Continue

5 2 0
                                    

Kemudian, Arlan yang berada diatas motor didepan rumahku. Langsung turun, dan membuka pagar rumahku untuk datang menghampiriku yang saat itu tengah berada diteras rumah.
Saat aku dan Arla sudah berada diteras rumah, kemudian Arlan terus saja menanyakan kepadaku,
Arlan "Kamu kenapa? Tiba-tiba nangis begitu."
Aku "Aku tahu kalau kamu selingkuhin aku sama anak sekolah lain."
Arlan "Kamu kata siapa? Nggak kok."
Aku "Aku tahu. Kamu jujur ajalah."
Arlan "Beneran, aku gak selingkuhin kamu."
Aku "Gak usah sok baik kamu."
Arlan "Aku beneran gak tahu apa-apa."
Aku "udahlah untuk apa hubungan kita keliatan baik-baik saja, tapi kamu giniin aku."
Arlan "Giniin bagaimana sih?"
Aku "Udahlah terserah kamu."
Arlan "Kamu tahu dari siapa?"
Aku " Aku tahu semua tentang kamu."
Arlan "Jadi kamu sudah tahu semua?"
Aku "Iya, terus kamu mau apa? Kita putus?"
Arlan "Jangan dong, aku gak mau kita putus."
Aku "Tapi aku sakit diginiin."
Arlan "Maafin aku please, aku khilaf."
Aku "Halah basi!"
Arlan "Terus aku mesti bagaimana biar kita gak putus?"
Aku "Entah."
Arlan "Kamu jangan gini dong?"
Aku "Sudah berapa lama kamu selingkuhin aku?"
Arlan "Nggak kok."
Aku "Jujur ajalah."
Arlan "Iya baru dua minggu aku jadian sama dia."
Aku "Oh, jadi sudah lama yaa."
Arlan "Nggak kok baru."
Aku "Iya baru dua minggu, sudah berapa lama kamu PDKT?"
Arlan "Gak lama."
Aku "Iya berapa lama?"
Arlan "Baru sebluan."
Aku "Bohong!"
Arlan "Gak bohong beneran."
Aku "Sudah 3 bulan kan PDKT?"
Arlan "Iya, maafin aku. Aku janji bakal putusin dia."
Aku "Basi lu!"
Arlan "Kalau kamu gak percaya aku telepon dia sekarang."
Aku "Yaudah coba telepon!"
Arlan "Iya, tapi kita jangan putus ya?"
Aku "Entah."
Arlan "Kamu janji dulu?"
Aku "Ya!"

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang