Continue

7 2 0
                                    

Sesampainya aku dikelas, aku langsung menuju tempat duduku dan tidak kuat untuk menahan tangis. Hingga teman-teman kelasku yang lain melihat dan menghampiri tempat duduk ku untuk menanyakan ("Apa yang telah terjadi padaku?"), tapi aku tidak mendengarkannya dan terus menangis. Kemudian akhirnya teman sebangku ku Fitri menyuruh teman-teman yang lain untuk kembali ke posisi mereka masing-masing, dan meminta untuk membiarkanku sendiri dulu.
Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, dan guru mata pelajaran selanjutnya juga telah masuk. Aku pun segera menghapus air mataku, dan langsung segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya. Tetapi saat guruku memerangkan pelajaran didepan kelas, fikiranku tidak pernah fokus. Dan aku hanya melamun saja. Sampai jam pelajaran berakhir.
Setelah jam pelajaran berakhir, guruku juga telah meninggalkan ruang kelas. Kemudian aku langsung merapihkan buku-buku ku dan langsung bergegas untuk pulang.
Saat aku ingin keluar menuju keluar sekolah, aku jalan melewati parkiran motor. Yang ternyata disitu telah ada Arlah yang tengah menungguku untuk mengajak ku pulang sekolah bersama seperti biasa. Namun, ak tidak menghiraukannya. Dan terus saja berjalan untuk menuju keluar sekolah. Hingga akhirnya, Arlan pun memanggilku dan meneriakkanku untuk segera pulang bersamanya. Namun aku terus saja berjalan bahkan aku tidak menoleh kerahnya sama sekali.
Sesampainya aku diluar sekolah, dan berdiri untuk menunggu angkot yang akan menuju kerumahku. Tidak lama kemudian terdengar suara Arlan kembali memanggilku, dan tidak lama dari situ ia dan motornya pun menghampiriku. Dan membuka percakapan dnegan mengatakan,
Arlan "Kamu kenapa? Dari tadi aku panggil gak nengok-nengok."
Aku "Gak papa."
Arlan "Tumben banget, kamu juga gak bales chatt aku dari istirahat tadi."
Aku "Gak papa."
Arlan "Yaudah hayuk naik."
Aku "Nggak makasih."
Arlan "Kenapa gamau? Biasanya juga kan pulang bareng?"
Aku "Gak papa."
Arlan "Kamu kenapa sih?"
Tidak lama kemudian angkot yang akan menuju kerumahku pun datang. Tanpa menjawab omongan dari Arlan aku langsung naik dan masuk kedalam angkot. Dan angkot ku pun langsung berjalan meninggalkan sekolahku.

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang