🌏
Aku mendadak terbangun dengan napas tersengal. Dampak mimpi gagal landing barusan masih sangat terasa sehingga kepalaku berdenyut hebat. Semua ini pasti gara-gara obrolanku bersama Namjoon Oppa kemarin sore.
Belasan landing membuatku sedikit linglung. Aku tak sadar sekarang jam berapa, hari apa serta tanggal berapa. Yang kuingat terakhir kali, aku tertidur hanya dengan mengenakan bra dan panty senada berwarna hitam.
Tapi anehnya, sekarang aku sudah berpakaian piyama lengkap dengan atasan terkancing. "Oppa sudah pulang?" gumamku.
Netraku cepat berpindah ke arah jam yang tergantung di dinding kamarku. Jarum jam pendek sudah menunjuk ke arah angka 8?! Seingatku, aku harus datang pada meeting pertama CF jam 9 pagi ini.
Astaga, aku telat! Buru-buru aku keluar dari pintu kamar.
.
Bruuk...
.
Sebuah koper hitam yang aku sendiri tak tahu itu milikku atau kakakku, tersenggol oleh kakiku. "Akkh, sialan! Siapa yang menaruh trolley di sini---"
Kedua orang yang sedang asyik makan di meja dapur sama-sama menoleh padaku. Lalu gadis di sebelah kakakku langsung terlihat sumringah.
"Jinae-ya!!! Aigo, aku sangat rindu, kau tahu?" Sojung Eonni menghambur untuk memelukku.
Aku membalas pelukan itu cepat. "Eonni, tapi aku tak punya banyak waktu. Aku sudah telat sekarang," keluhku sedikit meronta.
"Telat apanya?" seru Jin Oppa menginterupsi. "Memangnya kau punya jadwal penerbangan malam? Tidak ada kan?"
Aku mengernyit ke arahnya, sementara itu Sojung Eonni membebaskan tubuhku dari pelukannya. "Kau mau kemana, Jinae-ya? Bukannya kau yang memintaku untuk datang malam ini? Selesai dance practice tadi aku buru-buru ke sini," lirihnya sedikit kecewa.
Ucapan mereka barusan seperti memiliki efek suara gemuruh petir di kepalaku. Tak sadar aku melongo, menyadari sesuatu.
Kebodohan yang sia-sia. Aku baru menyadari ternyata sekarang ini masih jam 8 malam dan belum berganti hari.
Aku mendesah lega dan menarik tangan Sojung Eonni ke arah meja makan. Hampir saja jantungku copot karena mengira aku akan telat.
"Aish, kupikir ini sudah jam 8 pagi. Sedangkan meeting CF Skywalk jam 9 pagi," lirihku.
Mereka berdua tampak saling melirik dengan sangat mencurigakan. Sebentar lagi, aku yakin mereka akan mengolokku.
"Hahahahahahahahahaha..."
Benar kan?
Suara kedua orang itu benar-benar membuatku jengkel. Aku akui mereka adalah pasangan yang serasi, layaknya Bonnie and Clyde.
Oke, aku terlalu berlebihan. Keduanya tak merampok Bank atau pun berbuat kriminal.
Aku menjulurkan lidah tanpa melihat ke arah mereka. Lalu aku menyendok sup ayam ginseng yang sudah tersedia di meja makan. Terserah mereka saja akan tertawa sampai kapan, aku tak peduli. Yang jelas aku ingin makan, perutku sudah meronta sejak terbangun tadi.
Hmm ini enak sekali, persis seperti buatan ibuku. Ingin sekali rasanya aku menambahkan nasi ke dalam sup ini, tapi itu tak mungkin terjadi sekarang. Setidaknya juga dalam beberapa hari ke depan.
I've gained weight. And I’m gonna be in a deep shit.
Bukannya aku yang tak mencintai diriku. Jika saja tak ada persyaratan BMI untuk cabin crew, tentu saja aku tak akan repot-repot seperti sekarang. (Body Mass Index/ bentuk tubuh ideal)
YOU ARE READING
Final Approach (✔) [TERBIT]
Fanfiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST ✈ Kim Jinae, si pramugari kroco yang tiba-tiba menjadi target sasaran seorang pilot beken di maskapai tempatnya bekerja. Jinae tak sadar, sejak penerbangan pertamanya itu, hidupnya akan berubah. Final Approach (aeronautics...