"Hug me, please," Capt Taehyung said.
🌏
Selama di penerbangan lanjutan, aku dan Eunseo belum memiliki kesempatan untuk bicara. Gadis itu terlihat seperti menghindariku bahkan sampai di landing terakhir. Hatiku pun gelisah, tapi aku berusaha tak menunjukkannya--- atas nama profesionalitas.
Begitu kami sampai di kamar hotel, Eunseo mendadak terduduk lesu. Aku mencoba untuk paham, ia sedang menghadapi masalah berat. Jadi untuk kali ini aku menahan diri, tidak bertanya apapun tentang yang tadi.
"Ayo cari udara segar, kau mau?" tawarku.
Ia tersenyum tipis, mengangguk kecil. "Ayo! Mandi dulu atau nanti saja?"
"Hm, pergi sekarang bagaimana?"
Kami berdua berakhir di sebuah restoran sushi Jepang. Oh, apa aku lupa menyebutkan di mana malam ini aku mendapat layover? Satu malam di Tokyo, dan esok harinya aku dan Eunseo harus menghabiskan dua malam lagi di kota Ho Chi Minh sebelum akhirnya kami kembali ke Seoul.
Melelahkan saat membayangkan aku akan terus membongkar dan mengemasi barangku tanpa henti, apalagi jika sudah kembali ke homebase. Itu akan lebih berat lagi mengingat pakaian dan seragam kotor harus segera dibersihkan selama day off.
Jalan-jalan kalian bilang? Oh tentu saja itu sepenuhnya benar. Hanya ada satu perbedaan besar yang menjurang, yaitu aku dibayar dan kalian membayar. Cukup fair bukan?
Aku mengamati gadis yang duduk di depanku itu. Eunseo menusuk-nusuk salmon sashimi miliknya sampai daging lembut dengan semburat warna jingga itu dipenuhi lubang. Membuat nafsu makanku terjun bebas saja. Namun aku tetap tak sabar ingin meminta penjelasan padanya.
"Eunseo-ya, kau dan Ruby--- emh maksudku Jennie Sunbae. Jadi selama ini, kalian kakak beradik ya?"
Ia mengalihkan pandangannya padaku. Menggigit bibir sendiri, Eunseo hampir saja meneteskan air mata jika saja ia tak langsung menyentak wajahnya ke atas, mati-matian menahan beban di dirinya.
"Sudah, tak perlu kau jelaskan." Aku tertawa canggung. "Seharusnya aku yang tak perlu bertanya lagi."
"Maafkan aku, Jinae-ya. Aku tak bermaksud menyembunyikannya darimu," ucapnya lirih.
Aku mendengus tanpa sadar, tertawa miris dengan masih berhadap semoga saja ia tak mendeteksi kekecewaanku. "Tak perlu, aku sudah mulai terbiasa dengan itu semua kok. Yebin, Jungkook, juga Kim Taehyung dan sekarang kau. Toh memang tak ada salahnya menyimpan sesuatu hal untuk dirimu sendiri."
"Bukan begitu, Jinae-ya. Ruby Eonni dan aku punya ayah yang sama. Sedangkan dia selalu saja menganggap ibuku lah yang merebut ayahnya." Eunseo mengembus napas dan aku hanya bisa terenyuh mendengar satu fakta tentangnya.
"Ah, aku mengerti."
Eunseo mengambil tanganku yang tergeletak di atad meja. "Tolong jangan salah paham, Jinae-ya. Aku saja tak tahu ia pernah memiliki hubungan khusus dengan Capt Taehyung. Aku pikir sejak awal Ruby Eonnie memang berkencan dengan Capt Suga. Hanya Suga Oppa yang pernah dibawa untuk berkenalan dengan ayah kami sebelum mereka berdua menikah."
Kepalaku terangguk perlahan seakan sudah menebak hal itu sebelumnya. Aku balas mengusap tangan Eunseo yang ternyata dingin sekali, melebihi tanganku. "Kupikir karena itu kau tak ingin aku bermain ke rumah orang tuamu. Padahal kau saja sering ke Gwacheon dengan alasan ingin bertemu dengan Jin Oppa."
YOU ARE READING
Final Approach (✔) [TERBIT]
Fiksi Penggemar[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST ✈ Kim Jinae, si pramugari kroco yang tiba-tiba menjadi target sasaran seorang pilot beken di maskapai tempatnya bekerja. Jinae tak sadar, sejak penerbangan pertamanya itu, hidupnya akan berubah. Final Approach (aeronautics...