Continue

5 2 0
                                    

Arlan "Cepet naik!"
Akupun diam dan terus berjalan lalu ia terus berjalan mengikutiku dan mengatakan,
Arlan "Dir ayuk naik!"
Akupun masih terus diam dan berjalan, akhirnya dia menarik lenganku dan manarikku untuk agar dapat menaiki motornya dan pulang bersamanya. Akupun mengalah dan menaiki motornya, lalu ia mengatakan,
Arlan "Begitu dong. Kamu marah ya karena aku dua hari kemarin gak kasih kabar?"
Akupun diam saja,dan tidak menjawab pertanyaanya. Sepanjang jalan dia terus mengakku berbicara, namun aku tetap diam tanpa berbicara apapun.
Sesampainya dirumah, aku langsung turun dari motornya tanpa mengucapkan satu kata apapun. Dan aku langsung membuka pagar rumahku untuk segara masuk kedalam rumah. Iapun langsung memutarkan motornya dan mengatakan,
Arlan "Aku pulang ya. Nanti kalau sudah sampai rumah aku kabarin"
Akupun masih terdiam tidak menjawab omongannya hingga dia dan motornya terus melaju untuk meninggalkan rumahku. Sesampainya didalam rumah aku langsung mengganti pakaianku. Dan tidak lama kemudian aku mendapat pesan singkat dihandphoneku yang ternyata itu pesan dari Arlan yang berisi "Aku sudah sampai rumah. Kamu masih marah ya?" Dan akupun hanya membacanya saja tanpa membalas pesan singkat darinya. Kemudian ia terus menerus mengirim pesan singkat kepadaku, namun aku tetap tidak membalasnya. Karena aku tidak membalas pesan singkatnya, dia pun menelponku. Dengan begitu aku tetap tidak ingin membalas atau mengangkat telpon darinya. Aku masih merasa kesal dan marah padanya, apalagi setelah tahu kalau ia kemarin saat aku tidak masuk sekolah sempat mengantarkan dan pulang sekolah bersama dengan anak kelas sebelahku Anis. Dia masih terus menelponku, aku merasa sangat terganggu dengan suara berisik dari handphoneku.
Akhirnya akupun mengangkat telpon darinya dan mengatakan,
Aku "Ada apalagi sih?"
Arlan "Kamu marah kenapa? Karena aku ga kasih kabar dua hari kemarin?"
Akupun hanya terdiam dan tidak menjawab omongannya. Dan diapun mengatakan lagi,
Arlan "Kamu marah ya?"
Aku "Iya, kenapa memang?" (Dengan nada suara agak sedikit tinggi.)
Arlan "Gapapa, gak usah marah sih. Aku kemarin subuk futsal jadi gak sempet main handphone."
Aku "Oh..."

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang