Continue

5 2 0
                                    

pesan sama sekali dari dia. Akupun kelluar kelas untuk menuju kedepan sekolah, saat jalan menuju untuk kedepan sekolah. Aku melewati parkiran motor, sambil mataku melihat-lihat apakah ada motor Arlan diparkiran tersebut. Ternyata setelah kulihat. Tidak adalagi motor Arlan diparkiran sekolah, sepertinya dia telah pulang terlebih dahulu dariku. Tapi mengapa ia tidak mengantarkan aku pulang kerumah seperti biasa. Bahkan memberi kabar kepadakupun tidak. Dia benar-benar telah berubah. Saat tengah jalan untuk menuju kedepan sekolah, terdengar suara motor dari belakangku. Ku berpikir itu suara motor Arlan, saat menengok untuk memastikan itu Arlan atau bukan ternyata bukan.
Sambil melamun aku terus berjalan menuju depan sekolah. Dan tidak lama kemudian ada suara laki-laki dengan menaiki motor terdengar mengaggil namaku. Karena merasa ada yang memanggil namaku akupun menengok kebelakang, ternyata yang tadi memanggilku adalah Adit sahabat dekatku dari aku kelas satu SMP dulu.
Aku memang memiliki sahabat laki-laki dia bernama Adit. Aku mulai bersahabat dengan Adit saat aku duduk dibangku kelas satu SMP. Aku begitu dekat dengannya, sangking dekat aku dengannya kami berdua telah kenal dengan orang tua masing-masing dan sering melakukan suatu hal bersama-sama. Dan Adit sudah akrab sekali dengan kedua orang tuaku. Bahkan dia memanggil orang tuaku dengan sebutan Ayah dan Ibu. Ibukupun sudah dekat skali dengan Adit, bahkan ayahku juga. Kadang Adit datang kerumahku untuk sekedar mengobrol dengan ayah dan ibuku. Walaupun aku sedang tidak ada dirumah. Aku dan Adit memang sudah satu sekolah dari kami SMP. Sampai kami SMApun kami masih satu sekolah. Karena saat mendaftar di SMAku yang sekarang, ialah kalau Adit yang merayu ibuku agar aku dan Adit satu sekolah bersama kembali. Tapi aku dan Adit berbeda kelas dia. Dia merupakan anak dari kelas X Ips-1. Walaupun kami tidak sekelas, tapi aku dan Adit tetap akrab. Adit sering sekali kerumahku.
Saat pulang sekolah, walaupun aku pulang sekolah diantar oleh Arlan. Tapi tidak lama aku sampai rumah, Adit juga datang kerumahku untuk skedar datang bermain. Ia tahu sekali makanan kesukaanku, makanya saat Adit datang kerumahku pasti dia selalu membawakanku Kebab. Karena aku suka skali dengan kebab. Aku sudah menganggap Adit seperti teman bahkan seorang kakak. Karena kupikir, dia merupakan orang yang sangat dewasa dan begitu mengerti aku seperti apa. Bagi orang yang tidak mengenalku, atau baru mengenalku. Saat ia melihatku bersama Adit pasti mereka mengira bahwa kami berpacaran. Padahal tidak, aku tidak berpacaran sama sekali pada Adit. Walaupun begitu dekat dengannya, aku tidak memiliki perasaan dengannya. Karen kupikir dia begitu baik kepadaku, bahkan kepada ibu dan ayahku. Bahkan ibuku tidak merasa sungkan jika meminta Adit untuk mengantarkannya pergi, saat aku sedang tidak berada dirumah. Saat SMP aku begitu dekat dengannya. Karena selama SMP aku slalu sekelas dengannya. Dan saat SMP ia slalu mengantarkanku pulang sekolah. Walaupun kini ia telah memiliki pacar. Tapi sikap ia kepadaku tidak pernah berubah. Ia selalu baik dan perhatian kedapaku. Bahkan saat kapanpun aku membutuhkan atau meminta tolong kepadanya, ia selalu bisa. Aku

Sedihku Kembali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang