Continue

18 2 0
                                    

Aku hanya terdiam saja, namun Arlan terus saja mengajakku berbicara. Kalau ia bilang ia telah membutikannya. Ia telah memutuskan selingkuhannya tersebut. Cuma saja aku masih sangat sakit hati kepadanya. Tapi ia terus menerus memohon kepadaku agar hubungan kami berdua tidak berakhir. Kemudian aku segera menyuruhnya untuk pulang, namun ia tetap tidak mau. Katanya ia tidak akan pulang jika kami berdua tetap putus.
Namun aku sudah merasa risih didepannya, aku terus saja memaksanya untuk agar segera pulang. Tapi ia tidak mendengarnya, dan terus saja memintaku agar hubungan kami berdua tidak berakhir begitu saja. Menurutnya hubungan kami sudah setahun lebih berjalan, dan ia tidak ingin jika hubungan kami putus begitu saja.
Tapi aku sudah merasa sakit hati dan kecewa padanya, walaupun sebenarnya aku begitu mencintai dan menyayanginya tapi dia telah begit tega kepadaku. Dan membuatku semakin tidak percaya lagi dengannya. Apabila kami terus memutuskan untuk berpacaran, kuyakin suatu saat dia akan mengulanginya lagi.
Tapi menurutnya ia tidak akan mengulanginya lagi, ia berjanji, dan menyesali semua perbuatannya itu. Ia terus saja memintaku agar memaafkannya dan tidak menyudahi hubungan kami berdua. Namun, aku tidak menghiraukan omongan dan permohonannya tersebut. Aku tetapi saja memaknya untuk segera pulang. Tapi menurutnya ia tidak akan pulang kalau aku memutuskan hubungan kami berdua.
Karena terus menerus memohon, dan aku mulai takut karena waktu telah menunjukkan pukul 05.00 karena di jam itu sudah waktunya ayahku pulang bekerja. Dan aku harus menyuruhnya pulang agar ayahku tidak melihat Arlan dirumah. Karena jika ayahku telah pulang kerja, dan tiba dirumah. Terus ia melihat Arlan, maka aku kana dimarahinya nanti.
Akhirnya aku mengatakan kepada aku tidak akan menyudahi hubungan kami berdua. Dan aku akan memaafkannya, setelah dari itu kemudian Arlan diam dan terus mengatakan kalu ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Karena aku semakin khawatir takut ayahku telah pulang. Aku pun memintanya untuk segera pulang kerumah.
KemudianArlanpun menyetujuinya, dan ia segera meninggalkan rumahku. Dan menyalakan motornya untuk segera pulang menuju rumahnya. Kemudian ia telah meninggalkan rumahku, dan motornya juga sudah tidak terlihat lagi. Tidak lama dari situ terdengar suara motor ayahnya, yang ternyata ia sudah pulang bekerja. Utnung saja tadi aku sudah menyuruh Arlan untuk segera pulang. Jika tidak, saat ayahku telah pulang dan Arlah tengah berada dirumah pasti dia akan marah besar.
Setelah ayahku telah memarkirkan motornya dihalaman rumah, kemudian aku langsung menghampirinya untuk memberi salam. Setelah aku memberi salam kepadanya, aku langsung meninggalkannya dan masuk kedalam rumah untuk segera menonton acara televisi yang ku tonton tadi. Dan ayahku juga langsung masuk kedalam kamarnya, untuk bergegas membersihkan tubuhnya.
Saat tengah menonton televisi ternyata ponselku berbunyi, yang ternyata itu ada pesan masuk dari Arlan yang mengatakan telah sampai dirumah, dan juga berisi ucapan terimakasihnya karena aku telah memaafkannyaa dan tidak memutuskan hubungan padanya. Kemudian aku membalas pesan singkat tersebut. Dan langsung menaruh ponselku kembali untuk melanjutkan menonton acara televisi yang telah kutonton tadi.
Kemudian setelah masalah itu, aku dan Arlan telah melupakannya. Dan melanjutkan hubungan kami berdua tanpa kebohongan lagi. Dan Arlan kembali bersikap perhatian dan manis terhadapku, dan aku juga sudah melupakan hal yang telah membuatku sakit hati beberapa waktu itu. Dan Arlan juga sudah berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, dia juga sudah tidak berhubungan dengan perempuan tersebut lagi. Karena pada saat ia memutuskan hubungannya tersebut nomor perempuan itu juga telah diblokirnya.

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang