Continue

4 2 0
                                    

Adit "Iyalah, kan dari dulu biasa nebeng lu mah."
Aku "Yaudah gausahlah." (Dengan wajah agak kesal.
Adit "Yaudah cepetan naik."
Tanpa berbicara apapun aku langsung menaiki motor Adit, dan ia langsung mengantarkanku untuk pulang kerumah. Saat tengah dijalan untuk menuju rumahku Adit membuka percakapan dengan menanyakan,
Adit "Kok tumben gak dianter Arlan? Lagi marahan ya?"
Aku "Gatau, dari kemarin dia gak kasih kabar kegue."
Adit "Kok gak kasih kabar? Lo lagi marahan kali."
Aku "Ngga kok gue lagi gak berantem sama sekali sama dia."
Adit "Masa tiba-tiba dia gak kasih kabar. Aneh."
Aku "Entahlah, eh tapi tadi kata teman gue Vidya kalau kemarin Arlan nganterin Anis pulang."
Adit "Masa sih? Salah orang kali."
Aku "Nggak Vidya ngeliat sendiri katanya."
Adit "Mending lo pastiin dulu, lo tanya sama Arlannya."
Aku "Gue sudah coba telpon tapi dia ga pernah menjawab."
Adit "Mungkin dia lagi gak main handphone."
Aku "Iyakali."
Kemudian Aditpun tidak melanjutkan pembicaraan lagi, ia langsung fokus mengendarai motornya untuk menuju kerumahku.
Dan sesampainya dirumah, aku langsung turun dari motor Adit. Dan Aditpun langsung berbicara kepada ibuku yang saat itu tengah berada diteras rumah, dengan suara yang agak sedikit keras iapun mengatakan,
Adit "Buk, Adit pulang dulu ya."
Ibuku "Iya, kamu ga mampir dulu Dit?"
Adit "Nggak bu, lain hari saja." (Dengan wajah tersenyum.)
Ibuku "Yasudah, hati-hati."
Adit "Iya makasih bu." (Sambil memutarkan motornya sambil bergegas untuk pulang.)

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang