya malah ditambah lagi hadeh gimana sih." Omel Dion.

Sedangkan Fifi hanya menampilkan wajah polos nya dan semakin membuatnya tambah imut.

"Udah ah nih minum obatnya, dah makan kan." Tanya Fifi dan menyodorkan beberapa biji pil obat pada Dion, lalu Dion pun meminumnya.

Fifi tersenyum melihat Dion yang kini sudah mulai membaik, namun masih belum diperbolehkan pulang.

"Woyy, ngapain senyum senyum, gila ya." Ucap Dion dan langsung mendapat pelototan dari Fifi.

"Hehe." Dion hanya nyengir pada Fifi.

"Dok, flashback dulu yuk." Tawar Fifi pada Dion.

"Flashback apa?." Tanya Dion.

"Serah." Ucap Fifi lalu nyengir.

"Bentar, hm kamu inget pdkt kita yang lewat sms waktu itu loh." Tanya Dion.

"Haha, inget dong. Kamu juga lebay banget tau." Jawab Fifi.

"Hadeh lebay gimana sih ay." Tanya Dion lagi.

"Ya lebay trus alay lagi, apalagi yang pas kamu nembak aku waktu itu." Ucap Fifi sambil menahan tawa.

"Hmm, aku nembaknya gimana coba. Aku ga terlalu inget gegara amnesia itu." Ucap Dion.

"Waktu itu kan klo ga salah tanggal 12 desember kamu nembak aku tuh, tapi aku masih ragu kan kita baru kenal ya, tapi yaa jujur sih aku udah suka duluan sama kamu. Tapi aku milih mendem sendiri aja perasaan ku itu. Berhubung masih ragu tuh, trus aku nanya nanya dulu dari alesan kamu segala macem trus masa kamu bilang gini nih 'kamu ga percaya kalo aku sayang dan cinta sama kamu?, coba deh kamu belah dadaku trus liat nama siapa yang tertulis didalamnya. Trus aku itu bacanya malah geli tau. Trus kan aku izin buat mikir mikir dulu dan yaa besok malemnya pas ditanggal 13 desember aku akhirmya nerima kamu, tamaaatt demikian terimakasih." Jelas Fifi panjang lebar sambil menahan tawanya saat mengingat itu.

"Hadeh ampun dah ah, aku lebay kali ya dulu." Ucap Dion.

"Wkwkwk emang." Tawa Fifi pun akhirnya pecah menertawakan kelebay an Dion.

Weird Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang