Hello, Siders!!!
🌏
Dentuman lagu yang memenuhi segala penjuru area kolam renang sudah berangsur reda. Aku memilih untuk segera berganti baju sebelum Taehyung menginvasiku lebih jauh lagi.
Tanganku meraih ponsel dari dalam tas, lalu aku mengetik sebuah pesan untuk Eunseo. Aku mengirim pemberitahuan singkat tentang aku yang pulang lebih dulu.
Memilih untuk tak mengeringkan rambut, aku segera berjalan menuju pintu keluar utama. Aku menarik kedua sisi cardigan-ku dan merapatkannya. Walaupun saat ini musim panas, tetap saja suhu udara luar di malam hari membuat tubuhku sedikit bergidik.
Jam tanganku menunjukkan masih pukul 11 malam KST, jadi aku tak akan repot-repot tertangkap basah kakakku saat ia pulang ke apartemen subuh nanti. Setidaknya aku bisa sedikit bernapas lega.
"Hei kau! Kim Jinae-ssi," seru seseorang dari kejauhan.
Aku menoleh ke arah sumber suara. Ternyata si pembawa sial itu juga sudah keluar dan berpakaian. Lengkap dengan kaus putih bergaris hijau-merah dan hijau. Dipadu celana ripped jeans itu, mungkin tak ada yang tahu kalau ia adalah seorang pilot dengan kisaran usia 30 tahun lebih sedikit.
Aku bergeming dan hanya menghembuskan napas panjang saat ia berjalan sedikit ke arahku. Lelaki itu menaikkan satu alisnya. Kedua tangannya berpindah masuk ke saku celana jeans. "Kalau aku tak salah lihat, temanmu masih berada di pool. So?"
"Haa?" Aku terheran sekejap lalu tertawa canggung, paham maksudnya. "Oh, aku tak masalah, Capt. Aku punya beribu cara untuk pulang," sanggahku atas sindirannya.
Ia tertawa kecil dan menghisap sebuah benda yang ia genggam di tangan. Membuatku menoleh langsung ke arahnya.
Taehyung menjeling padaku. "Kenapa? Belum pernah lihat orang melakukan vaping?" (rokok elektrik)
Semburan asap beraroma susu stroberi itu menyapu wajahku. Aku terbatuk dan sedikit menghindar karena Taehyung sengaja berbuat begitu.
"Biar bagaimana pun, tetap saja itu nikotin. Kau hanya merusak tubuhmu sendiri, Capt."
"Nah kan, benar tebakanku. Jelas saja kau tahu. Kim Seokjin sendiri yang mengajariku untuk menghisap benda aneh ini." Ia menatap benda kecil itu dan mencebik. "Not bad."
Tak ingin meladeni debatnya, aku pun segera pamit padanya. "Maaf Capt. Tapi aku harus segera pulang."
Ia menekan tombol off pada e-cigarette di tangannya. Lalu memasukkan benda kecil itu ke saku celana. "Ikut aku."
Langsung saja aku menggeleng. "Tak perlu repot-repot. Aku bisa pulang sendiri. Permisi, Capt."
Ia terbengong sesaat lalu menaikkan bahunya tak peduli sambil berbalik badan. Taehyung masuk ke sebuah mobil sedan premium berwarna abu-abu gelap metalik.
***
Tujuan utamaku saat ini adalah halte bus. Semoga saja bus jurusan Bucheon masih beroperasi. Toh sekarang ini masih belum lewat tengah malam.
Aku duduk di kursi yang disediakan halte. Angin malam semakin berhembus kencang membuatku mendesis pelan. Berharap bus atau minimal ada taksi kosong lewat di depanku.
Sedikit menyesal. Jika saja aku tak buru-buru keluar dari area Hamilton Hotel, seharusnya aku bisa memesan taksi lewat resepsionis di front office.
.
Tiiin...
.
Itu kan---- mobil Kim Taehyung yang tadi?
YOU ARE READING
Final Approach (✔) [TERBIT]
Fanfiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST ✈ Kim Jinae, si pramugari kroco yang tiba-tiba menjadi target sasaran seorang pilot beken di maskapai tempatnya bekerja. Jinae tak sadar, sejak penerbangan pertamanya itu, hidupnya akan berubah. Final Approach (aeronautics...