Continue

17 2 0
                                    

Tiba saatnya setelah lama chattingan, diapun mengajak aku untuk bertemu karena menurutnya apakah mukaku masih sama seperti Sekolah Dasar dahulu atau telat berubah. Beberapa hari kemudian akupun bertemu dengannya, dan dia mengajakku untuk jalan dan makan disebuah tempat makan didaerah Bekasi. Disitu kami merasa senang sambil mengingat masa Sekolah Dasar dulu. Masa dimana ia begitu jahil denganku. Kami pun tertawa bersama karena menurut kami itu pengalaman yang seru, dan indah untuk dijadikan kenangan. Setelah selesai makan iapun langsung mengantarkanku untuk pulang kerumah. Karena menurutnya ini sudah larut malam dan aku harus pulang kerumah sebelum ayahku marah. Sesampainya aku dirumah langsung bergegas mencuci muka, dan berganti baju tidur untuk segera masuk kedalam kamar. Didalam kamar aku masih melanjutkan obrolanku dengan Arlan tapi melalui Chatting. Dari malam itu aku tidak pernah lagi bertemu Arlan, dan hanyak melanjutkan obrolan-obrolan kami melalui chatting saja. Tiba saatnya hari pertama masuk sekolah. Pagi puku 06.00 aku langsung begegas menuju ke sekolah bersama temanku Fitri. Dan sesampainya disekolah aku bertemu kembalik dengan Arlan diparkiran sekolah. Dengan wajah serius Arlan terus memperhatikanku sambil tersenyum kepadaku. Saat aku ingin melewatinya iapun menegur aku yang katanya,
Arlan "Dir...."
Aku "Eh Teguh."
Dari situ aku langsung masuk menuju kelas. Saat istirahat tiba aku dan temanku Fitri turun menuju kantin yang letaknya dibawah. Dikantin aku bertemu kembali dengan Arlan. Akusih melihatnya, aku rasa dia juga melihatku. Tetapi dia tidak menegurku saat dikantin. Mungkin malu, karena begitu banyak siswa dikantin yang tengah jajan. Setelah selesai istirahat aku langsung masuk kekelas. Dan mendapatkan pesan singkat yang ternyata itu dari Arlan. Pesan singkat tersebut berisi "Dir, nanti pulang sekolah gue anterin lu pulang ya." Dan akupun langsung membalas "Ok Arlan." Tiba saatnya bel pulang sekolah dia tengah menungguku diparkiran sekolah. Dan aku langsung menghampirinya lalu dia bertanya,
Arlan "Bagaimana tadi dikelas? Seru?"
Aku " Seru kok." Sambil menyalakan motornya dia pun beribancang kembali kepadaku
Arlan "Teman-temennya bagaimana? Ada yang kayak gua dulu ga?"
Aku "Nggak lah, Cuma lu doang teman gua yang aneh." (Sambil tertawa kecil kepadanya)
Arlanpun tidak menjawab namun hanya tertawa saja. Dan akupun ikut terawa

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang