Part 2. Breakfast On Board

16.6K 1.8K 424
                                    

🌏

Tubuhku menegang saat melihat siapa Captain Pilot yang bertugas di pesawat yang sama denganku. "Kau???" pekikku kaget.

Lelaki itu hanya mengernyit heran. Rasanya aku ingin sekali meninju wajahnya. Namun, itu hanya sebatas khayalan di otakku saja. Tak mungkin kan awak kabin rendahan sepertiku berani menyerang pimpinan tertinggi di dalam burung besi ini?

"Kenapa? Apa kau punya masalah denganku?"

"Ti--tidak ada, Capt." Ah, biar bagaimana pun dia atasanku di dalam sini.

"Jadi, menunya apa?" ucapnya mendengus kesal karena aku tak kunjung menjawabnya.

Wajahnya itu sangat keras dan terlalu menunjukkan kebencian yang amat besar padaku. Hei, tapi apa salahku? Bukannya dari awal dia yang bersalah?

Aku masih ingat jelas bagaimana dia bangkit berjalan dan mengabaikanku begitu saja.

"Jinae-ya, apa menunya? Kenapa kau bengong?" Seohyun Eonni, co-pilot yang duduk di sebelah lelaki sialan itu menepuk bahuku.

"Ah iya, maaf Eonni. Pilihan menunya omelet dan nasi goreng kimchi," jawabku.

"So, capt? What do you prefer?" tanya Seohyun Eonni pada seniornya itu.

"Hmmm, bilang padanya, nasi goreng kimchi."

Bagus. Singkat, padat, jelas. Lagi-lagi ia sama sekali tak menghiraukan keberadaanku di sini. Persetan denganmu, Capt!

"Aku omelet saja. Kau dengar kan?" ucap Seohyun Eonni.

"Ne, tunggu sebentar, aku akan kembali lagi, Eonni." Aku beranjak keluar dari ruang kokpit.

Tujuanku saat ini mencari kedua menu itu untuk si captain pilot dan Seohyun Eonni. Aku langsung menghampiri troli makanan yang di-handle Sulli Eonni.

"Sunbae, aku ambil omelet dan nasi goreng kimchi untuk mereka berdua." Jangan bayangkan bagaimana caranya aku membawa 2 tray dengan kedua tanganku. Aku lebih cocok disebut pemain sirkus bayaran. (nampan)

"Cepat berikan pada Captain, sebelum dia menerkam-mu," ucap Sulli Eonni tiba-tiba.

Dahiku berkerut heran. "Maksudnya?"

"Sudah lakukan saja." Ia mengibaskan tangan.

Aku mengangguk padanya dan berlalu cepat untuk kembali menuju kokpit.

***

Satu hal yang kusyukuri, aku tak perlu tahu siapa nama lengkap captain sialan itu. Yah, setidaknya aku bisa menggunakan nama marganya saja. Captain Kim? Not bad.

Dengan super hati-hati aku menyodorkan tray yang berisi nasi goreng kimchi padanya, kemudian tray omelet pada Seohyun Eonni.

"Selamat menikmati," ucapku dengan tersenyum lega. Akhirnya tugasku beres.

Tanpa menunggu respon keduanya, aku keluar dan langsung menuju ke tempat Yuna. Pasti dia kerepotan dengan aku yang terus-terusan menghilang.

"Apa kau sudah mau selesai? Sini kubantu," tawarku.

Yuna baru sadar jika aku sudah kembali ke tempatnya. "Aaaah, Jinae-ya. Tolong aku, kopi panas, pax 16D." (penumpang)

Syukurlah, aku masih bisa membantunya.

Tapi tiba-tiba.

.

Ding...

.

Final Approach (✔) [TERBIT]Where stories live. Discover now