"YA ALLAHH FIII KAMU KENAPA." Teriak Niko dan segera membawa Fifi kepelukannya membiarkan Fifi menumpahkan airmatanya hingga membuat baju seragam Niko basah.Setelah cukup lama, Niko melepas pelukan mereka dan menghapus air mata Fifi lalu bertanya kenapa Fifi seperti ini.
Fifi pun menjelaskan semuanya tanpa ada hal yang tertinggal, Niko yang mendengar itu menggeram marah dan berkata.
"Tha lu udah dapat bukti lengkap?." Tanya Niko pada Atha.
"Huft, sorry bang. Buktinya belum kekumpul semua." Jawab Atha sedikit merasa bersalah.
"Huft yaudah deh moga buktinya cepet kekumpul biar kelicikan tuh cabe kebongkar." Ucap Niko sedikit kesal dengan Fifi masih dipelukannya.
Hening.
Setelah beberapa saat isakan Fifi tak terdengar lagi hanya dengkuran halus yang kini terdengar.
Melihat Fifi yang sudah tertidur, Niko segera menggendong Fifi dan meletakkan ke ranjang.
***
Keesokan harinya, entah ada angin apa Fifi bangun pagi-pagi sekali padahal biasanya harus dibangunkan dulu.
Saat ini Fifi sedang berada didapur sedangkan yang lainnya masih dalam mimpi masing-masing, Fifi berjalan ketempat penyimpanan sendok dan garpu. Lalu, dia mengambil satu buah sendok dan membawanya kekamarnya.
Takut membangunkan yang lainnya Fifi berjalan mengendap-endap seperti maling.
"Huft, moga berhasil." Ucapnya sambil menghembuskan nafas terakhir eh canda.
Fifi meletakkan sendok tadi kekelopak matanya sambil memejamkan mata, dan mantap caranya berhasil, perlahan sisa mata sembabnya mulai menghilang.
Cukup lama dia melakukan hal yang sama kekedua matanya secara bergantian hingga mata sembabnya tidak nampak lagi.
Yup, sendok tadi digunakan Fifi untuk menghilangkan mata sembabnya yang habis menangis kemaren.
Setelah selesai dia mencuci lagi matanya dengan air dingin dan segera menggunakan seragamnya dan berjalan kedapur mengembalikan sendok itu tidak lupa Fifi mencucinya dulu.
(Yang pake sendok itu ngayal loh, tapi klo buat mata lelah sih keknya bisa gak tau klo mata sembab ntar author coba bhaha)
Saat berbalik Fifi hampir terjungkal karena terkejut melihat Niko abangnya sudah berdiri didepannya saat ini dengan alis terangkat.
"Tumben bangun pagi?, itu tadi habis ngapain?, bentar-bentar kok matanya gak sembab lagi?." Tanya Niko beruntun dan Fifi hanya memutar bola matanya lelah.
"Sabar elah, satu-satu nanyanya, oke Fifi jawab, pertama Fifi bangun pagi cuman lagi pengen, kedua Fifi habis kembaliin sendok, dan terakhir ada dehh rahasia Fifi kan pinter, comel, baik, dan rajin menabung." Ucap Fifi panjang lebar lalu mengedipkan sebelah matanya bermaksud menghoda sang abang.
"Yeee pede banget ni bocah." Ucap Niko sambil menoyor pelan kepala Fifi, sedangkan Fifi langsung mendengus.
"Heh, jangan asal toyor aja ntar klo otak Fifi berat sebelah trus pinternya jadi setengah doang gimana?." Ucapnya kesal.
"Sabodo teuing oncom." Ucap Niko dan meninggalkan Fifi yang sedang menghentak-hentakkan kakinya kesal.
'Gw tau dek, lu cuman pura-pura baik doang dengan bertingkah seperti tadi, gw tau hati lu saat ini mungkin sedang hancur.' Batin Niko saat sudah dikamarmya.
"BANGG, KEBOOO OYY AYO MAKAN SINI, MAKANANNYA UDAH SIAPP, OYYY." Teriak Fifi dengan suaranya yang membahana.
"IYE ONCOM, KAGAK USAH TERIAK." Balas Niko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Couple [END]
JugendliteraturAwalnya semua masih berjalan begitu baik. Semua masih sesuai apa yang diekspektasikan oleh Fifi maupun Dion. Harapan mereka tentang hubungan yang akan bertahan selamanya pun semakin besar. Impian mereka untuk selalu bersama pun masih terus diangank...