26 : The Love that Grows

141 6 0
                                    

Few days later...

Ujian akhir semester telah berlalu, dan waktu telah memasuki bulan Desember, bulan pergantian tahun. Dan sebelum memasuki libur natal dan pergantian tahun, Casaluna biasanya mengadakan acara rekreasi seluruh angkatan. Sebagai rekreasi bersama, dan juga rekreasi perpisahan kelas 12 dengan adik-adik kelasnya. Biasanya rekreasinya diadakan dengan camping di Bogor atau di Bandung, dan sebagian besar Casaluna berantusias mengikutinya.

Namun, tahun ini, Jana merasakan yang berbeda. Rekreasi Casaluna, berarti tambahan waktu baginya yang akan dihabiskan bersama Jove. Entah kenapa kedekatannya dengan cowok itu semakin membuatnya memiliki perasaan yang aneh. Apa pun perasaan itu harus ia hilangkan segera mungkin.

Sempat terlintas di pikirannya untuk tidak ikut acara tersebut, tetapi kemudian ia berpikir lebih lanjut. Tidak adil rasanya menjauhi Jove seperti ini, padahal ia sendiri yang meminta Jove untuk menjadi temannya di awal. Mungkin kalau ia belajar mengontrol perasaannya dan mengendalikan hubungannya dengan Jove, perasaan ini lambat laun akan hilang. Ya, mungkin begitu. Lagipula rugi kalau tidak ikut. Acaranya asyik, dan ini akan menjadi rekreasi yang terakhir baginya sebelum lulus SMA.

Acara rekreasi diadakan di Bogor selama dua hari, dan berangkatnya dari Jakarta naik bus. Sudah cukup lama Jana tidak berbicara dengan Jove, semenjak cowok itu melihatnya menangis di kamarnya sendiri. Ia merasa canggung, tidak enak, risih. Mungkin Jove merasa bingung mengapa belakangan ini ia menjauh. Tapi dari sikapnya, memang tidak kelihatan. Jove kan memang sosok orang yang cuek dan dingin. Namun Jana tahu sekali apa yang dirasakan cowok itu hanya dengan menatapnya dari kejauhan. Mungkin ia berpikir kalau menjauhi Jove adalah cara yang tepat untuk mengenyahkan perasaan yang dimilikinya, tapi ternyata ia salah. Bersikap biasa yang justru menjadi cara ampuh.

Oleh karena itu, ia memantapkan diri berangkat ke Bogor.

Di area pedesaan Bogor ini, dekat dengan gunung dan wisata alam, terdapat beberapa villa yang letaknya berdekatan. Dan percaya atau tidak, Casaluna menyewa semuanya! Kalau tidak, mau ditampung kemana semua anak-anaknya yang banyak itu? Satu kelas mengambil satu villa. Jadi bayangkan saja, ada sekitar 30 villa disewa.

Untung saja penempatan kamar dibagi dan diatur oleh panitia yang merupakan guru-guru. Kalau tidak, Jana yakin sekali tidak akan ada yang mau satu kamar dengannya dan ia harus terpaksa tidur di kolam renang. Di villa itu ada empat kamar. Untung saja satu kelas isinya hanya 25, jadi dua kamar cowok dan dua kamar cewek. Tidak usah bersempit-sempitan. Dan villanya juga bertingkat dua, membuat privasi antara cewek dan cowok.

Bogor memang berbeda dengan Jakarta, apalagi kalau tinggal di daerah pegunungan seperti ini. Dingin, sejuk, dan rasanya begitu tentram. Benar-benar seperti rekreasi! Seandainya saja Jana bisa merasakan seperti ini setiap hari, mungkin ia tidak merasa memiliki beban hidup. Tapi ya sudahlah, ia toh juga sudah memutuskan ingin mendinginkan kepalanya dengan mengikuti rekreasi ini, agar semua beban dan kesedihannya terhapuskan setidaknya untuk sementara.

Malam harinya ada acara api unggun, di mana siapa pun yang mau tampil menyanyi atau berdrama diperbolehkan, siapa pun yang memiliki talenta dan kemauan-setidaknya sebagai hiburan. Lalu ada acara menyanyi bersama, makan bersama, dan masih banyak lagi. Pokoknya, acara senang-senang.

Tapi Jana lebih memilih untuk keluar dari keramaian itu. Ia kan tidak punya teman, dengan siapa ia ingin berbagi kesenangan? Mereka juga tidak akan mau berbagi kesenangan dengannya! Jadi, Jana hanya berjalan mengitari kompleks kebun luas yang disewa Casaluna khusus untuk acara api unggun. Semakin ia menjauh dari anak-anak sekolahnya, semakin samar-samar suara mereka. Karena udara dingin, ia merapatkan switernya dan membetulkan posisi syalnya. Tiba-tiba sesuatu melintas di pikirannya seiring ia berjalan. Semenjak berangkat tadi, ia tidak melihat Jove. Apakah cowok itu tidak ikut? Jana tahu Jove tidak suka keramaian, apalagi acara-acara seperti ini. Mungkin saja memang Jove tidak ikut.

Ever AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang