Continue

77 2 0
                                    

padaku,
Arlan "Wah, enak dong tadi dikasih cokelat. Gua mau dong cokelatnya?"
Aku " Gak ah. Kan gua yang jawab soal masa lu sih yang makan cokelatnya! Enak saja"
Arlan "Ah Pelit!"
Dari situ kami tidak memperdulikan mereka dan langsung jalan untuk menuju ruang kelas.
Singkat cerita tiba saat kami naik kekelas 6 SD. Dikelas 6 aku mulai ikut les dengan guru sekolahku yang bernama Bu Tini karena dikelas 6 nanti kita akan menghadapi Ujian Nasional. Dan ternyata Arlan juga ikut les bersama denganku. Saat les disore hari aku datang kerumah guruku dengan menggunakan Sepeda baruku yang dibelikan ayahku pada hari minggu kemarin. Aku mengendarai sepeda tersebut untuk menuju rumah guruku Bu Tini, saat aku ingin memparkirkan seperdaku dihalaman rumah guruku ternyata ada Arlan yang sedang memarkirkan sepedanya juga. Disebelah sepedaku ada motor guruku yang terparkir disana. Saat ingin memarkirkan sepeda dengan sengaja Arlan Mendorongku hingga kakiku terkenal knalpot motor guruku. Ternyata knalpot tersebut masih panas karena motornya baru saja dipakai dan diparkirkan. Sontak aku langsung berteriak kepada Arlan "Gila dasar!" diapun hanya nengok kearahku lalu tersenyum kecil kearahku. Seolah-olah ia senang telah berhasil menjailiku. Saat masuk kedalam rumah guruku aku langsung bilang kepada guruku bahwa kakiku tadi telat kena knalpot motor ibu dan sekarang terasa perih dan panas. Sontak guruku langsung kebelakang dan mengambilkan odol untuk doleskan dikakiku. Dan Bu Tini bertanya kepadaku
Bu Tini "Kok kamu bisa terkenal knalpot motor ibu sih? Itu motor kan baru saja dipakai, dan knalpotnya masih panas"
Aku "Itu bu, tadi didoromg Arlan."
Arlan " Aku gasengaja bu. Dianya saja lebay."
Dengan muka kesal akupun diam saja. Dan Arlan malah tertawa karena melihat mukaku kesal seperti itu. Kemudian kami pun langsung melupakan hal itu dan melanjutkan belajar bersama guru dan teman-temanku. Keesekokan harinya aku memarkirkan sepedaku dipinggir lapangan sekolahku. Saat itu ada anak laki-laki yang tengah bermain bola. Dan ada Arlan juga yang ikut bermain bola dilapangan itu. Dengan sengaja ia mengarahkan bolanya kearah sepeda yang tadi sudah kuparkirkan. Lalu langsung sepedaku jatuh kesamping dan mengenai sepeda siswa lain yang terparkir disekolahku. Semua itu karena bola yang Arlan arahkan kearrah sepedaku. Makin kesal dengannya karena terus-terusan menjahiliku. Sontak akupun langsung bilang kepadanya,
Aku "Gara-gara bolamu, keranjang sepedaku jadi penyok kan!"

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang