Continue

36 3 0
                                    

Ayah "Iya tidak apa-apa."

Setelah dari situ ayahku langsung bergegas untuk pulang karena ingin pergi bekerja. Lalu Aku dan Arlan langsung berjalan bersama untuk menuju ruang kelas. Kerana sudah ada guru yang mengajar didalam. Lama sudah berlalukejadian tersebut dan Teguh tidak lagi menjahiliku. Tiba saatnya Ujian Nasional kamipun tidak pernah betegur sapa sampai saat itu. Selesainya Ujian Nasional dihari terakhir aku dan teman-temanku yang perempuan langsung pulang kerumah. Sedangkan anak laik-lakiknya masih tetap berada disekolah entah untuk apa. Sebulan berselang pengumuman kelulusan. Ternyata kami sekelas lulus semua aku dan teman-teman kelasku pun merasa begitu senang karena dapat lulus dan menyelesaikan sekolah dibangku Sekolah Dasar. Kami dapat melanjutkan pendidikan ke SMP yang kita inginkan. Setelah kelulusan tersebut, teman sebangku ku Hesti ternyata dia pindah rumah kewilayah Bogor dan melanjutkan SMP disana. Aku dan temanku Desy melanjutkan SMP kesalah satu SMP yang menurut orang-orang bagus diwilayahku. Setelah keterima diSMP yang kuinginkan aku melanjutkan pendidikanku disekolah tersebut. Tapi kudengar dari teman-teman SD ku kalau Arlan siswa laki-laki yang suka menjahiliku dulu, ia melanjutkan pendidikan SMPnya diPondok Pesantren diwilayah Jawa. Entah diJawa mana, tapi menurutku itu bagus karena aku tidak akan bertemu lagi dengannya. Akupun melanjutkan pendidikanku disekolah tersebut dengan baik, tanpa ada masalah sedekitpun disekolah. Dan yang membuatku merasa senang karena sudah tidak ada lagi orang yang seperti Arlan, yang suka menjahiliku lagi. Selama di SMP aku bertemu dengan teman-teman yang begitu baik dan menyenangkan. Sampai aku lupa dengan temanku yang dulu saat SD suka menjahiliku. Ya tentu, kalian tahu lahya, siapa teman yang dulu suka banget kalau melihat aku kesel atau nangis begitu. Hehehe...
Masa SMP berlalu, tiba saatnya pengumuman kelulusan di SMP. Ternyata saat pengumuman satu sekolah kami lulus semua. Sontak kami semua merasa senang dan terharu karena kami dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan di SMA. Setelah kelulusan aku langsung begegas untuk mendaftar di SMA yang aku inginkan dengan mengandalkan nilai akhir yang sudah aku dapatkan saat Ujian Nasional di SMP kemarin. Saat tengah ingin menuju ke SMA yang aku inginkan aku melikan seseorang dipinggir jalan, dengan menggunakan sepeda motor besar berwarna biru tepatnya ia berada didepan Bank BRI. Dari jauh sambil aku melintas menggunakan motor aku memperhatikan orang tersebut sambil berpikir kalau aku mengenal orang tersebut. Namun aku lupa ia siapa. Setelah jalan melewatinya, akupun sudah tidak memikirkan orang yang tadi aku lihat dipinggir jalan itu. Karena menurutku mungkin aku salah lihat. Dari situ aku langsung menuju ke SMA yang ingin aku daftarkan. Setelah beberapa SMA aku daftarkan akupun tak kunjung diterima diSMA tersebut. Tanpa putus asa aku tetap berharap agar aku bisa keterima di SMA yang aku inginkan. Namun, mungkin nilaiku masih kurang baik dari siswa yang lain aku tetap saja belum keterima di SMA yang kudaftarkan. Hingga pada akhirnya aku pulang dan bilang

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang